Kamu mengetuk-ngetuk sepatu dengan kesal. Kamu sudah menunggu selama kurang lebih 30 menit, tetapi kereta yang menuju ke arah rumahmu masih belum datang.
Jam sudah menunjukkan waktu 05.30 sore dan sudah pasti kereta yang nanti akan kamu naiki penuh sesak.
"Anjir!" umpatmu kesal begitu kereta datang.
Benar saja dugaanmu, kereta ini begitu penuh dan sesak. Kamu memaksakan dirimu untuk masuk. Ini lebih baik daripada kamu harus naik bis sebanyak dua kali. Sungguh, salahkan dirimu sendiri karena memilih untuk bersekolah di tempat yang jauh dari rumah.
Kamu berada tepat ditengah-tengah kerumunan orang-orang. Kamu merasa begitu sesak, untuk memandang ke arah manapun kamu tidak bisa. Yang ada hanya punggung orang lain.
Tiba-tiba, kamu merasa lenganmu ditarik entah oleh siapa, tarikkannya begitu kuat sehingga mau tak mau kamu tertarik olehnya.
Kamu sudah ingin mengumpat lagi. Orang itu benar-benar cari mati denganmu.
Setelah melewati orang-orang secara berdesak-desakan dan memaksa, kamu pun berada di ujung bagian kereta. Demi apapun, kamu tak mengerti maksud orang tersebut.
Kini kamu dapat melihatnya, dia seorang pria, menggunakan seragam yang sama sepertimu.
Dia membuatmu bersandar pada dinding kereta. Lalu salah satu tangannya dia letakkan di dinding, tepatnya diatas bahu kananmu, dan satu tangannya lagi ia letakkan di saku.
Apa ini pelecehan?
Kamu sudah akan melayangkan tanganmu pada pipinya, tetapi ditahan.
Dia membuka maskernya.
"Ini gue, Jaemin."
Seketika rasanya kamu mau mati saja. Benar-benar memalukan bertemu dengannya dalam keadaan seperti ini.
"Ih gue kira lo penjahat sumpah!" ucapmu seraya memukuli lengannya.
"Ya, gue ga tega liat lo desek-desekan gitu. Udah di sini aja, gue lindungin" jawabnya sambil tersenyum.
Kamu benar-benar malu, kenapa dia bisa begitu manis seperti ini?
Kamu yakin, pasti wajahmu sudah memerah. Dan kamu bisa mendengar Jaemin yang sedikit tertawa melihatmu.
Tiba-tiba, kereta berhenti secara mendadak, dan itu sukses membuat jarak diantara kamu dan Jaemin menghilang.
Posisi kalian saat ini benar-benar seperti berpelukan, tubuh kalian saling menempel. Bahkan, kamu dapat merasakan detak jantung Jaemin yang sama cepatnya dengan detak jantungmu.
Mungkinkah Jaemin juga menyukaimu?
Eh? Sejak kapan kamu menyukai Jaemin?
Kamu melihat ke arah atas, lebih tepatnya ke arah wajah Jaemin yang lebih tinggi darimu.
Dia juga sedang menunduk dan melihat ke arahmu.
Pandangan kalian saling bertemu untuk beberapa saat. Jantungmu benar-benar sudah akan meledak. Kenapa Jaemin bisa begitu tampan?
Dia mendekatkan wajahnya ke arahmu. Kamu ingin mundur, tetapi tidak bisa.
Ingat posisi kalian yang berada di sudut bagian kereta.
Dia semakin mendekat, bahkan ia sedikit memiringkan kepalanya.
Tak lama, kamu merasakan sesuatu tepat dibibirmu, kamu hanya bisa menutup mata.
Tanganmu berada di pinggang Jaemin, meremas bajunya kuat.
Tidak ada pergerakan, hanya terdengar suara jantung kamu dan Jaemin yang temponya semakin cepat.
Jaemin mulai menjauhkan wajahnya darimu. Kamu pun membuka mata, lalu menatap matanya yang sudah terbuka lebih dulu darimu.
"Aku jatuh cinta sama kamu" ucapnya pelan serasa menyandarkan dagunya pada bahumu.
💌
Coba cek kakinya masih napak gak? Hehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing - Na Jaemin✔
Historia CortaJaemin x You [END] Bagaimana rasanya jika kamu harus berpura-pura tak menyukainya di depan semua orang, sementara ia adalah milikmu? Nb : typo bertebaran males revisi Highest rank; #2 in short story (12/06/18) #17 in imagine (11/05/18) April, 2018 ...