Baiklah, aku mengaku kalau aku terlalu mencinta untuk melupakan dirimu.
☕☕☕
"Teruntuk Natalie...
Mungkin lo heran, gue ini Revin atau siapa? Kenapa tiba-tiba ngasih lo surat ini.
Nat, gue Revin! Asli Revin, cowok yang lu kejar selama ini kan?
Sekarang gue bakal ngebuktiin sama lo kalau gue bukan kaya orang yang ada di pikiran lo!
Nat, apa lo percaya sama yang namanya cinta?
Gue percaya Nat, karna gue sekarang lagi jatuh cinta.
Lo tau sama siapa gue jatuh cinta?
Sama seseorang yang lagi baca surat ini. Yaitu lo.
Iya Nat! GUE SUKA SAMA LO!
Gue tau pasti lo lagi senyum sekarang, dan lo bersyukur karna gue nyatain ini.
Dan gue mau bilang kalau lo harus respons semua yang gue nyatain.
Balas semua Nat!
Gue sayang lo.
Gue pengen lo lebih dari kata special.Revin Winata."
Natalie membulatkan matanya. Jantungnya berdegup lebih kencang daripada biasanya. Hatinya mencoba menyatakan kalau ini semua bukan mimpi. Apa yang dia baca adalah nyata. Benar-benar nyata.
Ada senyum yang muncul di balik lekukan bibir Natalie. Sekarang dirinya berbunga-bunga. Dia mengakui kalau Revin memang memiliki kekuatan untuk menghipnotis gadis itu. Dan kali ini dia lagi-lagi terjatuh ke dalam hati yang sama. Bisa dibilang kalau dia kalah untuk melawan hatinya yang bersikeras untuk melupakan Revin.
"Nata!" teriak seseorang tiba-tiba dari belakangnya.
Natalie terkejut bukan main, memang Melani sering mengejutkannya berlebihan seperti itu. Namun sadar ketika yang datang adalah Melani, gadis itu langsung menutup kertasnya dengan cepat. Jangan sampai kertas ini terbongkar. Pasalnya hanya akan membuat Revin malu dan menyalahkan Natalie ujung-ujungnya. Apalagi Melani adalah tipe orang yang pasti sangat cepat membeberkan hal ini karena merasa bangga memiliki teman yang bisa mendapatkan Revin.
"Mel, lo kalau dateng bisa ga sih ga make acara teriak di kuping gue?" desis Nata kesal.
Melani terkekeh pelan, kemudian duduk di samping Nata. "Kertas apaan tuh? Surat cinta ya?"
"Heleh! Sok tau lo!"
"Emang gue tau kali, gue liat kok tadi Revin ngasih buat lo!" balas Melani sedikit melengking.
Gadis itu mengerutkan dahi, memang mereka tadi berbicara di tempat yang ramai, tidak heran kalau Natalie dan Revin dilihat banyak orang. Itu bukan masalah utama, tapi yang paling membuat Nata takut ialah, digosipkan sebagai seorang perusak hubungan orang. Karena hampir semua yang tahu kalau Revin akan menjadi pacar Icha hari ini.
"Yang penting ga surat cinta!" pekik Natalie sial.
Teettttt
Bunyi bel memekakkan telinga, hal yang paking dibenci Nata saat senin pagi yaitu upacara. Melirik sedikit ke arah siswa yang sudah mulai keluar dengan topi, Nata memasukkan kertas dari Revin ke lacinya. Kemudian meraih topi dari tas, lalu mengikuti Melani yang sudah melesat cepat dan berlalu di koridor.
Selama upacara berlangsung, Natalie tidak bisa berhenti memikirkan soal Revin Winata. Lelaki itu berlarian di telinganya. Bahkan suara pembina upacara yang sudah mencapai volume super tidak bisa dia pahami dengan baik. Hanya karena Revin dan suratnya yang bahkan tidak terlalu special sama sekali bagi kebanyakan orang.
Tapu satu hal yang harus diketahui, kalau isi kertas itu sangat berarti bagi Nata. Kertas yang menjadi bukti terdalam bahwa Revin bukanlah manusia es sungguhan, melainkan hanya butuh seseorang yang mampu melukuhkan hatinya. Dan dengan tulisan tangan yang langsung tergores dari jari-jemari Revin, lelaki itu menyatakan perasaanya kepada Natalie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Ice (END)
Teen FictionCerita tahun 2018, masih menye-menye banget. Please jangan dibaca lagi!!!