1

5.2K 433 40
                                    

SUNSET
©xougarblue


Usia pernikahan sudah hampir 7 tahun, Chanyeol melamar Seungwan di taman kota dekat kampus mereka tepat dihari jadi hubungan yang ke 4.

Butuh beberapa hari untuk Chanyeol mempersiapkan semuanya mulai dari memesan cincin dan boneka olaf khusus rancangannya, serta memantapkan hatinya untuk melamar wanita pilihannya. Saat itu Seungwan hanya tersenyum simpul mendapati kejutan indah dihari ulang tahunnya dan tak butuh waktu lama untuk wanita itu mengatakan 'Ya' atas semua jawaban yang Chanyeol tujukan untuk dia.

"Aku akan berada disisimu, memberikanmu kehidupan yang layak, aku akan menjagamu selamanya aku berjanji dan terima kasih karena sudah mau berdiri disampingku selama ini terima kasih karena sudah menerimanya. Terima kasih sayang." sebuah kalimat pernyataan yang begitu tulus keluar dari mulut Chanyeol, Seungwan masih mengingatnya terekam jelas dalam memorinya.

Ulang tahun, hari jadi hubungan yang telah memasuki tahun keempat, serta lamaran dari orang yang benar-benar ia cintai sungguh hari yang sangat membahagiakan untuk wanita itu.

Chanyeol bukanlah orang yang terlahir dengan sendok emas dimulut seperti halnya Sehun sahabatnya, dia bukan pula pria populer macam Taeyong adik tingkat nya dulu dan dia tidak lah lebih pintar dibanding Junmyeon si senior jenius dari fakultas kedokteran yang dulu satu tingkat dengan Chanyeol. Chanyeol hanyalah pemuda biasa dari keluarga menegah yang pekerja keras tipikal laki-laki yang banyak diidamkan wanita jaman sekarang.

Diawal pernikahan mereka Chanyeol memang belum bisa membelikannya sebuah rumah, Chanyeol hanya mampu menyewa sebuah apartment kecil sederhana ditengah kota. Namun seiring dengan promosi yang suaminya dapatkan serta tabungan dari hasil jerih payahnya mengajar di sebuah TK swasta akhirnya mereka bisa membeli rumah yang lebih besar dan memiliki tiga kamar.

11 tahun bukan waktu yang pendek untuk saling mengenal satu sama lain, bukan pula waktu yang singkat kalau hanya untuk bermain main.

Seungwan mulai merasa Chanyeol semakin jauh untuk digapai, sikapnya yang hampir berubah total selama setahun terakhir. Tidak ada lagi kecupan hangat saat lelaki itu pamit untuk bekerja atau senyum tulus serta belaian lembut dikepala saat matahari pagi menyapa, jika dulu bercinta terasa sangat menyenangkan dan dilandasi dengan ketulusan dan keinginan dimasing-masing individu sekarang berubah, Seungwan merasa mereka bercinta hanya karena 'kebutuhan' akan sex.

Pria itu semakin sibuk terkadang dia datang saat Seungwan sudah terlelap dibawah selimut nya atau bahkan tidak pulang karena deadline kerjaan yang meronta untuk diselesaikan. Chanyeol bukan lagi pria hangat yang dulu Seungwan kenal, pria itu terasa asing.

Seungwan merasa eum— Chanyeol kecewa dan putus asa dengan dirinya?

Diusia pernikahan yang hampir menuju tahun ketujuh mereka belum juga dikaruniai momongan, sebuah pelengkap dalam pernikahan.

Keduanya tidak kekurangan atau pun berpenyakit serius sampai tidak dapat memiliki momongan, tidak. Enam tahun yang lalu Seungwan sempat mengadung tapi usia kandungannya tak berumur panjang hanya empat minggu, dia keguguran bahkan sebelum dirinya mengetahui kalau ada jabang bayi di rahim nya dan sejak itu dia dan Chanyeol terus berusahan untuk kembali memiliki momongan. Semua program dan pengobatan sudah mereka jalani tapi jika Tuhan memang belum mempercayakan mereka bisa apa? Yang pasti dia akan terus berada disamping lelaki itu, janjinya terhadap Tuhan.

Dan sekarang Seungwan merasa Chanyeol menjauh karena itu, Seungwan merasa Chanyeol sudah lelah dengan semua usaha mereka yang satupun tidak berbuah hasil.

Hari ini tepat seminggu sebelum ulang tahun pernikahannya, seperti pagi biasanya Seungwan akan mempersiapkan kemeja, jas dan celana yang akan Chanyeol kenakan.

Chanyeol keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit dipinggangnya.  "Terima kasih."

"Hm sama-sama oppa."

"Eum, oppa~ nanti malam ada acara dirumah Joohyun unnie. Bisakah kamu pulang lebih cepat hari ini?" Selesai dengan setelan baju suaminya, Seungwan duduk dimeja rias mengkuncir rambutnya.

Chanyeol nampak berfikir sambil memasang setelan baju dan celananya, dia bingung pasalnya hari ini ia juga ada janji dengan Sooyoung. Kalau dia tidak datang wanita itu mengancam akan membeberkan rahasia mereka.

"Maaf sayang, banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan hari ini." sambil memasang sabuknya untuk yang kesekian kalinya Chanyeol kembali berbohong pada Seungwan.

Seungwan datang dengan seutas dasi ditangannya, dasi yang akan terlihat serasi jika dipadukan dengan setelan baju yang akan Chanyeol pakai.

Lelaki itu menunduk dengan kedua tangan yang bertengger disaku hanya untuk mempermudah sang istri melingkarkan dasinya dan sepersekian sekon berikutnya Seungwan menyimpul dasi itu dengan telaten, hal wajib yang ia lakukan setiap pagi.

"Sayang sekali." Terdengar nada kekecewaan dalam kalimat wanita itu. 'Maafkan aku Wan' Batin Chanyeol.

 'Maafkan aku Wan' Batin Chanyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




TBC OR DELETE ?

Hayyyyy aku iseng nulis ini wkwk ada beberapa isinya nyontek dari drama sama MV, karena aku selalu kepikiran WenYeol kalo liat drama mv yg sad ending dan lagi nyoba2 bikin ff yg ga oneshoot 🌝 maaf kalo isi aneh kaya ff aku yang sebelum sebelumnya atau bahasanya kurang dimengerti, alurnya kecepetan atau pun terlalu lambat sama typo yang luput dari pengeditan. Karena sejatinya aku emang ga pandai nulis 😂

So jangan lupa voment luv 😘 Terima kasih banyak juga buat yang sudah voment di chap sebelumnya 💕

—©xougarblue,180712

sunset. || wendy chanyeol sehun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang