28 - Hurt.

15.6K 2.1K 155
                                    

Maaf baru bisa apdet, kemarin keandaan ga memungkinkan mulu buat apdet huhu:(
Ini aku nulis apa aku pusing haha:(





💌


Jaemin POV


Aku membuka mata perlahan. Kenapa.. Kenapa setiap kali bangun aku selalu merasa asing?



"Dokter, dia sadar.. Dokter!!"



Ahh ibu, berhentilah berteriak.



Dokter menyentuh nadiku, mengecek suhu tubuhku, serta mengganti infusan yang terpasang di lenganku.



"Aa-aaa" lirihku pelan saat benda tajam itu menembus kulitku. Ini sudah yang ke berapa kalinya ya?



Sekitar satu jam aku hanya berdiam diri, melihat keadaan sekitar, melihat ibu yang khawatir kepadaku.



"I-ibu?" lirihku pelan. Akhirnya aku bisa berbicara.



"Iya, kenapa sayang?"



"Sudah berapa lama?"



"Seminggu" jawab ibu pelan.



Kenapa? Sudah sangat lama aku di sini.. Kenapa tidak kunjung membaik?



"Bu, aku mau ponsel" ucapku seraya mengulurkan tangan pada ibu.



"Kamu gak boleh kena radiasi sayang, bahaya"



Aku menghembuskan nafas berat. Aku mengangkat tanganku dan melihatnya. Ah sejak kapan jadi sekurus ini? Kenapa warnanya sepucat ini? Dan, kenapa rasanya aku selalu ingin tidur? Tubuhku sakit, sangat..



Tiba-tiba, wajah seorang gadis melewati pikiranku. Aku sangat merindukannya, sungguh sangat merindukannya.



Apa kabar (y/n)?



Apa kau baik?



Maaf aku menghilang..



Sungguh, aku tidak bermaksud.



"Bu, aku kangen seseorang.." lirihku pelan.



Ibu membantuku untuk mengubah posisi menjadi duduk, "Kalau kamu kangen, kamu harus sehat. Kalau udah sehat kan kamu pasti diizinin buat ketemu dia sayang"



Aku tersenyum tipis. Harapan yang kurang dari 1% ini, haruskah aku percaya?




💌




Aku sedikit merasa lebih baik kali ini, sungguh.. Setidaknya aku bisa berjalan, walau rasanya masih sedikit sakit untuk menggerakan anggota tubuh.



Aku merindukan (y/n), sangat..



Aku berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Kenapa daerah kamarku begitu sepi? Ah menyebalkan..



Tunggu, aku melihat sebuah telepon diujung lorong.



Aku berlari menghampiri telepon tersebut, lalu segera mendekatkan gagang teleponnya pada telingaku. Aku memencat tombol 08..



Tunggu,



Aku tidak ingat..



Apa yang barusan aku lakukan?



Nothing - Na Jaemin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang