11. Penyeleksian Olimpiade

5.1K 284 8
                                    

" Diamku bukan berarti aku tak peduli. Namun diamku adalah wujud kepedulianku "

Hari ini entah ada angin apa atau bentar apa tiba-tiba gue dipanggil oleh Bu Rena guru Kimia gue buat ikut penyeleksian olimpiade. Gue gak nyangka kalau gue akan mengikuti penyeleksian itu. Minggu kemarin aja waktu penyeleksian pertama gue gak disuruh ikut tapi sekarang gue malah dipaksa buat ikut. Entah Bu Rena lagi gak sehat kali atau ini kemenangan buat gue, entah lah gue gak tau yang jelas sekarang gue lagi merasakan antara gue seneng dan takut. Gue takut kalau gue gak akan lolos dari penyeleksian itu dan gue akan ditertawakan oleh teman-teman gue.

Sekarang gue berada di ruangan aula tempat di mana penyeleksian itu berlangsung. Siswa yang mengikuti penyeleksian olimpiade pelajaran Kimia kurang lebih ada 20 orang, Fisika 30 dan Biologi 15. Berhubung tes belum dimulai, gue mencoba melirik ke arah barisan di mana siswa yang mengikuti penyeleksian pelajaran Fisika berada buat mengecek Fahrul ada atau enggak.

Setelah gue menyapu seluruh siswa yang mengikuti penyeleksian olimpiade Fisika tatapan gue terhenti di salah satu siswa yang lagi fokus membaca buku Fisika yang tak lain dan tak bukan adalah Fahrul.

" Calon suami idaman "

" Baik anak-anak sekarang kalian kerjakan soal-soal yang saya berikan! " ucap seorang pengawas laki-laki.

Pengawas itu berjalan dari bangku ke bangku membagikan lembaran soal berjumlah 50 nomer dan sialnya waktu yang diberikan buat mengerjakan soal adalah 45 menit. Gue membuka lembaran demi lembaran soal dan gue bersyukur soalnya lumayan mudah jadi gue gak perlu lama-lama mandang soal.

" Waktunya tinggal 10 menit lagi " ujar pengawas itu.

Gue menatap lembar jawaban dan cuma 5 soal yang belum gue jawab dengan sigap gue langsung membaca soal dan mengisi jawabannya sesuai penelitian gue. Gue melirik ke arah Fahrul dan gue lihat kayanya dia juga sudah selesai mengerjakan soalnya.

" Permisi pak " ujar salah satu peserta, gue menoleh ke arah pemilik suara itu dan ternyata itu Fahrul.

" Iya Fahrul ada apa? " tanya seorang pengawas.

" Saya sudah selesai "

" Baik, bagi yang sudah selesai kumpulkan jawaban serta soalnya ke depan! "

Sebagian besar peserta penyeleksian olimpiade sudah menyelesaikan soalnya 5 menit sebelum waktu habis. Ketika gue mau ngumpulin jawaban gue ke pengawas tiba-tiba tangan gue tersenggol oleh seseorang.

" Maaf! " ujarnya.

Gue melirik ke arah orang itu dan gue benar-benar kaget.

" Reno? " sahut gue kaget.

Reno Prasetya Putra adalah orang yang pernah satu gugus sama gue waktu MOS, dulu kita sempat dekat namun kedekatan itu hanya berlangsung di waktu MOS saja karena kita beda kelas jadi jarang ketemu. Dia masuk di kelas IPA-1 sedangkan gue masuk di kelas IPA-3.

" Lo ikut penyeleksian? " tanyanya.

" Iya. Lo juga? "

" Heem. Lo ikut pelajaran apa? "

" Kimia. Kalau lo? "

" Fisika "

" Eh kalian berdua mau ngumpulin atau mau ngobrol? " tanya pengawas.

" Eh Bapak. Saya mau ngumpulin pak " ujar gue.

" Ya udah cepetan! " ucap pengawas dengan meninggikan nada bicaranya.

" Bapak sabar napa jangan marah-marah " giliran Reno yang menjawab.

" Cepet kembali ke tempat duduk masing-masing! " ucap pengawas.

BENDAHARA VS BAD BOY [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang