Stay With Me-12

3.5K 317 22
                                    

IM YOONA POV

Henry oppa sudah memutuskanku, aku tidak memiliki alasan untuk tetap tinggal di tempatnya. Aku memutuskan untuk tinggal di café Chanyeol setelah meminta izin darinya. Dia memintaku untuk kembali ke Seoul, aku tidak mau. Aku mengatakan padanya aku akan bekerja di cafenya. Dia akhirnya setuju.

Teh panas yang aku pegang dari tadi bahkan sudah dingin tapi aku masih belum meminumnya. Sudah hampir 4 jam aku duduk disini. Ternyata melupakannya tidak semudah itu, bahkan sesakit apapun omongan yang sudah ia katakan aku masih saja merindukannya. Aku merasa bersalah pada Henry oppa karena perasaanku yang tidak pernah berubah pada Siwon. Terlebih aku masih memikirkan Daniel, bagaimana ia melewati seminggu ini tanpa aku, apakah dia sudah sembuh dari sakitnya. Dan aku merindukan Ayahnya, aku memikirkan apakah dia masih membawa wanita-wanita itu pulang.

"Apakah tea dingin masih enak diminum di malam yang dingin ini?" aku mendengar suara itu, mungkin aku mulai gila karena terlalu merindukannya, aku jadi berhalusinasi "Mau minum coklat panas denganku?" aku bahkan mencium bau coklat panas, tingkat halusinasiku semakin tinggi, aku berbalik dan melihat sosok yang aku rindukan itu di hadapanku. Aku memejamkan mataku dan aku melihatnya meletakan 2 cangkir di atas meja. Aku kembali memejamkan mataku dan membukanya lagi. Ia membuka tangannya lebar.

Aku menatapnya binggung, apakah ini nyata?

"Tidak ingin memelukku?" tanyanya dan aku bangkit dari tempat dudukku, ia menarikku ke dalam pelukannya. Hangat.

"Kenapa pergi tanpa memberitahuku?" tanyanya lagi

"Aku hanya kembali ke tempatku" ujarku

"Tetap saja kamu pergi tanpa pamit" ujarnya "Mengapa kamu bekerja disini? Kenapa tidak kembali ke Lyncon jika memang ingin menetap disini?"

"Aku tidak tau apa ada alasan untukku memberitahumu kepergianku. Lagian aku sudah resign, aku tidak ingin berhubungan dengan apa pun yang berhubungan dengan Hyundai lagi, itu alasanku mengapa tidak kembali ke Lyncon" ujarku, aku sudah memutuskan untuk menata hatiku walaupun aku masih mencintainya, aku berniat melepaskannya.

"Tentu ada,," ujar Siwon

"Aku lupa, aku adalah wanita yang merawat anakmu" ujarku

"Aniy,"

"Aku akan kembali ke Seoul bulan depan, tapi aku tidak bekerja padamu lagi dan aku tidak menjadi wanita yang merawat Daniel lagi."

"Wae?"

"Kita tidak punya hubungan yang menjadi alasan aku harus memberitahumu alasanku" ujarku dan ia menarik tanganku, ia menciumku. Aku mendorongnya.

"Apa masih tidak memiliki apa-apa?" tanyanya dan aku mengusap bibirku, ciuman pertamaku diambilnya begitu saja tanpa perasaan.

Aku meninggalkannya,

"Menikahlah denganku," ujarnya saat aku berjalan menjauh, apa maksudnya menikah dengannya. "Aku tidak bisa menjanjikan perasaanku, tapi aku jamin aku akan setia padamu. Tidak akan pernah ada lagi wanita-wanita yang aku bawa. Aku tau kamu menyayangi anak itu, kamu bisa menjadi ibunya yang sah jika menikah denganku. Dan aku akan memberimu status dengan pernikahan ini" apa aku begitu rendah di matanya sehingga pernikahan ini merupakan seperti sebuah tali yang mengikatku selamanya untuk merawat putranya.

***

AUTHOR POV

Siwon dan Yoona tiba di Seoul sehari setelah pertemuan mereka di New York. Ntah hati Yoona yang terlalu lemah atau mulut Siwon yang terlalu manis. Yoona akhirnya setuju menikah dengannya. Kini keduanya sedang berada di Mansion Im, Siwon akan melamar Yoona.

"Mengapa kalian berada disini? Mana Daniel?" tanya Tuan Im, semua anggota keluarga IM sudah menganggap Daniel adalah bagian dari mereka.mengingat bagaimana Yoona menyayangi anak kecil itu

"Ada yang ingin aku bicarakan pada ahjumma dan ahjushi" ujar Siwon

"Apa itu?" tanya Tuan Im

"Bolehkah aku menikahi Yoona?" tanyanya dan hal itu membuat Tuan dan Nyonya Im saling tatap-tatapan. Sedangkan Yuri tersenyum, perjuangan adik iparnya membuahkan hasil saat ini. setidaknya pernikahan adalah awal yang bagus untuk hubungan mereka. ia mendoakan adik iparnya itu berbahagia.

"Bagaimana bisa?" tanya Nyonya Im

"Kami saling mencintai, Yoona merawat putraku sejak lahir. Dan kita menjalin hubungan setahun yang lalu" ujar Siwon dan tentu saja itu semua bohong, yang nyata hanya Yoona merawat Daniel, putra yang tidak ia inginkan.

"Baiklah, kalau Yoona setuju maka Appa dan eomma akan memberikan ijin" ujar Tuan Im dan Siwon mengangguk sambil tersenyum

***

Yoona dan Siwon berpamit pulang keesokan harinya, Yoona memeluk eommanya sangat lama. Ia ingat bagaimana eomma menahannya untuk tidak menikah dengan pria yang tidak mencintainya semalam. Setelah Appanya memberikan restu, eomma masuk ke kamar putrinya.

"Yoong" panggil eommanya saat melihat Yoona berbaring di dalam selimut

"Eomma" Yoona bangkit dan menghampiri nyonya Im

"kamu kenapa tidak memberitahu eomma kalau kamu mau menikah?" tanya nyonya Im "apakah kepulanganmu kali ini memang untuk merencanakan pernikahan ini?"

Yoona menggeleng, ia tidak pernah bisa berbohong pada eommanya. Tapi kali ini ia tidak ingin membuat eommanya khawatir lagi.

"Apakah kamu masih mencintainya? kamu ingat kan dia itu pernah menjadi suaminya Tifanny"

"Aku sangat mencintainya eomma, bahkan jauh sebelum dia menikah dengan Tifanny dan rasa itu tidak hilang sampai saat ini" ujar Yoona dan air matanya menetes "Tapi dia tidak mencintaiku, tidak akan pernah ada cinta untukku eomma"

"Kalau begitu jangan menikah dengannya. Eomma gak ingin kamu menderita"

"Aku mencintainya dan aku menyayangi anaknya eomma."

"Yoong,"

"Eomma, aku sudah pernah menahan perasaan ini selama 10 tahun. Aku rasa bukan masalah lagi jika aku harus menahannya lagi"

"Berapa lama yoong? Kamu tidak memiliki batas waktu lagi jika sudah menikah dengannya. Kamu tidak berpikir untuk cerai setelah menikahkan?"

"Setidaknya ada Daniel yang menjadi alasanku untuk bertahan eomma, aku menyayanginya melebihi apapun. Dia sudah seperti anakku, tanpa pernikahan ini dia tidak akan pernah menjadi anakku yang sah"

"Bagaimana mungkin eomma bisa tenang membiarkanmu menikah dengan pria yang sama sekali tidak mencintaimu?"

"Eomma, aku janji aku akan bahagia" ujar Yoona kalaupun aku tidak bahagia, aku tidak ingin menyusahkan eomma dan appa.

"Baiklah, kamu janji ya jika dia menyakitimu kamu harus memberitahu eomma. Jangan sampai menyimpannya sendiri ya"

" Baik. Eomma, jangan beritahu appa ya"

" Ne arraseo" nyonya Im memeluknya dengan erat.






TBC

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang