Setelah pertemuannya dengan Seungwan di sungai Han sore itu tidak ada yang berubah semuanya masih sama.
Hanya saja intensitas Chanyeol mengirim pesan untuk wanita itu yang berkurang berbeda dengan sebelumnya kini semua pesan itu selalu mendapat balasan dari penerimanya, Chanyeol sadar diri sekarang Seungwan sudah bukan miliknya lagi ia hanya mengirim pesan untuk bertanya bagaimana keadaan Renjun, kuliahnya apapun itu yang bersangkutan dengan anaknya.
Chanyeol sekarang mengerti apa arti dari kalimat yang Junmyeon ucapkan kemarin. Benar, bahagia itu sederhana seperti akhir-akhir ini ketika Chanyeol menyambut pesan singkat dari Seungwan rasanya seperti ia menemukan oksigen dalam ruangan hampa udara. Amat sederhana namun penuh arti.
Hari ini ia akan terbang ke Canada bersama Guanlin karena minggu depan Seungwan akan melaksanakan pemberkatan dengan Sehun.
Seungwan yang mengundangnya. Awalnya Chanyeol ragu hatinya benar-benar sakit saat berita itu sampai ketelinga, belakangan ia baru tahu tujuan Seungwan kembali tempo hari bukan semata-mata untuk meluruskan hubungan mereka tapi juga untuk merencanakan pernikahannya bersama Sehun.
Chanyeol mulai membandingkan apakah Seungwan akan sama 'antusias' nya seperti pernikahan mereka dulu?
Tentu saja dan Sehun pasti akan mencurahkan semua usahanya untuk semua itu, Chanyeol bahkan masih ingat bagaimana senyum bahagia Seungwan yang ia lihat di televisi dua minggu lalu dengan headline mencolok ''Pernikahan anak kedua Posco Group akan dilaksanakan tertutup di Canada tiga minggu lagi''
Chanyeol bahkan lupa kapan terakhir kali dirinya membuat Seungwan sebahagia itu atau kapan terakhir kali ia menciptakan tawa seindah itu diwajah Seungwan.
Chanyeol tidak pernah menyangka akhir kisah mereka akan berakhir seperti ini.
Namun seiring waktu Chanyeol mulai iklas kini untaian doa yang ia kirim untuk Tuhan adalah harapan agar Seungwan juga Renjun selalu dilimpahkan dengan kebahagiaan.
Ia turut berterimakasih pada Sehun karena selama ini sudah mengisi semua hal yang ia tinggalkan dalam kehidupan Renjun. Chanyeol tahu selamanya dia tidak akan pernah bisa membalas semua kebaikan Sehun.
Ia menyesal karena selalu menyimpan dendam pada teman Seungwan itu, Chanyeol sadar selama ini Sehun lah yang menjadi sandaran kedua untuk Seungwan saat dirinya tidak ada.
Ini adalah moment berarti bagi keduanya, akan sangat tidak sopan jika Chanyeol tidak menghadirinya alasan lain mengapa ia mantap untuk datang karena Chanyeol ingin mengucapkan doa untuk Seungwan secara langsung dan juga-
-karena ia merindukan wanita itu. Ia tahu ini lebih tidak sopan tapi mau bagaimana lagi? Chanyeol memang sudah mengiklaskan tapi ia tidak bisa menghapus nama Seungwan dalam hatinya, selamanya.
Diluar sana langit biru berubah jingga tidak terasa sudah empat jam Chanyeol berada dalam bilik pesawat maskapai penerbangan kebanggaan negaranya itu, ia selalu menyukai bagaimana awan awan biru memudar serta pancaran kuning matahari yang menembus gumpalan air itu Chanyeol menyukai suasana damai yang diciptakannya dulu saat ia masih berpacaran dengan Seungwan Chanyeol senang mengajak wanita itu untuk 'piknik' kecil kecilan dipinggir sungai Han sembari menikmati keajaiban Tuhan tentang bergantinya Siang menuju Malam.
Chanyeol ingat dulu Seungwan pernah bertanya tentang mengapa ia begitu menyukai matahari tenggelam.
Flashback
"Kak memang apa bagusnya langit senja?" Seungwan melepas earphone yang memutar lagu dari tape dalam genggaman Chanyeol, sebuah lagu yang mereka klaim adalah 'lagu mereka berdua' karena lagu itu adalah saksi bisu bagaimana pertemuan keduanya di ruang musik universitas.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunset. || wendy chanyeol sehun ✔
FanfictionKeberadaan Seungwan bagaikan matahari kepergiannya seperti matahari tenggelam, terlihat indah dimata Chanyeol. Namun keindahannya hanya sesaat dan sekarang dalam kegelapan malam Chanyeol benar-benar merindukan hangat serta cahaya yang dulu selalu ad...