12 - Modus

17.3K 2.7K 167
                                    

Hari ini kelas kamu pelajaran olahraga, dan jam menunjukkan pukul 11 siang. Kebayang kan panasnya gimana?



Jadwal olahraga kalian hari ini hanya lari 800 meter tetapi diwaktu, dan dibagi menjadi beberapa sesi. Kebetulan sekarang giliran kamu, tapi bukan giliran Jaemin. Justru Jaemin belum disebut sedaritadi.



Priiitttttt..



Kamu pun berlari santai, dengan maksud tenaga yang kamu punya akan digunakan untuk nanti ketika jarak sudah dekat.



Tapi faktanya, belum apa-apa kamu sudah lelah.

[Lemah ih maneh:( - Senaa si author]




800 meter itu 8 putaran, dan sekarang kamu baru putaran ke-3. Kamu melihat ke arah Jaemin yang sedang duduk dan memperhatikan kamu, dia tersenyum dan mengangkat tangannya, bibirnya membentuk sebuah kata, 'fighting'



Kamu pun jadi semangat. Tapi diputaran ke-5, kamu sudah merasa lemas dan ingin jatuh. Nafasmu sudah tidak teratur, cara berlarimu sudah tak tentu arah.



"(Y/n) hati-hati, muka lo udah pucet loh!" teriak Haechan, yang kamu yakin sebenarnya itu dari Jaemin.



Kamu mengacungkan jempol ke arah Haechan.



Sekarang sudah putaran ke-7. Yaa 2 putaran lagi.



Kamu melihat ke arah Jaemin yang menatapmu khawatir.



Akhirnya, kamu pun dapat menyelesaikan 8 putaran. Sesaat sampai di finish, tiba-tiba pandangan kamu mulai pudar. Kamu terjatuh tetapi ditahan oleh seseorang.



Kamu belum bisa memfokuskan pandangan kamu sehingga kamu tidak tau siapa yang menangkap kamu.



Pandangan kamu gelap, tapi kamu masih sadar, kamu mulai memegang kening dan mengambil oksigen sebisa mungkin.



Orang yang menangkapmu membiarkan kamu duduk dan bersandar pada dadanya.



"Aduh gimana ini (y/n) gak apa-apa?" tanya Yeri panik.



"Udah-udah biarin aja jangan dikerumunin nanti dia gak bisa nafas" ucap Koeun.



"Bawa ke uks aja kali yaa?" ucap Haechan seraya merapikan rambut kamu.



Kamu menggeleng kecil, lalu memeluk orang yang menolong kamu.



Persetan, sekarang kamu lelah, ingin diam saja.



"Sudah, biarkan dia beristirahat, jangan diganggu. Sekarang giliran kalian!" teriak guru olahraga.



"Wadoo ngamuk tuh, kuy" ucap Haechan seraya menarik Yeri dan Koeun.



Kamu diam dan mulai berpikir dengan jernih kembali. Siapa ya yang menangkapmu? Kamu mencium aromanya yang sebenarnya rasanya tidak asing.



Kamu sedikit bergerak membenarkan posisi yang tidak nyaman.



"Udah gak apa-apa?" tanyanya.


Kamu langsung terkejut dan melihat wajahnya.



"MODUS!" Teriak kamu yang langsung menjauh darinya.



"Lah? Haechan doi lo nih berisik banget udah ditolongin juga!"



Kamu melihat ke arahnya, dia mengedipkan sebelah matanya.



"Jaemin ihh!" kamu mulai memukuli Jaemin.



"Gapapa kali, yang lain mikirnya aku nolongin kamu doang sayang" ucap Jaemin pelan sambil cubit pipi kamu.



"Ish, keenakan kamunya dipeluk aku tadi" balas kamu sambil cemberut.



"Yaa gapapa emang enak, sering-sering peluk aku lah bisa kali hahaha"



"Ngga!" jawab kamu cepet.



"Udah gapapa tapi kan, masih pusing?" tanya Jaemin seraya memegang dahi kamu, lalu pipi, lalu dia membenarkan rambut kamu yang sedikit berantakan.



"Iya gapapa kok" jawab kamu sambil senyum.



"Tapi kamu seksi waktu keringetan, jadi kebayang pas kaya gitu tuh.." Jaemin mengeluarkan smirknya.



"Eh anjir ya itu otak sini aku servis!" kata kamu seraya memukuli Jaemin.



"Udah yuk gabung sama yang lain" Jaemin berdiri, lalu dia mengulurkan tangannya ke kamu.



Kamu terima uluran tangan Jaemin lalu bangun. Kalian duduk bergabung dengan teman-teman yang lain.



"Udah gapapa lo (y/n)? Mau ke uks gak?" tanya Siyeon.



"Gak usah, gue gapapa yeon."



"Ih untung Jaemin sigap, padahal gue yang anak pmr loh, sebel" ucap Nancy sambil cemberut.



"Ya salah lo itu mah cy, hahaha" kata kamu sambil tertawa.



Jaemin yang duduk disebelah kamu hanya tertawa kecil, dia gak berhenti merhatiin kamu. Dia benar-benar khawatir.



"Siang pak!" ucap Lami seraya menghampiri guru olahraga kalian.



Lami mau ngapain sih ke sini?



"Oh mi, kenapa?" tanya guru olahraga.



"Ini titipan bu Seulgi katanya buat bapak" ucap Lami seraya memberikan sebuah bungkusan.



"Oh yaudah makasih yaa"



"Iya pak"



Lami pun pergi, tapi kemudian ditahan sama guru olahraga kalian.



"Eh kenapa pak?" tanya Lami bingung.



"Gak ke Jaemin dulu? Bukannya kalian deket? Tuh Jaeminnya lagi sama cewe-cewe kamu gak cemburu?" ucap guru olahraga dengan maksud menggoda Lami dan Jaemin.



Sontak, murid di kelas kamu teriak,



"Cieee"

"Aw modus!"

"Oh ada maksud lain"

"Samperin dong"

"Wadoo cocok"



Kamu melihat ke arah Jaemin, dia memasang wajah datar dan sedang menopang dagunya dengan tangan. Tergambar jelas sekarang kalau dia badmood dengan kehadiran Lami.



"Jaemin, sini deh" ucap Lami.



Jaemin bangun dengan malas. Kamu mendadak mengerucutkan bibir kamu, cemburu.



Jaemin dan Lami terlihat mengobrol beberapa saat. Jaemin terlihat tersenyum paksa, sedangkan Lami tersenyum senang.



Dih, cewe modus.



Modus kamu lebih pinter dong ya meluk.



:)))

























💌

DEMI KERANG AJAIB INI PART AMPE 700 WORDS WKWKWK BANYAK PISANN EDANN GAK?!

MABOK MABOK SIAH YANG BACA HAHAHA:(

Nothing - Na Jaemin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang