AUTHOR POV
Di ruangan Kyuhyun,,
"Ini kunci mobilnya," yoona menyerahkan kunci mobil yang ia pegang sejak tadi itu
"Bisakah kamu terus bekerja?" tanya Kyuhyun, ia tau Siwon akan susah cocok dengan orang baru. Itu alasan mengapa Siwon memilih Yoona sebagai sekretarisnya, karena ia cukup mengenal gadis ini.
"Apakah kamu tidak mendengar bosmu mengatakan untuk tidak memaksaku?" ujar Yoona
"Aku tidak memaksamu, aku hanya memintamu"
"Aku tidak bisa bekerja dengan orang yang tidak profesional"
"Aku rasa kamu yang tidak profesional, kamu terlalu memakai perasaan. Tidak ada yang melarangmu menyukai Siwon hyung, tapi jika kamu mengharapkan dia juga memiliki rasa yang sama denganmu. Itu salahmu" ujar Kyuhyun "Kamu terlalu memakai perasaan, bukankah aku sudah pernah mengatakan ia tidak suka jika ada yang mencampuri urusannya" Yoona terkejut Kyuhyun bisa membaca semua perasaannya. Kemarahan Siwon semalam hanya sebuah alasan untuk membuatnya berhenti bekerja, alasan utamanya adalah semakin dekat dengan pria itu, perasaannya berkembang semakin besar. Ia tidak ingin menjadi penghancur rumah tangga kakak sepupunya itu.
"Aku datang bukan untuk membahas masalah itu. Berapa banyak denda yang harus aku bayar untuk kontrak kerja yang belum selesai itu?"
"Aku akan meminta bagian HRD mengurus itu."
Yoona berdiri, ia akan keluar dari ruangan Kyuhyun
"Aku mengira kamu bisa mengerti Siwon hyung, tapi ternyata kamu tidak ada bedanya dengan sekretarisnya yang lain. Kamu mengatakan menyukainya, tapi kamu tidak bisa mengertinya" ujar Kyuhyun "Dia yang memilih untuk merekrutmu, tidak mungkin dia dengan mudah mengijinkan kamu tidak lagi bekerja padanya. Dia bersikap begitu karena dia sedang memiliki masalah besar"
"Dia tidak akan jatuh miskin walaupun kehilangan satu perusahaan"
"Dia bahkan tidak peduli jika harus kehilangan segalanya, masalahnya taruhannya adalah nyawa istrinya. Dia bisa saja kehilangan istrinya itu"
Mendengar Kyuhyun mengatakan hal itu membuat Yoona semakin terluka, walaupun ia tau Siwon begitu mencintai Tifanny. Tapi ntah mengapa setiap mendengarkan hal itu, lukanya akan bertambah dalam. Jadi solusi terbaiknya adalah dia yang pergi.
***
Siwon berangkat ke New York, setiba disana ia langsung menuju ke Lyncon untuk menemui seseorang. Ia tau jika ia menghubunginya lewat telepon, pria itu tidak akan mendengarkannya. Mengingat pertengkaran mereka beberapa tahun yang lalu karena seorang gadis.
"Tuan Choi, apa yang membawamu kemari?" tanya Ahjushi Lau saat melihat kedatangan big bossnya. Tidak biasanya seorang Choi Siwon datang ke cabang kecilnya.
"Ahjushi jangan memanggilku seperti itu, panggil namaku saja" ujarnya, dulu ia bekerja dibimbing oleh ahjushi. Ahjushi Lau adalah sekretaris Tuan besar Choi. Sejak dirinya pensiun, ia mengutus Ahjushi Lau untuk menjadi kepala cabang di New York.
Ahjushi tertawa, ia melihat pria ini masih sama seperti dulu. Pria yang baik walaupun dari tampangnya ia begitu dingin dan kejam. Kakak adik sama saja pikir ahjushi.
"Aku akan membawa salah satu orang ahjushi untuk kembali ke Seoul lagi" ujar Siwon
"Siapa lagi yang akan kamu bajak setelah Im Yoona?"
"Choi Sehun, Ahjushi bisa tolong buatkan perintah untuk dia kembali ke Seoul? Dia tidak akan mendengarkan aku, disini ahjushi bossnya"
"Jangan terlalu keras padanya"
"Dia bahkan tidak berbicara denganku lagi sejak lama"
"Panggilkan Choi Sehun ke ruanganku" ujar Ahjushi melalui intercom.
***
Choi Sehun masuk ke ruangan Ahjushi Lau, lalu ia menyadari seseorang juga berada disana. Seseorang yang menjadi alasannya berada disini saat ini.
"Duduklah Sehun a" ujar Ahjushi Lau
"Aku akan kembali lagi nanti ahjushi" ujar Sehun
"Apakah duduk denganku akan membuatmu mati?" tanya Siwon
"Aku hanya tidak mau mengambil resiko itu" ujarnya dingin.
"Ayo kita keluar, aku akan mentraktirmu minum kopi" ujar Siwon, Ahjushi Lau memberi kode untuk Sehun supaya ikut dengan Siwon. bagaimana pun Sehun sangat menghormati Ahjushi Lau.
***
Mereka duduk di café milik Chanyeol, selain itu café favorite Sehun, ia dan Chanyeol juga bersahabat.
"Aku tidak akan pulang denganmu" ujar Sehun "Aku tidak menginginkan apapun, aku akan tetap berada disini, jangan menghabiskan waktumu untuk membujukku pulang"
"Walaupun Im Yoona berada disana?" tanya Siwon
"Kenapa kamu memilihnya menjadi sekretarismu? Mengapa tidak istrimu saja?"
"Istrimu yang kamu maksud itu adalah kakak iparmu. Dan ia sedang mengandung keponakanmu"
"Lalu kenapa harus Yoona?"
"Karena aku yakin dia yang bisa membuatmu kembali pulang ke Seoul"
"Kamu terlalu licik tuan Choi" Sehun meninggalkan Siwon sendirian. Ia tidak akan kembali ke Seoul.
***
Tifanny menemui Yoona, setelah ia dari Hyundai. Ia mengetahui kalau Yoona sudah tidak bekerja lagi dari Kyuhyun. Ia pun menemuinya,
"eonni" Yoona terkejut melihat Tifanny
"kamu kenapa tidak mau bekerja lagi di Hyundai?"
"Aku akan kembali ke New York" ujar Yoona "Mungkin dua minggu lagi aku akan berangkat"
"Apa Siwon oppa menyusahkanmu?" tanya Tifanny dan Yoona menggeleng.
"Lalu kenapa?"
"aku hanya tidak cocok dengan kondisi di Seoul lagi, aku lebih menyukai berada di New York"
"Apakah karena di Seoul ada aku?" tanya Tifanny, aniy, bukan karena ada kamu eonni, tapi karena ada Siwon oppa. batin Yoona
"Tentu saja tidak, eonni adalah teman terbaikku sejak kecil. Bagaimana aku bisa tidak menyukai bersama eonni"
"Benarkah?"
"Ne, aku hanya tidak ingin terpisah jauh dengan kekasihku" ujar Yoona, ia tersenyum "Jangan bilang pada eommaku ya eonni, dia akan membunuhku jika tau aku lebih memilih dekat dengan kekasihku daripada eomma"
"Rahasiamu aman bersamaku"
"Eonni harus baik-baik saja ya"
"Yoong, kamu mau berjanji satu hal denganku?"
"Apa itu eonni?"
"Kamu berjanji harus mengatakan iya, jika aku tidak selamat nanti, kamu harus membantuku menjaga anakku. Jangan biarkan dia dibenci oleh Siwon oppa"
"Eonni pasti akan baik-baik saja, aku tidak akan berjanji untuk hal seperti itu" ujar Yoona
"Aku hanya mengatakan jika,,"
"Aku tidak akan berjanji"
"Yoong" Tifanny menangis
"Aku tidak bisa eonni, mianhae" ia memeluk Tifanny
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionNothing to lose, your love to win, hoping so bad that you'll love me in,, i'm at your feet waiting for you.. Setetes air mataku menetes dari mataku. Saat mendengarkan lirik lagu kesukaanku ini, Aku masih saja merindukannya, dan dia juga menjadi alas...