Nothing - Na Jaemin✔

26 - Percaya siapa?

"(Y/n)!!"

Haechan duduk disampingmu. Ia berjanji akan menjagamu dari godaan Lami dan teman sekelas. Dia tidak peduli jika dia juga dibenci sebab ia bilang ia merasa bersalah atas dekatnya Lami dan Jaemin.

"Apa chan? Gue ngantuk!" jawab kamu malas. Kamu menyandarkan kepala kamu ke meja.

Haechan hanya tersenyum. Sudah seminggu ini kamu hanya ditemani Haechan. Jaemin pun tidak kunjung sekolah entah apa sebabnya. Absennya selalu alfa, nomornya pun tidak dapat dihubungi. Tidak ada tanda-tanda dia berada dimana.

"Lo kangen Jaemin ya?" tanya Haechan.

"Gue udah gak peduli, dia ninggalin gue dengan siksaan ini. Gue sedih"

Haechan menepuk-nepuk punggung kamu pelan, "Fighting! Gue ada dipihak lo, sampe kapanpun hehe.."

"Gombal!"

"Hahaha.."

Kamu dan Haechan sama-sama tertawa. Tidak lama, Lami datang menghampiri mejamu.

"Mau apa lagi lo?" tanya Haechan ketus.

"Ini, titipan kak Jaehyun."

Lami memberikan sebuah kantung keresek. Begitu dibuka, isinya coklat, roti, susu, permen dan sebuah surat.

"Kembaliin aja, gabutuh" kamu mengembalikan keresek itu ke Lami.

"Ga mau," Lami pergi meninggalkan kamu dan Haechan.

"Sini buat gue aja (y/n), sayang tuh kalo dibuang"

Haechan merebut kereseknya, lalu ia memakan rotinya.

"Chan, makasih ya udah selalu ada buat gue. Bahkan lo rela dijauhin yg lain cuma gara-gara gue" ucap kamu seraya tersenyum ke Haechan.

"Enjoy aja, gue juga kan kenal lo dari SMP wkwk"

"Iya, udah tau baik buruknya lo, buruk doang sih lo mah chan"

"Berarti gue bisa dong ya geser posisi Jaemin di hati lo.. Gak sia-sia dong ya gue hahaha"

"Hah?!"

Haechan tertawa kecil, lalu ia memasukkan sepotong kecil roti ke mulutnya.

"Apaan sih maksud lo chan?"

"Gak ada lah, baperan banget si!"

💌

Kamu sedang duduk di sofa. Tiba-tiba ponsel kamu bergetar, tanda ada panggilan masuk. Awalnya kamu sangat senang karena kamu kira itu Jaemin. Ternyata Jaehyun.

Kamu tidak ada niatan sedikitpun untuk menjawab panggilannya. Tindakan soal dia yang memotret kamu dan Jaemin itu benar-benar keterlaluan. Belum lagi tindakan adiknya, Lami. Lami benar-benar mengintimidasi kamu.

Kamu muak pokoknya dengan mereka. Belum lagi dengan Jaemin yang menghilang begitu saja sudah seminggu.

Ponsel kamu berdering lagi, kali ini dari nomor yang tidak diketahui.

Dengan sedikit keberanian, kamu menjawabnya.

"Halo (y/n)?"

"Ini siapa" jawab kamu dengan takut.

"Jaemin"

"Suara kamu beda.."

"Maaf (y/n).. Aku gak berniat menghilang tapi aku.."

"Jaemin kamu dimana aku takut, aku dijauhin karena hubungan kita"

"Maaf soal itu, aku pikir.. Kamu bisa cari pengganti aku. Kalo bisa, aku pasti balik lagi.. Tapi aku gak bisa" - Jaemin
"Jaemin kamu gak boleh nelepon!" (suara perempuan)

"Itu suara siapa jae?"

"Ah kalo bisa, aku telepon kamu lagi.. Baik-baik di sana (y/n)!!"

Sambungan terputus.

Kamu memandangi ponsel dengan sedih. Ada apa?
Suara siapa tadi?
Kenapa suara Jaemin begitu berbeda?
Dia dimana?

Kamu memutuskan untuk kembali ke kamar. Ketika kamu membuka laci untuk mengambil beberapa lembar kertas, ada sebuah kotak di sana.

Kamu membukanya perlahan, isinya kalung dan cincin yang pernah Jaemin berikan. Tepatnya saat kalian pulang dari taman bermain. Kamu benar-benar merindukannya sekarang. Tapi kamu juga benci dia yang menghilang lagi. Kenapa harus menelpon sesingkat itu? Dan kenapa dia tidak memberikan penjelasan apapun?

"(Y/n)!!!" Teriak seseorang dari luar rumah.

Kamu pun membuka jendela kamar kamu yang berada di lantai 2. Ah Jaehyun..

"Kakak pulang aja! Gue gak mau ketemu lo kak!" jawab kamu dengan teriak juga. Ketika kamu hendak menutup jendela, Jaehyun kembali berteriak, "Gue dapet foto lo  yang di mading itu dari orang dengan nama X! Dan gue yakin orang X ini pasti Haechan!"

Kamu berhenti, menunda untuk menutup jendela.

"Biarin kakak jelasin dek! Kakak punya bukti kok!"

💌

Mau percaya sama Haechan atau Jaehyun?
Jawab kalo engga aku ga mau apdet😣😣😣
Hehehe..😋