Kamu mengambil tas milikmu, lalu bersiap-siap untuk pulang. Lagipula, kamu sudah ada rencana untuk main bersama dengan Jaemin terlebih dahulu.
"Gue duluan ya" ucap kamu ke Herin.
"Loh kemana? Gak ikut main bareng kita?" tanya Herin seraya menahan tangan kamu.
"Gak deh, kapan-kapan aja yaa gue duluan"
Kamu langsung berlari keluar dari area tempat renang. Kamu langsung menghampirj Jaemin yang tengah duduk manis di motornya.
"Nih helmnya, mumpung gak ada yang liat" ucap Jaemin seraya memberikan kamu sebuah helm.
"Lucu helmnya ih" ujar kamu seraya menerima helmnya. Iya, soalnya helmnya itu girly banget.
"Lucuan yang mau pakenya"
Kamu cuma buang muka malu, lalu memakai helmnya. Jaemin juga sama, dia memakai helmnya lalu menyalakan mesin motornya.
"Bentar sayang" ucap Jaemin tiba-tiba.
"Hah?"
Kamu langsung bingung. Soalnya Jaemin tiba-tiba manggil kamu sayang.
"Itu keinjek"
"Apanya?" kamu makin bingung.
"Sepatu"
"Ish!"
Kamu langsung memukul punggung Jaemin. Jaemin meringis kesakitan, kemudian dia tertawa.
"Udah cepetan naik, nanti ada yang liat"
"Iya-iya bawel"
Kamu naik ke motor Jaemin, lalu kalian pergi.
💌
Udah 10 menit di jalan, tapi motor Jaemin masih belum berhenti juga.
"Emang kita mau kemana sih?" tanya kamu sedikit berteriak, supaya Jaemin bisa dengar.
"Liat aja nanti"
Kamu cuma cemberut, lalu kamu menyandarkan dagu kamu ke pundaknya. Gak tau kenapa, berada di dekat Jaemin itu rasanya nyaman banget.
"Gak pegangan?" tanyanya.
Kamu langsung memegang pinggangnya, lebih tepatnya kamu meremas jaketnya.
Tanpa kamu ketahui, Jaemin sedang tersenyum.
Setelah 30 menit, akhirnya kamu dan Jaemin berhenti.
"Hei, turun" Jaemin menepuk-nepuk pipi kamu. Iya kamu masih bersandar di pundaknya.
Kamu pun turun lalu melepas helm. Habis itu kamu simpan di motor. Jaemin juga melakukan hal yang sama.
"Ngantuk yaa?" Jaemin memperhatikan wajah kamu, tetapi pada jarak yang sangat dekat.
Kamu yang tadinya mengantuk langsung melek seketika.
"E-eh apa u-udah engga h-hehe" jawab kamu gugup.
"Rambut kamu berantakan tau, sini aku benerin"
Jaemin membenarkan rambut kamu, mulai dari poni sampai bagian belakang rambut kamu. Kamu gugup segugupnya.
"Udah, makin cantik" ucap Jaemin lalu mengelus rambut kamu lembut.
"Aku mau izin panggil sayang seharian ini boleh?" tanya Jaemin.
Ayolah kenapa kamu jadi sangat pendiam sih.
"Bolehh" jawab kamu semangat.
"Tapi kamu juga panggil aku sayang dong.. Kita kan pacaran" ucap Jaemin sambil cemberut.
Kamu menggaruk tengkuk kamu yang tidak gatal, "hm iya deh sayang"
"Nah gitu dong sayangg uhh gemes" Jaemin mengunyel-unyel pipi kamu seraya menarik wajah kamu mendekat ke wajahnya.
"I wanna kiss you again"
Kamu cuma ngedip-ngedip.
Kenapa sih Jaemin selalu membuat detak jantung kamu diluar batas normal?
"Tapi nanti" Jaemin menjauhkan wajah kalian.
"Judul hari ini kencan ke Taman bermain" Jaemin menggenggam tangan kamu.
"Hah?"
Kamu kaget. Karena sedaritadi asik bercanda, kamu jadi tidak ingat untuk bertanya kalian sedanh berada dimana. Dan benar saja waktu kamu melihat ke sekitar, ini adalah parkiran bawah tanah untuk menuju ke sebuah Taman bermain.
"Whoaaa ihhhh aku gak nyangkaaa!!" ucap kamu semangat dan jadinya malah menarik tangan Jaemin untuk berlari.
"Ayo ihh cepettt!" ucap kamu semangat.
"Iya sayangg aduhh tenang dong" Jaemin berusaha mengimbangi larinya dengan kamu.
"Tar berhenti dulu" lanjut Jaemin seraya sedikit menjauh dari kamu.
"Kenapa?" kamu bingung.
"Aku udah rapih kan sayang?"
Tbc.
💌💌
Alo:'
Ehehe..⬇
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing - Na Jaemin✔
ContoJaemin x You [END] Bagaimana rasanya jika kamu harus berpura-pura tak menyukainya di depan semua orang, sementara ia adalah milikmu? Nb : typo bertebaran males revisi Highest rank; #2 in short story (12/06/18) #17 in imagine (11/05/18) April, 2018 ...