13 YEARS LATERS
Seoul, South KoreaSiang ini seperti biasa saat jam makan siang Chanyeol akan pergi ke cafetaria untuk mengganjal perutnya.
Tapi sekarang ada yang berbeda kalau dulu hari Chanyeol akan memakan bekal yang ia bawa dari rumah tanpa terkecuali —karena ada Seungwan yang akan mengurus semuanya, seperti menyiapkan bekal makan siang, memilih setelan baju dan lain lain— sekarang Chanyeol lebih sering memakan junkfood atau bahkan melewatkan makan siangnya karena pekerjaan yang tiada habisnya. Chanyeol harus membagi waktu antara pekerjaan dan mengurus anak semata wayangnya.
Seiring dengan jabatan yang semakin tinggi maka semakin banyak pula beban yang harus ia pikul. Deadline yang semakin hari semakin meraja juga sering membuat Chanyeol frustasi.
Seperti tadi pagi ia kembali melewatkan waktunya untuk membuat bekal dan berakhir dengan pergi menuju cafetaria dekat kantor untuk makan siang, ia memilih keluar karena sudah terlalu bosan dengan menu yang disajikan di kantin kantornya.
Dan disinilah ia sekarang di sebuah cafe yang berjarak 200 meter dari kantornya, beberapa hidangan yang tersaji dimeja sudah hampir tak bersisa, perutnya sudah terisi sekarang dan jam makan siang akan berakhir beberapa menit lagi memaksanya untuk kembali berkutat dengan tumpukan kertas yang semakin hari terus bertambah. Chanyeol pergi menuju kasir untuk membayar makanannya dan saat Chanyeol ingin membawa langkahnya untuk keluar dari tempat itu hujan tiba-tiba turun dengan deras menghantam bumi dengan brutal memaksanya untuk berdiam diri lebih lama.
Chanyeol ingin berbalik namun seseorang yang datang dari arah luar menghentikan langkahnya. Seseorang yang selama ini sangat ia rindukan, ia yang selalu Chanyeol cari, orang itu sekarang tepat berada didepan pintu membelakanginya sambil mengibas blouse nya yang basah karena harus menerobos hujan untuk sampai kemari.
Orang itu, Seungwan.
Ya, Chanyeol dapat mengenalinya tubuh mungil itu masih sama tidak ada perubahan signifikan dari wanita nya ini bahkan setelah bertahun tahun lamanya kecuali warna rambutnya yang tak lagi hitam legam seperti jelaga.
Seungwan masih berdiri diambang pintu menunggu seseorang yang tengah berlari kecil menerobos hujan didepan sana sama seperti nya tadi.
Chanyeol kenal betul orang itu, ia adalah Oh Sehun.
Chanyeol hanya terpaku ditempat. Mengamati tiap interaksi keduanya yang belum menyadari keberadaannya dibalik pintu kaca. Hatinya memanas tak kala tangan besar Sehun merangkul mesra pinggul mantan istrinya menuntun si mungil untuk masuk kedalam cafe.
Keduanya terkejut mendapati Chanyeol yang berdiri dibalik pintu. Beberapa sekon setelahnya dapat Chanyeol lihat Seungwan yang perlahan mundur dan bersiap untuk pergi lagi.
Dengan cepat Chanyeol membuka pintu kaca itu dan menahan Seungwan yang sedikit lagi akan kembali menorobos hujan diluar sana. "Wan-ah!" panggilnya tangan Chanyeol menggenggam erat lengan wanita itu namun Sehun segera datang untuk menyentak 'nya, lelaki yang lebih muda itu mendorong keras dada Chanyeol sampai ia terhuyung kebelakang.
Wajah Seungwan terlihat ketakutan dan jijik disaat yang bersaamaan, Oh Tuhan Chanyeol merasa dadanya seperti tersayat saat mata itu mulai bergetar kala melihat kearahnya. 'Sebegitu mengerikannyakah aku dimatamu, Sayang?' Batin Chanyeol mengerang.
"Mau apa lagi kau hah!?" Sehun mencengkram kuat kerah Chanyeol yang mana itu menarik perhatian berpasang-pasang mata pengunjung didalam sana.
Yang lebih tua tidak melawan ia hanya ingin Seungwan! "Beri aku waktu untuk bicara dengannya." Sahut Chanyeol lirih matanya pun sedari tadi tak pernah lepas dari wanita itu. Chanyeol bahkan siap dengan semua bogem yang akan Sehun layangkan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunset. || wendy chanyeol sehun ✔
FanfictionKeberadaan Seungwan bagaikan matahari kepergiannya seperti matahari tenggelam, terlihat indah dimata Chanyeol. Namun keindahannya hanya sesaat dan sekarang dalam kegelapan malam Chanyeol benar-benar merindukan hangat serta cahaya yang dulu selalu ad...