15. Porak

4.2K 214 0
                                    

Hari ini KBM ditiadakan karena selama 3 hari berturut-turut yaitu hari kamis, jumat dan sabtu sekolah gue mengadakan kegiatan porak yang setiap kelasnya mewakilkan 7 orang untuk bertanding futsal antar kelas. Teman-teman gue menunjuk Fahrul, Irsyad, Reza, Doni, Bima, Bintang dan Vino sebagai perwakilan kelas dan yang lainnya sebagai tim penyemangat.

Sekarang gue sedang duduk di pinggir lapang yang pastinya gue bersama Risca karena kami berdua tak akan terpisahkan. Lima menit lagi pertandingan akan segera dimulai dan kelas gue mendapat urutan pertama untuk melawan kelas XI-Ipa 1.

Seluruh pemain sudah berkumpul di tengah lapang, selang beberapa detik seorang wasit meniupkan peluit dan pertandingan pun dimulai.

Gue memfokuskan pandangan gue ke salah satu pemain yang bertubuh tinggi dan tegap, berambut agak pirang dan pastinya dia sangatlah tampan.

" Oke gue keceplosan. Lupakan "

Fahrul, ya dia adalah Fahrul entah kenapa gue tertarik sama dia saat gue liat dia menggiring bola dan yaps dia berhasil memasukannya ke dalam gawang lawan.

" Goal!!! " teriak seluruh penonton.

" Perpect " gumam gue.

" Apa? Lo ngomong apa? " tanya Risca yang duduk di sebelah gue. Rupanya ucapan gue terlalu keras sampai Risca pun mendengarnya. Tapi seingat gue, gue ngomogngnya pelan kok, ah mungkin saja Risca memiliki pendengaran lebih.

" Eh Ra, bukannya itu Reno ya? " ujar Risca.

" Ah mana? " tanya gue sambil celingak-celinguk mencari sosok Reno.

" Itu tuh yang lagi rebutan bola sama Irsyad " jawab Risca sambil nunjuk ke arah Reno.

Gue hanya diam dan menatap Reno dari kejauhan.

" Kok dia ada di sana sih? " tanya Risca.

" Dia kan anak kelas Ipa 1 " jawab gue.

" Serius? "

" Ngapain coba gue bohong "

" Ah dia tampan " gumam Risca.

" Lo suka? Oke gue bilangin sama dia nanti " ujar gue setengah bercanda.

" Ah jangan! gue cuma kagum sama dia "

" Gue bercanda kok ya kali gue jadi mak comblang "

90 menit berlalu

Pertandingan telah usai dan yang menjadi pemenangnya adalah tim  kelas gue akibat kecerdasan Fahrul dalam membobol gawang lawan akhirnya tim kelas gue menang. Seluruh pemain kembali ke tempatnya masing-masing untuk istirahat. Gue melirik ke arah Fahrul dia berjalan ke tempat di mana teman-teman cowok sekelas gue berada. Dia membuka tas miliknya, mengambil sebotol air mineral lalu dibuka dan meneguknya sampai habis.

" Lo hebat " puji salah satu teman sekelas gue.

Fahrul hanya tersenyum.

" Hai! " panggilan itu membuat gue terkejut.

Gue menoleh ke pemilik suara itu dan ternyata itu Reno.

" Ehh hai " ujar gue.

" Lo sibuk gak? " tanyanya.

" Enggak "

" Temenin gue makan yu! " ajaknya.

Gue diem tak menjawab ajakannya.

" Gue traktir deh " lanjutnya.

Gue melirik ke arah Risca karena kalau gue langsung nerima ajakan Reno gue takut Risca marah.

" Ya udah sana lo temenin Reno aja! Gue gak papa kok " ucap Risca kayanya dia ngerti dengan lirikan gue.

" Lo gak marah kan? "

" Gak papa santai aja kali " ujarnya sambil tersenyum dan menepuk pundak gue.

" Ayo! " ujarnya.

Gue beranjak dari tempat duduk dan mengikuti langkah Reno dari belakang lalu menyamakan langkahnya dengan Reno dan sekarang kita berjalan secara berdampingan.

******

Sekarang gue sedang berada di kantin bersama Reno, duduk berhadapan dan menyantap bakso buatan Bi Minah yang begitu lezat.

" Makannya pelan-pelan nanti tersedak " ujar Reno ketika melihat gue makan terburu-buru, bukan apa-apa tapi gue benar-benar lapar.

Gue hanya nyengir kuda.

" Lo lucu "  ucapnya.

Gue menghentikan aktifitas mengunyah bakso ketika gue mendengar ucapan dari Reno.

" Biasa aja liatinnya! Nanti naksir loh " ledeknya.

" Apa sih lo " elak gue.

" Shakira! " panggilan itu membuat gue sama Reno kaget.

Gue menoleh ke belakang dan di sana tampak Irsyad berlari ke arah gue secepat kilat.

" Ada apa sih Syad? Kenapa juga harus lari-lari begituh? " tanya gue.

" Itu Ra, si Fahrul itu... " ucapnya dengan napas ngos-ngosan.

" Si Fahrul kenapa? " tanya gue bingung.

" Si Fahrul pingsan "

" Kok bisa? "

" Tadi dia kecentang bola waktu di pinggir lapang "

" Sekarang dia di mana? "

" Di UKS. Dia manggil-manggil nama lo terus "

Gue melongo sungguh gue tak percaya.

" Ah lama lo " ujar Irsyad sambil narik tangan gue.

Gue melihat sosok laki-laki terbujur kaku di tempat tidur yang ada di UKS, mukanya begitu pucat dan benar saja dia memanggil nama gue.

" Benar kan? Gue gak bohong? " ucap Irsyad ketika kami sudah berada di Ruang UKS.

" Kok dia manggil-manggil nama gue sih? "

" Ya mana gue tau "

" Terus gue harus gimana? "

" Ya kasih minyak angin aja biar dia sadar "

" Benar juga "

Gue melirik ke suluruh penjuru UKS dan gue melihat sebuah kotak P3K yang berada tidak jauh dari tempat gue sekarang. Gue membuka kotak tersebut dan beruntung di dalamnya terdapat minyak angin.

Gue mengoleskan sedikit minyak angin ke lubang hidung Fahrul dan beberapa detik kemudian tangannya bergerak dan secara perlahan matanya mulai terbuka.

" Shakira? " ujarnya ketika dia sudah membuka matanya.

" Untunglah lo sadar " sahut Irsyad.

" Kenapa gue di sini ? " tanyanya.

" Tadi lo pingsan " jawab Irsyad.

" Terus kenapa ada dia di sini? " tanya Fahrul sambil nunjuk ke arah gue.

" Tadi lo manggil-manggil dia terus "

" Hahh? Lo bercanda ya? " tanyanya salting.

" Gue serius "

Fahrul melirik gue dengan tatapan  bingung namun gue bisa artikan tatapan itu kalau dia pun sama, sama-sama merasakan hal yang sama dengan gue.

" Udah pandang-pandangannya udah? Ada gue loh di sini " sindir Irsyad.

Sindiran itu menyadarkan gue sama Fahrul dari alam lamunan

" Biarkan saja sekarang kita simpan perasaan kita masing-masing dan biarkan waktu yang menentukan kapan kita akan bersatu "

Tbc

oktaviani1501

BENDAHARA VS BAD BOY [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang