14. Penyakitnya kambuh

4.8K 232 3
                                    

Hari ini gue berangkat sekolah kembali diantar oleh Mang Dadang karena kemarin sore Mang Dadang sudah kembali ke rumah gue. Gue sampai bela-belain sujud syukur di kamar saat gue tau Mang Dadang sudah pulang.

" Mang ayo! " ujar gue memanggil Mang Dadang yang masih di dalam katanya sih lagi nyari kunci mobil.

" Iya Non, iya bentar " jawabnya.

" Mang lama kaya anak perawan "

" Berarti Non bukan perawan, soalnya suka buru-buru " ucapnya ketika Mang Dadang sudah menemukan kuncinya dan sekarang Mang Dadang ada di samping gue.

" Mang kalau ngomong ngaco amat. Mau saya bilangin sama Mamah dan Papah biar Mang dipecat " kata gue dengan setengah mengancam.

" Jangan dong Non " lirihnya.

" Ya udah cepetan jalan! " ucap gue sambil membuka pintu mobil dan duduk di jok belakang.

Tanpa menjawab ucapan gue, Mang Dadang langsung masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh karena perintah gue.

Di sepanjang perjalanan tidak ada percakapan antara gue sama Mang Dadang karena ceritanya gue lagi ngambek sama Mang Dadang begitupun dengan Mang Dadang.

" Non udah sampai " ucap Mang Dadang.

" Makasih Mang. Jangan lupa nanti jemputnya harus tepat waktu, see you! " ujar gue, karena gue gak tega harus terus-terusan diemin Mang Dadang karena bagaimana pun dia udah berjasa banget bagi gue.

" Siap Non " jawab Mang Dadang sambil mempraktekan adegan hormat.

" Alay Mang. Udah ah sana pulang! "

Setelah mobil yang disupiri oleh Mang Dadang tak terlihat gue melangkahkan kaki melewati setiap ruangan yang ada di sekolah gue dengan secepat mungkin.

Gue masuk ke dalam kelas dan suasana kelas masih sepi baru ada 3 orang sama gue yang sudah ada di dalam kelas. Gue sengaja berangkat pagi supaya gue bisa memakan bekal yang gue bawa dari rumah dan supaya tidak ada yang minta. Bukan pelit ya tapi gue bawa bekalnya dikit dan gue lagi laper banget.

Gue sengaja gak sarapan di rumah karena ceritanya gue lagi ngambek sama Mamah dan Papah karena mereka lebih sayang sama mobil di banding sama gue.

Gue duduk di bangku gue dan meletakan tas di kursi lalu mengambil kotak makan yang gue bawa dan menyantap makanan yang ada di dalam kotak itu yang berupa sandwich.

" Yaps gue minta dikit ya? " ujar Fahrul sambil membawa sebagian besar sandwich milik gue. Entah sejak kapan dia ada di hadapan gue, dia benar-benar kaya jin tiba-tiba datang tiba-tiba pergi.

Gue menelan ludah dan menghentikan aktifitas mengunyah gue saat gue lihat sandwich gue habis dimakan sama tuh bocah.

" Lo bego apa pura-pura bego sih? Lo bilang dikit tapi lo malah habisin semuanya " bentak gue.

" Sloww dong Mba lo kan masih punya, itu di tangan lo masih ada " ujarnya sambil nunjuk ke arah sandwich yang gue pegang.

" Tapi gue masih laper "

" Terima aja yang ada "

" Ngeselin lo. Udah sana pergi! "

" Ya udah "

" Emang dasarnya lo nyebelin gak bakal berubah tuh sifat lo "

******

Suasana kelas begitu hening karena sekarang lagi proses KBM jadwalnya Bu Nunik yaitu pelajaran Fisika. Sebenarnya gue males buat dengerin penjelasan dari Bu Nunik tapi ya gimana lagi daripada gue dihukum.

BENDAHARA VS BAD BOY [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang