'Aku mau kembali'
💌
Kamu berada di samping kasur Jaemin, mengusap-usap tangannya seraya terus berdoa agar Jaemin segera siuman. Apalagi yang bisa kamu lakukan selain berharap? Jawabannya tidak ada.
"Ayo pulang (y/n).." Mark menarik lembut tangan kamu, kamu menolak.
Mark terlihat sangat khawatir, baik padamu maupun pada Jaemin. Wajahnya terlihat sangat berdosa dan bersalah.
"Nanti juga sadar kok.. Ditinggal aja. Mau saya telepon kalau Jaemin sudah siuman?" tanya seorang dokter dengan nametag 'Doyoung' tersebut.
"Boleh? Yaudah aku mau dokter!!" ucap kamu sedikit semangat.
"Panggil kak aja, Jaemin juga manggil saya kakak kok, nih nanti hubungi aja kalau udah di rumah yaa"
Doyoung memberikan kamu sebuah kartu nama, kamu menerimanya dengan senang hati, "Makasih kak, kalau gitu aku pulang dulu. Kak Mark ayo!"
Kamu dan Mark pamit, lalu kalian segera keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah.
💌
Setelah mengantar kamu, Mark kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan Jaemin. Kebetulan sekali, baik dokter maupun keluarga Jaemin Serang tidak berada di kamar Jaemin.
Mark menghembuskan nafasnya berat, lalu ia menggenggam tangan Jaemin, "Sorry gue merasa bersalah banget."
Jaemin tidak bergerak, masih dalam posisinya berbaring. Ia terlihat sangat tenang.
"Gue tau gue keterlaluan, gara-gara gue, (y/n) menderita di sekolahnya, gue gak maksud sumpah.." Mark mulai menunduk, matanya terasat berat dan penuh oleh sebuah cairan.
"Gue cuma pengen hubungan kalian diketahui orang-orang, tapi gue gak tau kalo lo bakal menghilang. Gue gak tau keadaan lo kaya gini, gue udah keterlaluan banget, nyebarin foto (y/n) dan lo.. Anjing! Gue bego! Hiks.."
Mark mulai menangis. Tiba-tiba ia merasa tangannya digenggam erat oleh Jaemin.
"Bodoh, kamu bodoh Mark.. Seharusnya kamu gak menyesal, setelah aku pergi, (y/n) bakalan jadi milikmu kan? Bersyukurlah.. Sebentar lagi aku pergi"
Mark bangun, ia melihat bahwa Jaemin tengah menatapnya penuh kesedihan. Seperti, putus asa?
"Lo ngomong apa jae? Nggak nggak, gue gak mau.. (Y/n) harus sama lo.. Maafin gue jae gue merasa berdosa banget"
Mark memeluk Jaemin, Jaemin menepuk-nepuk lembut punggung Mark. "Gapapa, aku tau, kamu bermaksud baik kan?"
"Cara ngomong lo, kenapa?"
"Aku gak mau nambah dosa, cuma gara-gara aku bicara kasar hehe.."
💌
"I miss you"
Jaemin tersenyum hangat, ia menggenggam kedua tanganmu.
"Kamu sakit apa?" tanya kamu penasaran.
"Kamu gak kangen aku?"
"Iya iya, I miss you too.. Kamu sakit apa ih?"
"Poppo!" Jaemin cemberut. Kamu memutar bola mata malas, kenapa dia mengalihkan topik terus sih..
"Jawab dulu nanti aku kasih poppo" jawab kamu.
Jaemin mengangkat pundaknya,"Kalo aku tau juga aku jawab, masalahnya aku gak tau.. Kak Doyoung aja bingung sama penyakit aku, katanya baru pertama liat"
Kamu hanya menangguk-ngangguk, lalu Jaemin menatap kamu lekat, "Udah kan aku jawab.. Mana popponya?"
Kamu mendesah sebal, kenapa Jaemin menjadi kekanak-kanakan seperti ini?
"Nanti kalo kamu udah sembuh.."
"Yahh aku sembuhnya pas mati"
Kamu terkejut, lalu memukul lengan Jaemin cukup keras.
"Ahh kenapaa?" Jaemin mengusap lengannya.
"Jangan sembarangan ngomongnya!" ucap kamu sebal. Jaemin hanya sedikit tertawa.
"Aku punya permintaan, kamu mau kabulin gak?" Jaemin mengunyel-unyel pipi kamu.
"Apa?"
"Fullday sama aku besok yuk,"
💌
NAYOLOH NGAKU SIAPA YANG NANGIS SAMA PART KEMAREN?
WKWKWK UDAH YA INI GA SEDIH AKU JANGAN DISANTED KAKAK~Aku rada bingung lanjutinnya, gimana atuh? Geje part ini:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing - Na Jaemin✔
Short StoryJaemin x You [END] Bagaimana rasanya jika kamu harus berpura-pura tak menyukainya di depan semua orang, sementara ia adalah milikmu? Nb : typo bertebaran males revisi Highest rank; #2 in short story (12/06/18) #17 in imagine (11/05/18) April, 2018 ...