Nothing - Na Jaemin✔

32 - But..

Kamu mendapat telfon mendadak dari Doyoung, katanya Jaemin telah kembali sadar setelah kejadian 'hampir kematiannya' kemarin. Kamu sudah menunggu dia selama 3 hari, dan akhirnya hari ini Jaemin kembali sadar.

Kamu terburu-buru untuk mengganti pakaian dan segera mengemas barang yang sekiranya akan kamu perlukan, baik untuk di jalan maupun di rumah sakit nanti.

Setelah sampai di rumah sakit, lebih tepatnya di depan kamar Jaemin, kamu melihat ada anak laki-laki dan perempuan sedang menengok Jaemin.

Kamu pun masuk dengan perlahan, dua orang itu menengok. Lami dan Jaehyun.

"Halo (y/n), apa kabar?" sapa Jaehyun seraya melambaikan tangannya.

"Tenang, gue gak nyari ribut lagi kok hehe.." ucap Lami seraya tertawa.

Kamu hanya tersenyum lalu menghampiri mereka, "Kita mau pamit, gue bakal lanjut kuliah di AS, Lami juga bakal lanjutin SMA nya di sana" jelas Jaehyun.

Kamu hanya mengangguk-angguk, Jaemin juga terlihat mengiyakan saja.

"Gue sama kak Jaehyun pamit, jagain Jaemin ya. Maafin gue yang serakah.. Gue ngerasa bersalah banget. Bahagia ya lo berdua" ucap Lami seraya mengulurkan tangannya. Kamu menyambutnya seraya tersenyum. Benci tidak harus memusuhi kan?

Jaehyun dan Lami keluar dari kamar. Kamu melihat Jaemin seraya menahan tangis, kamu sangat senang sekarang. Kamu pun menarik kursi lalu duduk di samping ranjang Jaemin.

Jaemin terlihat menatapmu bingung, ia hanya memainkan selimutnya yang menutupi kakinya hingga pangkal paha.

"Kangen" ucap kamu.

"Makasih" jawab Jaemin cepat. Kamu kebingungan.

"Kok? Kamu kenapa?" tanya kamu pada Jaemin. Kamu menarik tangannya dengan niat untuk menggenggamnya, tapi Jaemin menghindar.

"Aku gak tau, kamu siapa?"

💌

Doyoung menghapus air mata yang terus mengalir dipipimu. Ia terlihat sangat khawatir dan kebingungan. Ia sendiri tidak mengerti dengan kondisi Jaemin.

"Sejauh ini, dia selalu kenal sama orang yang jenguk dia.. Kita coba suruh teman lain datang ya.. Kamu jangan nangiss" ucap Doyoung berusaha membuatmu tenang. Kamu hanya mengangguk.

Tiba-tiba Haechan datang dengan santainya tanpa mengerti situasi yang sedang terjadi.

"Hei guys! Kangen acu tidak?" tanya Haechan seraya menaikturunkan alisnya.

"Bacod, liat nih temen lo lagi nangis gegara temen lo juga" ucap Doyoung sebal.

"Lah (y/n)? Napadah?"

"Jaemin, lupa ama dia.. Padahal ama yang lain engga" jelas Doyoung pada Haechan.

"Lah, tadi gue ketemu dia, dia inget gue kok"

"Ya engga tau atuh.. Saya aja bingung beti"

"Heu dugong"

Haechan menarikmu keluar dari ruangan Doyoung. Doyoung sempat menahannya, "Mau kemana?"

Haechan tampak berpikir sebentar, "Tanya Jaemin"

💌

"Ngga, dia siapa emang? Asing mukanya juga chan" ucap Jaemin pada Haechan dan kamu.

Kamu menghembuskan nafas berat, dan Haechan, dia sudah pusing pada tingkah Jaemin.

"Lo ada pacar?"

Jaemin menggelengkan kepalanya cepat, "Kan lo tau sendiri, gue gak pernah suka sama cewe"

"OH LO MAHO?!" Teriak Haechan, kamu segera memukul lengan Haechan keras.

"Ampun nyai atuh bercanda aa teh" ucap Haechan seraya mengusap lengannya.

"Jangan mengada-ada deh.. Lo penguntit gue ya?" tanya Haechan padamu.

"Apaan masa gue penguntit yaampun, Jaemin masa sih lo.. Ahhh!" kamu segera berlari keluar dari kamarnya. Kamu gak kuat, kenapa harus seperti ini?

Di saat dia sudah sadar, semua yang seharusnya menjadi kebahagiaan, kenapa malah menjadi semakin rumit? Bukankah harusnya semua masalah ini berakhir dan kebahagiaan datang?

Semudah itukah melupakan orang yang paling dicintainya?

Dan, kenapa, hanya harus kamu yang dilupakannya?

Setelah semua kesulitan yang dilakukan bersama, mulai dari hubungan yang disembunyikan, Lami dan Jaehyun yang datang, foto aib kalian yang tersebar, hingga penyakit yang hampir membunuhnya, kenapa masih ada masalah yang datang lagi?

Apa yang harus dilakukan sekarang? Menyerah atau memulai semua dari 0?

💌

Kalo nyerah, next part epilog,
Kalo mulai dari 0, bakal aku lanjutin gatau berapa part keknya banyak;(
Sok karena (y/n) x Jaemin, kalian milih ajadah..
👇👇👇

#Team nyerah

#Team ngejar Jaemin sampai inget kamu