Kamu sampai di sekolah tepat pukul 06.00 pagi. Kamu berjalan ke kelas dengan malas. Tentu saja, kamu datang terlalu pagi dan keadaan sekolah masih sangat sepi.
Kamu tetap memakai jaket ke dalam sekolah. Lagipula sekolah masih sepi jadi tidak akan ada yang memarahi.
Kamu sampai di depan kelas, tapi entah kenapa kamu ragu untuk membuka pintunya.
Ada apa ya di dalam?
Akhirnya kamu malah duduk di koridor depan kelas. Lalu menggunakan earphone.
Belum sempat kamu mulai menyetel lagu, tiba-tiba ada suara dari dalam kelas. Suaranya seperti ada orang yang meloncat-loncat.
Kamu pun membuka pintu dan menemukan sesuatu yang emm- begitulah.
"Jaemin?" ucapmu refleks.
Jaemin melihat ke arahmu lalu tersenyum.
"Tumben udah dateng, masuk aja baru gue doang" kata Jaemin sambil membuka topi putihnya.
Kamu berjalan menuju salah satu kursi lalu duduk di sana. Kamu meletakkan tasmu di lantai dan mulai memperhatikan gerak-gerik jaemin yang mondar-mandir gak jelas.
"Kan, gue diliatin, padahal gue sengaja mondar-mandir gak jelas" ucap Jaemin secara tiba-tiba. Kamu hanya bisa menunduk lalu berpura-pura memainkan ponsel.
Jaemin terkekeh, lalu membalikkan kursi dihadapanmu.
Sekarang, Jaemin duduk tepat dihadapanmu.
"Lo suka sama gue?"
Deg..
Kamu buang muka, kamu gak bisa lihat wajah dia. Errr, terlalu menegangkan.
"Suka ya? Kita pacaran mau?"
Lagi-lagi, kamu baper mendengar ucapannya.
Semudah inikah kamu baper dengan orang baru?
Kamu mengingat-ingat, rasanya baru saja kamu dan Jaemin berkenalan. Kalian belum saling mengenal secara mendalam, kenapa dia begitu berani bilang menyukaimu?
"S-sorry Jae, ini terlalu cepet" tolak kamu secara baik-baik.
"Tau, cuma gue gak mau aja gue keduluan" jawab Jaemin.
"Gimana kalau kita backstreet dulu?"
Kamu tersenyum kikuk, rasanya Jaemin benar-benar memaksa. Ya, walaupun kamu memang menyukainya, tapi rasanya ini terlalu cepat.
(Iya karena baru part 4:') - author)
"E-eh gue terlalu maksa ya? Sorry"
JAEMIN PEKA!
Kamu tidak tau harus menjawab apa, tapi tiba-tiba tanganmu refleks menahannya yang akan pindah tempat duduk.
"E-em.. Gimana yaa?"
Sekarang kamu malah menggaruk kepalamu yang tidak gatal.
"Mau kan? Kenapa harus dipikirin sih? Kan hati kamunya juga langsung kasih jawaban iya"
Okey, kamu baper karena Jaemin sudah menggunakan kata aku-kamu.
Tangan kamu yang tadinya menahan tangan Jaemin, sekarang berbalik. Tangannya sekarang malah menggenggam erat tangan kamu.
"Kita backstreet dulu, kalau kamu udah siap, kita official"
Jaemin tersenyum hangat sambil mengusap-usap kepalamu.
Kamu memperhatikan wajahnya, sampai tanpa sengaja kamu melihat ke arah telinganya.
Kamu mendekat, lalu mengarahkan tanganmu ke telinganya. Tetapi belum sampai tanganmu ditelinganya, Jaemin justru menutup matanya.
"Heh! Kok merem sih!" ucap kamu yang jadinya malah menoyor kepalanya.
"Aku kira kamu mau cium aku hahaha" balas Jaemin sambil tertawa, lalu ia mengarahkan tanganmu ke pipinya.
Lembut.
Kamu kembali mengarahkan tanganmu ke telinganya. Lalu kamu mendapati ada bekas tindikan di sana.
"Loh? Kamu ditindik?!"
"E-eh inii i-ituu.." Jaemin mulai menjauh dari kamu.
"Jaeminnn kasih tauu akuuu ihhh!!" ucapmu sedikit berteriak, dan Jaemin justru malah berlari keluar kelas.
Tbc.
💌
Sorry kalau bahasanya agak membingungkan, gue aja bingung:(
Suka gak sih sama ceritanya? :(
Jelek ya? :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing - Na Jaemin✔
Storie breviJaemin x You [END] Bagaimana rasanya jika kamu harus berpura-pura tak menyukainya di depan semua orang, sementara ia adalah milikmu? Nb : typo bertebaran males revisi Highest rank; #2 in short story (12/06/18) #17 in imagine (11/05/18) April, 2018 ...