" Di hari yang begitu cerah kutitipkan rasaku pada burung yang terbang di langit biru "
Hari ini hari kedua porak di sekolah gue, tapi hari ini kelas gue tidak ikut bermain jadi alhasil seluruh murid di kelas gue berpencar entah kemana namun gue dan Risca lebih memilih duduk di kursi yang berada di pinggir lapang untuk menonton pertandingan futsal antara kelas XI- Ips 3 dan XI-Ips 5.
Sejak tadi pagi sampai sekarang, yaitu waktu istirahat gue belum melihat tanda-tanda kehidupan dari Fahrul. Tak tau kenapa sejak kejadian kemarin dia pingsan gue selalu memikirkan dia dan gue selalu khawatir takut dia kenapa-kenapa, terlebih kemarin pas dia pingsan dia manggil-manggil nama gue.
" Ra! " panggilan Risca sungguh mengejutkan gue yang sedang menikmati alam lamunan.
" Hah? Apa? " tanya gue dengan wajah oon.
" Lo kenapa sih, dari tadi diem mulu? Gue serasa duduk sama orang bisu tau " ujarnya.
" Engg..nggak, gak papa kok. Gue ke toilet dulu ya, kebelet " ucap gue sambil beranjak dari tempat duduk dan berlari ke arah toilet.
" Aneh lo " teriak Risca, namun gue menghiraukannya dan melanjutkan aktifitas gue untuk berlari ke arah toilet.
Ketika di tengah perjalanan gue melihat Fahrul sedang berdiri berhadapan dengan Selly tak jauh dari tempat gue berada sekarang. Entah apa yang mereka bicarakan dan mereka lakukan gue gak tau karena jarak gue sama mereka cukup jauh.
Tak lama kemudian Selly mengenggam tangan Fahrul lalu menariknya entah ke mana gue tak tau.
Gue berlari ke dalam toilet, menutup pintu sekeras mungkin lalu memandang diri dicermin. Hati gue sungguh sakit melihat pemandangan seperti itu tapi gue gak tau kenapa gue bisa begini.
" Kenapa? Kenapa hati gue selalu sakit saat melihat Fahrul bersama orang lain, kenapa? Dia bukan siapa-siapa gue, dia cuma pengganggu hidup gue "
Gue duduk di pojok toilet lalu menangis sejadi-jadinya di dalam toilet.
" Ra! Shakira! " panggil seseorang di luar tapi gue gak peduli.
" Shakira, lo di dalam kan? " tanyanya sekali lagi sambil mengetuk pintu kamar mandi tapi gue tetap menghiraukannya.
" Shakira lo ke luar gak? Kalau tidak gue panggil penjaga sekolah sama guru biar mendobrak pintu ini dan lo akan malu tahu "
Gue terkejut mendengar ancaman itu dengan terpaksa gue berdiri dari renungan gue, membuka pintu kamar mandi lalu ke luar dengan mata sembab.
" Ngapain sih lo ngancem-ngancem gue segala? " tanya gue sama Risca.
" Ya ampun kenapa lo nangis? " tanyanya kaget.
" Tadi gue pas lari gak sengaja nabrak tembok " jawab gue ngasal.
" Ceroboh sih lo. Makannya jangan lari-lari kaya begituh! "
" Udah marahin guenya udah? " sindir gue.
Risca manyun.
******
Sekarang gue sedang berada di kantin menyantap bakso lezat buatannya Bi Minah, duduk berdampingan bersama Risca.
Suasana di antara kami begitu hening hanya terdengar suara sentuhan sendok dan mangkuk. Gue yang asyik menyantap bakso karena gue benar-benar lapar dan Risca yang sedang asyik berselfie karena dia sudah menghabiskan baksonya sejak 3 menit yang lalu.
" Ra, liat deh! " ujar Risca.
Gue menghentikan aktifitas memotong bakso gue dan menatap tajam ke Risca.
KAMU SEDANG MEMBACA
BENDAHARA VS BAD BOY [ COMPLETED ]
HumorVector ; Mirasusanti916 Kisah 2 remaja SMA yang saling mencintai namun memilih untuk diam dan membiarkan takdir untuk mempersatukan mereka Shakira Anggita Pratama, merupakan bendahara kelas XI-Ipa 3 di salah satu SMA favorit yang ada di kotanya. Ter...