Bonus; Flashback(1)

15.8K 1.7K 67
                                    

4 years ago..

Jaemin, kelas 2 SMP.






"Anjir telatttt!!" umpat Jaemin pelan seraya berlari di koridor sekolah. Keringat dinginnya terus mengalir, bibir kecilnya terus berdoa agar ia tidak bertemu dengan guru BK yang sedang mengawas di pagi hari.

Tepat diujung koridor adalah belokkan menuju kelas Jaemin. Celaka, tiba-tiba guru BK berbelok dan tengah berjalan ke arahnya. Jaemin benar-benar panik sekarang, keringatnya makin deras mengalir, pikirannya kacau. Bahaya jika ia harus menerima hukuman membersihkan aula atau wc sekolah, memuakkan.

Guru BK tersebut masih menunduk seraya melihat ke layar ponselnya, jika Jaemin bergerak maka guru tersebut akan menyadari kehadirannya.

Grebbbb..

Jaemin merasa seseorang menariknya secara tiba-tiba. Ia sekarang merasa terkejut bukan main karena ia berada tepat di dalam kelas orang lain dengan perempuan yang tengah menahan tubuhnya agar tidak meronta.

"Ssstttt" perempuan itu meletakkan jari telunjuknya tepat di depan bibirnya.

Tak tak tak..

Suara guru BK yang berjalan itu perlahan mulai memudar dan menghilang. Sekarang Jaemin dapat bernafas lega dan kembali ke kelas.

Jaemin melirik ke arah perempuan yang menolongnya, dan, tanpa sadar, ia tak berkedip, bahkan tak mengalihkan sedikitpun pandangannya dari perempuan tersebut.

"Hallo? Ada orang? Gak akan balik ke kelas?" perempuan itu melambai-lambaikan tangannya tepat di depan wajah Jaemin.

Jaemin terkejut, lalu ia terlihat gugup dan si perempuan terkekeh.

"Thanks"

Jaemin langsung berlari keluar dari kelas tersebut. Sungguh, Jaemin merasa ada yang aneh pada tubuhnya, jantungnya berdetak sangat cepat, bahkan senyum mengembang pada wajahnya.

Ia telah jatuh cinta, pada perempuan yang menolongnya, dan itu..

Kamu.



💌



"Echann!!"

"JAEMIN ASU SSSTTTT"

Haechan langsung membekap mulut Jaemin yang baru saja memanggilnya dengan sebutan 'echan'. Jaemin tak habis pikir, kenapa Haechan tidak mau disebut Echan?

"Ih emang kenapa sih?" tanya Jaemin sebal.

"Alay kalo echan mah, Haechan ae udah"

"Donghyuk?"

"BIG NO! Haechan better~"

Jaemin terkekeh, lalu ia lolos masuk ke kelasnya Haechan. Haechan hanya mengikuti Jaemin dari belakang.

"Apa?" tanya Haechan saat tiba-tiba Jaemin menatapnya dengan penuh rasa kesal.

"Ponsel gue!" jawab Jaemin cepat.

"Oh heeh, pantesan lo nyelonong masuk"

Haechan membongkar tasnya lalu mengeluarkan sebuah ponsel dengan logo apel telah tergigit kepada Jaemin. Jaemin tersenyum puas dan langsung memainkannya.

"Ntar kalo kelas gue yang ada razia gantian yaa nitipnya" ucap Haechan.

"Yoo"

Jaemin memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Lalu ia melihat-lihat seisi kelas Haechan, dan berhentilah ia pada seorang perempuan yang sedang mengusak rambutnya, ia seperti tengah mengerjakan soal yang amat sulit sehingga bibirnya tak berhenti berkata hal yang tidak Jaemin mengerti.

Nothing - Na Jaemin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang