Previous
"Ah! Apa sebelumnya kau juga pernah seperti ini? Eum maksudku kau merasa mual saat berhadapan dengan aroma-aroma atau tiba-tiba saja merasakan pusing tanpa sebab?" berbanding terbalik dengan ekspresi ketiga orang lainnya, Joohyun tiba-tiba tersenyum membuat yang lainnya bingung.
Joohyun berfikir Seungwan mungkin saja sedang hamil sekarang, seharusnya dia tidak terlalu berekpetasi akan kemungkinan ini namun mau bagaimana lagi dirinya sudah terlampau bahagia dengan perkiraannya, jadi sekali lagi dia bertanya untuk sekedar memastikan 'Semoga saja perkiraanku benar Tuhan' mohonnya dalam hati.
"Hm."
"Sudah berapa lama kau telat datang bulan?"
"Ah itu-"
.
.
.
.
.
.Seungwan mulai berfikir mengingat ingat tanggal berapa harusnya dia kembali mengalami haid bulan ini.
"- 3 minggu mungkin?"
"Ya benar 3 minggu sepertinya, memangnya kenapa eonnie?" sambung Seungwan setelah dia menghitung tanggal sebelumnya.
"Jangan-jangan -" Junmyeon mulai sadar arah pertanyaan dari istrinya itu, senyum lebar kini juga turut menghiasi wajahnya.
"Jangan - jangan apa hyung?! Kalian jangan membuatku takut begini." Sehun menginterupsi kedua pasangan dokter tersebut, jengah dengan pertanyaan bertele-tele keduanya.
Junmyeon lantas menjawab pertanyaan si tinggi Oh, menjelaskan diagnostik Seungwan padanya dan betapa terkejutnya kedua orang yang tidak mengerti tentang medis itu. Joohyun pun segera menghambur kepelukan Seungwan, setelahnya pasangan Kim pun membawa Seungwan kekamar mereka guna memastikan kembali perkiraannya. Seungwan hanya diam was was mengamati tiap gerak gerik Joohyun yang sedang memeriksa keadaannya.
"Selamat Wan ku pikir kau memang sedang mengandung sekarang, lebih baik kau datang kerumah sakit untuk pemeriksaan dilaboraturium agar lebih akurat, jangan terlalu lelah, jaga kesehatan dan pola makan."
Begitu pesan terakhir Joohyun malam itu, acara ulang tahun Jaehyun berakhir dengan ucapan selamat serta doa dari semua sahabatnya, setetes air mata lolos dari sudut matanya. Air mata kebahagiaan. Seungwan pulang saat acara selesai diantar oleh Sehun menggunakan Audi nya sebelum sampai kerumah Seungwan meminta Sehun untuk berhenti di sebuah apotik dekat perumahnya untuk membeli testpack.
Ada dua hal yang ia sayangkan, kesatu Chanyeol bukan orang pertama yang mengetahui kehamilannya dan yang kedua Seungwan tidak menyadari tanda-tanda kehamilannya lagi kali ini. 'Seungwan bodoh! Bagaimana jika kejadian dulu terulang lagi. Bodoh bodoh' rutuknya sepanjang jalan.
Sesampainya dipekarangan Seungwan langsung memasuki rumah setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih kepada Sehun, Seungwan berharap Chanyeol sudah tiba lebih dulu agar dia bisa segera memberi tahu berita bahagia ini pada suaminya namun nihil netranya tidak menjumpai pria itu dimanapun, Seungwan melangkahkan kakinya menuju kamar berniat untuk membersihkan diri.
Dan hari itu berakhir dengan Seungwan yang kembali terlelap dibawah selimut dan kali ini sebuah senyuman turut menghiasi wajahnya menuju alam mimpi, dalam hati Seungwan terus menerus mengucap syukur pada Tuhan. Ia berencana akan menggunakan test pack yang ia beli tadi besok pagi. Kalau benar dirinya hamil Seungwan akan memberi tahu Chanyeol dihari jadi pernikahan mereka saja, sebagai kado pernikahan.
Bersamaan dengan terlelapnya Seungwan menuju alam mimpi dilain tempat Chanyeol baru saja memasuki Hyundai Tucson hitam miliknya.
"Hati hati dijalan Yoda." itu Sooyoung. Setelah menampakkan senyum tipisnya Chanyeol pun pergi meninggalkan kawasan perumahan mantan kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunset. || wendy chanyeol sehun ✔
FanfictionKeberadaan Seungwan bagaikan matahari kepergiannya seperti matahari tenggelam, terlihat indah dimata Chanyeol. Namun keindahannya hanya sesaat dan sekarang dalam kegelapan malam Chanyeol benar-benar merindukan hangat serta cahaya yang dulu selalu ad...