17. Perayaan

3.7K 201 1
                                    

Membosankan, itulah yang sekarang gue rasakan. Karena apa? Karena sekarang sekolah gue masih mengadakan porak dan sekarang waktunya Final. Memangsih kelas gue masuk ke dalam Final dan melawan kelas XI- Ipa 7, tapi gue tetap bosan karena gue harus lihatin orang-orang yang memperebutkan satu bola, gue sempet mikir kasihan juga tuh bola harus ditendang ke sana kevmari, dari satu orang ke orang lain kan itu sakit.

Berbeda dengan Risca, dia yang begitu fokus melihat pertandingan itu dan enggan untuk diganggu, dan gue yang duduk termenung dengan tatapan kosong, bingung juga gue harus ngapain ngecek ponsel tapi sudah gue pastiin ponsel gue gak akan seru dan benar saja pas gue cek ada line masuk tapi sayangnya itu hanya dari line today. Selfie? Itu bukan gue banget, ke kantin? Tapi gue belum lapar dan alhasil gue masih tetap dengan kegiatan semula gue yaitu duduk termenung.

" Goal!! " Begitu lah teriakan para siswa terutama para siswi yang sedang fokus menonton pertandingan termasuk Risca. Dan yang paling alaynya lagi mereka sambil bela-belain bertingkah kaya orang gila dengan cara meloncat-loncat sambil bertepuk tangan.

" Hehh Ra!! " panggil Risca sambil menyenggol tangan gue dengan tangannya.

" Hmm " sahut gue.

" Lo kenapa diem aja? Itu si Fahrul berhasil membobol gawang lawan kelas kita menang " ucapnya girang.

" Ya terus? "

" Lo gak seneng? "

" Seneng, tapi gak harus sealay itu kali "

" Ah lo gak seru "

" Bodo "

Selang beberapa menit pertandingan selesai. Fahrul dan timnya kembali ke tempatnya semula sambil membawa piala yang cukup besar dan juga membawa hadiah berupa uang tunai namun gue gak tau berapa jumlahnya.

" Woi Ris, Ra sini!" teriak Irsyad.

" Gue? " sahut Risca sambil nunjuk dirinya sendiri dengan wajah oon.

" Iya, lo sama Shakira sini! " ujarnya.

" Ayo Ra! Kita dipanggil tuh " ucap Risca sambil narik tangan gue.

" Males "

" Ayo ah! " ujarnya paksa.

Kami pun berjalan menuju Fahrul dan timnya berada, jujur sebenarnya gue males banget nemuin mereka lebih tepatnya gue males ketemu sama Fahrul. Sejak kejadian kemarin gue ogah banget buat ketemu sama dia rasanya gue mau motong-motong dia dan buat dia jadi acar.

" Jadi gini berhubung tim futsal kita menang. Gimana kalau kita rayain nanti malam dengan cara makan-makan? " ujar Iryad.

" Ide bagus tuh " sahut Bima.

" Kalau soal makan aja cepet lo " balas Vino.

" Terserah gue dong. Kenapa lo BT? " sahut Bima.

" Sudah kalian jangan ribut! Gimana lo mau kan Rul? " tanya Irsyad pada Fahrul.

" Gue mah terserah kalian aja " ujar Fahrul.

" Gue ogah gak punya duit " sahut gue, padahal itu hanya alasan gue sih.

" Tenang. Kan kita dapat hadiah berupa uang tunai " ucap Irsyad.

" Ah gue emang gak bakat buat berbohong "

" Jadi kapan acaranya? " tanya Risca.

" Jam 7 malam. Kita tunggu di cafe Mawar Indah " ujar Irsyad.

" Siap bro " sahut Bima, Bintang, Vino, Reza dan Doni.

" Gimana kalian mau kan? " tanya Irsyad pada Risca dan gue.

BENDAHARA VS BAD BOY [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang