27. Cemburu

4.3K 226 2
                                    

Malam ini setelah kejadian kemarin gue tersesat di dalam hutan gue memilih untuk mengurung diri di dalam kamar dan enggan untuk berjalan sendiri. Kayanya gue gak akan pernah ke luar dari dalam kamar untuk selamanya karena secara gue kan jones ( Jomblo ngenes ) jadi gak akan ada yang nemenin gue jalan.

Pihak sekolah memberikan libur satu hari kepada semua siswa siswi kelas XI saja, dan menyarankan kepada seluruh siswa siswi memanfaatkan waktu luang ini untuk beristirahat. Kalian mesti tahu kejadian hilangnya gue kemarin membuat gempar seluruh siswa siswi kelas XI SMA Negeri 1 Jakarta baik itu yang kenal gue ataupun tidak. Tidak hanya siswa siswi guru-guru pun sama.

Kemarin sore pas gue baru sampai di rumah diantar sama Risca gue malah diomel-omel sama Mamah dan Papah katanya gue gak disiplin lah, bandel lah, gak nurut aturan lah dan lain sebagainya. Anak baru kena musibah bukannya disayang, ditenangin, dimanjain ini malah diomel-omel dan ditinggal lagi gak diurusin.

" Ampuni dosa Mamah dan Papah ku ya rab karena telah menelantarkan anaknya "

" Shakira, kamu kenapa? Kok lemes gituh? " tanya Mamah yang sedang asyik nonton Ftv sama Papah.

" Mungkin Shakira shock Tante, tadi dia tersesat pas menjelajah di hutan " jawab Risca.

" Ya ampun Shakira makannya kamu ikuti aturan, kamu harus disiplin jangan asyik sendiri " omel Mamah.

Gue hanya diam dan menundukan kepala.

" Tante kok Shakira malah diomelin " protes Risca.

" Gak papa Ris, Shakira kan udah gede jadi dia gak bakal nangis kok meski pun diomelin " ujar Mamah.

" Lagian kamu, Ra jadi anak kok bandel amat " sekarang giliran Papah yang ngomel.

" Tante sama Om mau ke mana? " tanya Risca saat melihat Mamah sama Papah pergi ke luar rumah.

" Om sama Tante mau pergi ada urusan. Kamu ajak Shakira ke kamar! " sahut Papah.

" Terus Shakira siapa yang jagain? Aku kan juga mau pulang "

" Kan ada Mang Dadang di rumah "

Begitulah perdebatan halus yang terjadi kemarin antara Mamah, Papah, dan Risca. Gue ini serasa jadi anaknya Mang Dadang tahu.

Kruyuk...kruyuk.

Perut gue bunyi. Gue lupa kalau dari tadi siang gue belum makan. Dengan terpaksa gue pergi ke Ruang makan buat melihat apakah ada makanan atau enggak, gue melihat di meja makan dan seluruh makanan sudah habis tinggal tersedia piring kotornya aja.

Gue berjalan ke dapur, gue mengecek satu persatu lemari dapur ya kali aja ada mie rebus atau cemilan lainnya yang bisa ganjal perut gue, tapi hasilnya nihil.

" Sial banget dah hidup gue mana Mamah sama Papah gak ada lagi sibuk sama acaranya masing-masing ditambah gak ada makanan lagi " gerutu gue kesal.

Mau gak mau gue harus pergi ke luar buat nyari makanan. Dan gue putuskan untuk pergi ke minimarket yang letaknya hanya 10 kaki dari rumah gue.

Gue berjalan ke arah kamar lalu mengambil jaket yang menggantung di dalam lemari lalu mengambil dompet dan memasukannya ke dalam tas kecil yang gue bawa.

" Mang, aku ke minimarket dulu ya. Jagain rumah ya Mang! " ucap gue sama Mang Dadang.

" Woke Non " jawab Mang Dadang.

Di malam yang begitu indah dan begitu ramai. Banyak bintang yang bertaburan di atas langit dan bulan yang memancarkan cahayanya dengan terang disertai suara kendaraan yang begitu bergemuruh di telinga gue. Gue berjalan menyusuri suasana malam yang pastinya gue sendirian. Takut? Pasti, tapi ini demi makanan.

BENDAHARA VS BAD BOY [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang