5

2.8K 360 39
                                    

Sinar mentari yang perlahan naik menerobos masuk melalui celah-celah jendela mengusik tidur lelaki jangkung yang tengah berbaring dikasur kingsize itu, matanya terbuka lantas mengerjap membiasakan penglihatan.

Hal pertama yang menyambut netranya adalah wajah sang istri yang masih terlelap, sibuk di alam mimpi.

Damai.

Chanyeol bangkit dari tidurnya, mencuci wajah dan berganti pakaian berniat untuk berlari pagi disekitaran komplek perumahannya, kegiatan rutin yang dia lakukan di hari libur.

Tak berselang lama setelah kepergian Chanyeol, Seungwan pun terbangun dari tidurnya. Pandangannya mengedar, lagi lagi Chanyeol pergi tanpa membangunkannya.

Biasa jika Chanyeol yang bangun lebih dulu dia akan membangunkan Seungwan dengan cara romantis seperti menciumi seluruh wajah atau memeluk erat wanita itu sambil memainkan anak rambut sampai sang istri benar-benar sadar lantas merengek meminta untuk dibuatkan sarapan. Tapi sekarang lihatlah jangankan memberikan morning kiss sekedar membangunkan saja tidak. Miris.

Tangan mungil Seungwan mengusap lembut perutnya yang masih rata. Seungwan berharap semoga dengan hadirnya anak ini bisa membuat Chanyeol kembali seperti dulu lagi.

"Terima kasih karena sudah hadir dalam kehidupan eomma dan appa, sayang. Yang kuat nak, eomma menunggu kehadiranmu." ucap Seungwan sebelum akhirnya bangkit dari ranjang untuk merapikan kamar.

Setelah selesai dengan kamarnya Seungwan pun kedapur, membuatkan sarapan untuk Chanyeol.

Wanita itu memakai apronnya mengambil sayuran segar dari kulkas lantas memotong sayuran tersebut.

Dilain sisi ada semangkuk besar nasi putih dan semangkuk gochujang, Seungwan akan membuat nasi goreng.

Selain mudah, membuat nasi goreng pun tak butuh waktu yang lama maka dari itu seungwan memilih menu itu pagi ini.

Ditempat yang berbeda Chanyeol nampak tengah berlari kecil sambil menikmati udara pagi, tatapannya kosong pikirannya melayang, kembali teringat dengan perkataan Sooyoung beberapa waktu lalu.

Flashback On

"Apa keputusanmu sekarang, Yoda?" Sooyoung menatap intens Chanyeol yang duduk dikursi kemudi.

"Keputusan apa?"

"Hubungan kita dan status anak ini... Ingat Yeol aku tidak mau bayi ku tidak memiliki kejelasan seperti ini, sebentar lagi dia akan lahir."

Katakan Chanyeol serakah, ya dia memang serakah menginginkan Seungwan dan Sooyoung secara bersamaan. Seiring dengan berjalannya waktu rasa untuk Sooyoung yang dulu sempat mati kini kembali tumbuh, lebih-lebih wanita itu tengah mengandung anaknya.

Kerap terlintas dalam benaknya untuk melayangkan surat cerai pada Seungwan bukan karena dia sudah tidak mencintai istrinya itu tapi karena Chanyeol merasa dirinya terlalu buruk untuk orang sebaik Seungwan, Chanyeol menghiatinya dan kembali menaruh rasa pada mantan kekasihnya. Terlalu banyak dosa yang dia perbuat dibelakang Seungwan.

Dan di saat dia ingin mengungkapkan semuanya senyum Seungwan selalu kembali menggoyahkannya.

Chanyeol tak sanggup melepasnya begitu saja.

Walau seandainya dia akan memiliki keluarga yang sempurna jika bersama Sooyoung tapi sifat kedua wanita itu sungguh bagai langit dan bumi. Tidak ada satupun persamaan antara keduanya. Chanyeol tidak akan menemukan kehidupan yang sekarang jika bersama Sooyoung.

Seungwan itu sempurna dalam segala aspek, dia mandiri, penyanyang, hangat, penuh perhatian hampir tak bercelah berbanding terbalik dengan Sooyoung yang manja dan keras kepala.

sunset. || wendy chanyeol sehun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang