26. Kemah H2

3.7K 188 3
                                    

Hai! Hai! Reades
Kalian masih enjoy kan bacanya ?
Happy reading

********

Hoam!!!

Gue menggeliat sambil mengangkat kedua tangan. Cuaca di pagi ini begitu dingin dan rasanya gue pengen melanjutkan tidur gue tapi rasanya itu gak mungkin. Karena jadwal pagi ini adalah senam bersama dan jika gue melanjutkan tidurnya gue akan telat otomatis gue akan dihukum sama Pak Dadan karena gue gak disiplin.

Gue melirik arloji yang terpasang di tangan kiri gue dan waktu sudah menunjukan pukul 05.30 itu artinya setengah jam lagi senam bersama akan dimulai.

" Ris, bangun! Ini udah siang, mandi yu! " ucap gue sambil menggoyang-goyangkan tubuh Risca yang sedang tertidur pulas.

" Bentar lagi Ra. Gue ngantuk " jawab Risca.

" Ris, nanti kita telat loh "

" Ya udah kalau lo mau mandi, mandi aja sana! " ujar Risca.

" Ya udah gue mandi sendiri aja "

Gue mengambil handuk beserta alat mandi lainnya dan berjalan ke luar tenda. Seperti yang sudah dikatakan Pak Dadan kemarin jika kita ingin mandi, mandinya di sungai yang letaknya tidak jauh dari tempat kemah.

Gue menengok ke sana ke mari mencari keberadaan sungai namun gue belum mendapatkan tanda-tanda keberadaan sungai tersebut.

Secara tidak sengaja gue mendengar suara deburan air yang cukup kencang, gue yakin itu pasti suara air dari sungai. Gue berjalan beberapa langkah ke arah kiri dan gue menemukan sungai tersebut. Airnya cukup jernih dan tidak ada kotoran apalagi sampah sedikit pun.

Gue menuruni satu persatu batu yang ada di sana lalu gue berjongkok saat gue sampai di batu paling beras. Gue mengambil air dengan menggunakan kedua tangan lalu gue basuhkan kewajah gue. Gue gak mandi ya apalagi gue sampai buka baju karena gue masih punya rasa malu. Gue cuma cuci muka sama gosok gigi aja dan membasuh kedua tangan sama kedua kaki saja.

" Uhh seger " gumam gue saat muka gue dibasuh sama air dari sungai itu.

" Duar!! " teriak seseorang sambil menepuk pundak gue.

" Eh monyong monyong " teriak gue reflek.

Gue membalikan badan gue dan pandangan gue mendapatkan seorang pengganggu dalam hidup gue.

Seseorang yang telah mengagetkan gue hanya ketawa ngakak.

" Lo kebiasaan ya suka gangguin hidup gue. Lo seneng ya liat gue menderita? " bentak gue.

" Emang " jawab Fahrul simple.

" Ngeselin ya lo "

" Biarin ngeselin yang penting cerdas "

" Susah ya ngomong sama orang ngeselin kaya lo. Gak akan nyambung "

" Kan gue cerdas jadi gak akan ada yang bisa lawan omongan gue "

" Rasain lo " ujar gue sambil menciprat-cipratkan air ke wajah Fahrul.

" Gue juga bisa kali " ucap Fahrul sambil mencipratkan air ke wajah gue.

Dan terjadilah ciprat-menciprat antara gue sama Fahrul. Di tengah aktifitas kami yang kesannya kaya MKKB ( Masa kecil kurang bahagia ) tiba-tiba ada seseorang yang menegur kami.

" SHAKIRA! FAHRUL! " panggil Pak Dadan.

" Ehh Bapak. Selamat pagi pak! " sapa Fahrul sedangkan gue hanya melongo aura wajah Pak Dadan membuat gue merinding.

BENDAHARA VS BAD BOY [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang