CHOI SIWON POV
Melihat dia lebih memilih bahu pria lain untuk tempat ia bersandar membuat hatiku begitu sakit. Aku tidak pernah ada sedikit pun niat menyakitinya sejauh ini. Menyakitinya adalah hal terakhir yang ada dalam pikiranku, tapi ternyata aku adalah orang yang paling menyakitinya selama ini.
Dia tidak lagi menatapku sama seperti dulu, dia membenciku. Aku pantas mendapatkannya.
"Yoong, appa memanggilmu" ujarku. Aku tidak memiliki alasan untuk menjauhkannya dari pria itu, walaupun sebenarnya aku punya karena dia istriku. Tapi dia tidak mungkin memdengarkan apa pun yang aku katakan lagi.
Dia melepaskan pelukannya dan berjalan melewatiku, aku menarik tangannya ke arah lain.
"Lepaskan" ujarnya
"Aku tidak akan pernah melepaskanmu yoong" ujarku
"Aku membencimu"
"Aku tidak peduli karena aku mencintaimu" ujarku, setidaknya setelah aku tau dia dan Sehun tidak pernah memiliki hubungan apa pun, aku harus mengakui jika aku mencintainya.
Dia tertawa tapi tawa yang menyakitkan saat terdengar. Air matanya bahkan tidak lagi menetes jika berdebat denganku.
"Jika saja kamu mengatakan itu sebulan yang lalu, hanya sebulan yang lalu. Aku akan dengan senang hati memelukmu, tapi tidak lagi saat ini. Aku sudah cukup membencimu sampai tidak ada lagi alasan aku untuk tetap bersamamu" ujarnya "Aku akan meminta Chanyeol untuk mengambil koperku, aku harap setelah ini kita tidak perlu lagi bertemu" ia melepaskan genggaman tanganku
"Aku mohon, jika kamu membenciku tidak masalah. Asalkan kamu tetap bersamaku" ujarku "Daniel masih membutuhkanmu yoong"
"Bukankah kamu yang memberitahunya kalau aku bukan ibunya. Kenapa dia masih membutuhkanku?"
"Yoong" aku mengenggam tangannya
"Pergilah oppa" ujarnya "Aku bukan orang yang pantas kamu tangisi" dia menghapus air mata yang mengalir di pipiku sejak tadi.
"Aku akan melakukan apa pun yang kamu inginkan Yoong" ujarku "Aku mohon asalkan bukan memintaku untuk pergi"
"Kepalaku sudah cukup pusing, aku mohon pergilah" ujarnya dan aku berlutut padanya, apa pun akan aku lakukan untuk menebus semua rasa bersalahku padanya. Aku menyakitinya selama 5 tahun ini. Aku tau aku tidak pantas untuk dimaafkan, tapi aku tidak sanggup hidup tanpanya.
"Pergilah Choi Siwon" teriaknya "Apa pun yang kamu lakukan tidak lagi mempengaruhi keputusanku. Aku cukup lelah" dan air matanya mengalir untuk pertama kalinya. Teriakannya membuat semua pandangan terarah pada kami. Seulong menghampirinya dan meraihnya dalam pelukannya.
"Aku tidak tau apa yang terjadi pada kalian, tapi aku mohon jangan menambah kesedihannya lagi Siwon a" ujar Seulong dan aku mengangguk. Semua ini salahku, semua ini pilihanku. Aku memilih menutupi semuanya demi tidak kehilangan dia. Dan akhirnya aku tetap saja kehilangannya.
Aku meninggalkan mereka berdua, Yuri menghampiriku..
"Ada saatnya kalian bicara, tapi tidak sekarang" ujarnya
Mereka tidak tau, setelah semua ini tidak ada lagi kesempatan untukku. Dia yang selalu memberiku kesempatan sudah menyerah atas sikapku. Dia tidak menginginkanku lagi.
***
AUTHOR POV
Chanyeol dan Sehun yang baru tiba pun menghampiri Yoona.
"Noona, ini minumlah. Hyung memintaku untuk memberikannya pada noona" ujar Chanyeol
"Chan ya, nanti tolong temui ahjumma jung dan ambilkan koper noona ya" ujar Yoona
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionNothing to lose, your love to win, hoping so bad that you'll love me in,, i'm at your feet waiting for you.. Setetes air mataku menetes dari mataku. Saat mendengarkan lirik lagu kesukaanku ini, Aku masih saja merindukannya, dan dia juga menjadi alas...