5.Pura-pura baik

8.3K 395 8
                                    

" Niatnya sih pura-pura tapi tak tau kenapa hati gue bilang serius " ~Shakira.

Hari ini gue pergi ke sekolah pake taxi karena Mang Dadang lagi pulang kampung, anaknya lagi sakit. Maunya sih gue dianterin sama Papah tapi gue udah tau pasti sama jawabannya " Papah lagi sibuk, ini kan demi kebaikan kamu ", terkadang gue merasa muak sama jawaban Papah gue.

Kini sekarang gue udah berada di area sekolah tepatnya di dalam kelas, keadaan kelas masih sepi baru ada 5 orang sama gue yang sudah ada di kelas. Gue pun duduk di bangku gue, lalu menyimpan tas dan mengambil kotak makan yang gue bawa yang isinya sandwich buatan Mamah gue, karena tadi gue gak sempet sarapan di rumah takutnya gue telat tapi pas nyampe di sekolah eh malah kepagian, nyebelin kan tapi gak papa lah.

Ketika gue lagi menguyah sandwich yang baru gue masukin ke mulut tiba-tiba makhluk astral datang ngagetin gue.

" Morning, tumben udah dateng? " sapa Risca sambil menepuk pundak gue.

" Sialan lo, udah tau gue lagi makan pake acara ngagetin segala " bentak gue.

" Mba pagi-pagi udah marah-marah " sindirnya.

" Diem lo! "

" Galak amat sih mba "

" Mau diem gak? Kalau nggak jangan duduk di sini! "

" Iya deh gue diem " jawabnya dengan wajah memelas.

Jam pertama sudah dimulai, sekarang jadwalnya Bu Rena, guru kimia, Bu Rena termasuk guru humor di antara guru-guru lainnya yang membuat seluruh siswa betah belajar dan kerennya lagi Bu Rena bisa mengubah siswa yang malesnya minta ampun jadi mendadak rajin.

Pelajaran Bu Rena sudah hampir selesai namun Fahrul belum datang juga, entah kenapa gue jadi mendadak rindu sama kehadiran Fahrul. Apa gue suka? Ah gak mungkin.

Jam pelajaran Bu Rena sudah selesai, kini kesempatan buat gue untuk nanyain keberadaan Fahrul sama Risca. Malu sih, nanti dikiranya gue ada apa-apa sama dia tapi saking gue penasarannya jadi gue harus ngilangin rasa malu gue.

" Ris? "

" Hmm.. Iya Ra ada apa? "

" Si Fahrul kenapa gak masuk? "

" Loh emangnya lo gak tau ya kalau dia lagi bimbingan buat lomba olimpiade tingkat nasional minggu depan "

Gue kaget dong, ketika denger kalau si curut mau ikut lomba olimpiade tingkat nasional secara kan dia nakalnya minta ampun, inga ya bukan nakal kaya suka minum minuman terlarang atau suka judi ini lebih mengarah pada nakal yang masih di atas kewajaran seperti bolos dari kelas, belajarnya gak serius, penampilan gak sesuai aturan dan satu lagi kadang-kadang dia suka ngerokok ingatnya kadang-kadang gak sering.

" Lo serius? "

" Heem "

" Pelajaran apa? "

" Fisika "

" Hebat juga " batin gue ya yang bicara bukan lisan gue.

Tak lama kemudian makhluk yang gue pikirin tiba-tiba muncul dari ambang pintu membuat jantung gue berdetak sangat kencang.

Penampilan dia amburadul, baju di keluarin dan rambut acak-acakan kayanya dia setres karena mau ikutan lomba.

Tubuh gue sungguh gak bisa dikontrol ketika ia jalan melewati gue tepatnya mau ke bangku dia yang berada di belakang bangku gue dan tatapannya mengarah ke diri gue, tampilannya memang amburadul tapi dia tetap terlihat menarik.

" Biasa aja liatinnya! " sindir Risca.

" Orang kaya dia kok bisa ikutan lomba? " bisik gue.

" Gitu-gitu juga dia otaknya cerdas "

BENDAHARA VS BAD BOY [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang