25. Kemah H1

3.6K 187 0
                                    

Hari ini hari pertama sekolah gue mengadakan kemah yang tempatnya di Bumi Perkemahan. Alunan musik koplo, suara teriakan teman-teman gue disertai nyanyian-nyanyian yang gak jelas dari mereka dan ocehan-ocehan dari mulut Risca yang maksa gue buat forbar menemani perjalanan gue di dalam bis.

" Ra, ayo selfie! " ajak Risca.

" Nggak. Nora lo, suasana baru cekrek, cahaya terang cekrek, efek bagus cekrek, sampai hp temen lo baru juga dipake selfie " ejek gue.

" Sirik amat lo sama hidup gue "

" Bukan sirik tapi lo NORA "

Risca manyun.

" Ngambek aja lo sana. Gue gak peduli "

Risca diam tak merespon sedikit pun. Gue pikir dia akan diem gak akan melakukan aktifitas noranya lagi, tapi yang sekarang ia lakukan lebih nora dari sebelumnya bahkan ini lebih alay. Risca membuka aplikasi instagram dan yang ia lakukan adalah ngeflog.

" Wadaw nora banget dah gue punya teman "

" Haii guys sekarang gue lagi ada di dalam bis bersama teman-teman gue. Sekarang gue mau kemah di Bumi Perkemahan. Liat deh guys di belakang rame banget mereka kelihatan bahagia sampai-sampai mereka nyanyi-nyanyi dan bersorak ria. Oke guys sampai sini dulu ya, bye! " ucap Risca sambil melambai-lambai ke layar ponsel.

" Alay sumpah alay banget "

" Kenapa lo, Ra? " tanya Risca ketika gue menatapnya sambil geleng-geleng kepala.

" Lo alay banget sumpah " ujar gue.

" Ini namanya kekinian gak kaya lo, kuno " jawabnya.

" Bukannya gue kuno tapi gue gak sealay lo, apa-apa dipostingin sampai lo mau mandi aja update dulu. Kalau mau mandi ya langsung aja mandi gak akan ada yang mandiin lo kok, kecuali kalau lo udah end " ucap gue sambil terkekeh.

" Lo ngeselin ya, sumpah "

Alunan musik yang diputar di dalam bis berhasil membuat gue tumbang, mata gue sudah gak bisa lagi bekerja, dia sudah kelelahan. Dan kini gue sudah gak bisa menahannya. Gue menyenderkan pundak gue ke jok lalu gue memejamkan mata dan sampailah gue di alam mimpi.

" Ra woyy bangun! Udah nyampe " Seseorang membangunkan gue sambil menggoyang-goyangkan tubuh gue.

Gue berusaha membuka mata dan mengamati seseorang yang sudah membangunkan gue namun gue gak bisa melihatnya denga jelas, pandangan gue masih samar-samar.

Gue mencoba melebarkan pupil mata gue namun hasilnya masih sama. Dan gue mencoba cara lain, gue mengucek-ngucek mata gue dan akhirnya gue bisa melihatnya dengan jelas.

" Wina! " panggil gue.

" Bangun, kita udah nyampe. Ayo turun! " ujarnya.

" Risca mana? " tanya gue saat gue lihat si Risca udah gak ada di samping gue.

" Udah turun "

" Kenapa dia ninggalin gue? "

Wina hanya mengangkat kedua bahunya.

" Mau turun gak? " tanyanya.

" Ah iya. Lo duluan aja nanti gue nyusul "

" Oh oke " jawabnya lalu pergi ninggalin gue sendiri di dalam bis.

Gue beranjak dari tempat duduk lalu mengambil tas yang gue simpen di bagasi atas kemudian gue menggendongnya. Gak bisa dipungkiri tasnya lumayan berat loh.

Gue berjalan ke luar dari dalam bis, gue melihat di depan sana sudah banyak orang yang lagi berkumpul dan mendengar arahan dari panitia dan kayanya yang belum ngumpul cuma gue.

BENDAHARA VS BAD BOY [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang