Jam waker sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, gue sempat membuka mata tapi hanya untuk mematikan jam waker tersebut. Gue kembali memejamkan mata untuk meneruskan mimpi gue yang sempat terpotong karena ulah jam waker yang menghasilkan bunyi yang begitu nyaring.
Sinar matahari yang begitu terang masuk ke dalam kamar gue dan berhasil membuat gue bangun. Gue lirik jam waker dan hasilnya sangat mengecewakan.
" Setengah tujuh pas, telat gue " gerutu gue.
Tanpa basa basi gue beranjak dari tempat tidur, mengambil handuk lalu lari ke dalam kamar mandi dan membanting pintu kamar mandi sekeras mungkin membuat gue terkejut sendiri.
Setelah gue memakai seragam lengkap dan selesai mengoleskan sedikit make up ke muka gue dan menyisir rambut panjang gue, gue berjalan ke arah rak buku.
" Ah buku biologi, matematika, B.Indonesia, sama seni budaya gue mana? " tanya gue sama diri sendiri sambil mengacak-ngacak seluruh buku yang ada di rak.
" Ah gue lupa kan udah gue masukin semuanya ke dalam tas tadi malam, bego ya gue " ucap gue sambil nepuk jidat.
Gue berlari ke luar kamar dan menghampiri Mamah sama Papah gue yang sedang sarapan di Ruang makan.
" Pagi Mah, Pah! " sapa gue lalu duduk di kursi yang berhadapan dengan mereka lalu mengambil sandwich yang ada di hadapan gue lalu menyantapnya dengan lahap.
" Pagi! " jawab mereka serempak.
" Mah, Pah boleh ya kalau aku belajar mobil supaya aku gak ngereporin Mang Dadang terus, kasihan kan dia " rayu gue.
" Tapi kan itu emang tugas dia. Dia dibayar buat bisa ngantar jemput kamu ke mana-mana " jawab Papah.
" Pah, kalau aku bawa mobil sendiri kan enak gak perlu nungguin Mang Dadang mulu. Jadi kalau aku pulang sekolah gak usah repot-repot nungguin Mang Dadang di depan sekolah atau di halte "
" Tapi sayang ini buat kebaikan kamu " ujar Papah.
" Iya sayang yang dikatakan Papah kamu itu benar " sekarang giliran Mamah yang bicara.
" Kebaikan apa? Mamah sama Papah itu lebih sayang sama mobil di banding sama aku "
" Bukan begitu Pap.. " ucapan Papah terpotong ketika gue mengeluarkan kata-kata ancaman.
" Ya udah kalau Papah sama Mamah gak ngebolehin aku buat belajar mobil aku mau minta motor "
Uhuk...uhuk...uhuk...
Secara bersamaan Mamah sama Papah gue keselek akibat mendengar perkataan yang gue lontarkan barusan.
" Ya Mah? Ya Pah? Belajar motor kan gak susah. Secara kan aku jago mengendarai sepeda, motor sama sepeda kan gak beda jauh "
" Iya deh iya nanti Papah beliin " ucap Papah.
" Ahh makasih ya Mah, Pah emang paling the best deh kalian " puji gue.
" Ya udah sekarang kamu berangkat sekolah, udah siang " ucap Mamah.
" Siap Mah. Aku berangkat dulu ya Mah, Pah " ucap gue sambil menyalami tangan mereka lalu berjalan ke luar rumah.
" Mang Dadang ayo! " teriak gue ketika sampai di luar rumah dan tidak ada tanda-tanda kehidupan dari Mang Dadang.
" Iya Non " Jawab Mang Dadang dan kayanya arah suaranya dari arah dapur, apa iya kalau Mang Dadang lagi masak? Tak lama kemudian datanglah Mang Dadang sambil berjalan terburu-buru.
" Mang Dadang abis ngapain sih, kok lama banget? " tanya gue.
" Saya abis ngopi Non " ujarnya sambil nyengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
BENDAHARA VS BAD BOY [ COMPLETED ]
HumorVector ; Mirasusanti916 Kisah 2 remaja SMA yang saling mencintai namun memilih untuk diam dan membiarkan takdir untuk mempersatukan mereka Shakira Anggita Pratama, merupakan bendahara kelas XI-Ipa 3 di salah satu SMA favorit yang ada di kotanya. Ter...