19

2.2K 302 20
                                    

Hari ini seperti biasa Chanyeol kembali pada rutinitasnya ia sekarang adalah kepala dari bagian departemen perencanaan dan Hyundai akan mengeluarkan seri terbarunya beberapa tahun yang akan datang maka dari itu akhir-akhir ini Chanyeol sangat sibuk untuk mengurus banyak hal yang berkaitan dengan semua itu, tangannya sibuk diatas kertas membubuhkan tanda tangannya pada berkas-berkas tersebut dan tepat dikertas terakhir sebuah ketukan pintu menarik atensinya beberapa detik berikutnya seseorang masuk dengan senyuman serta kotak bekal di tangan kanan dan box kopi di tangan kirinya, Kim Junmyeon.

"Hai~"

"Junmyeon?!" Chanyeol reflek berdiri menghampiri sang dokter sahabatnya itu seulas senyum turut mengembang menyambut kedatangannya.

"Kau sibuk?" Matanya melirik tumpukan kertas diatas meja yang dibelakagi oleh Chanyeol. "Yah seperti yang kau lihat." Chanyeol mengangkat bahunya acuh tak acuh menuntun sahabatnya itu pada sofa diujung ruangan.

"Ah~ maaf mengganggu dan aku membawa beberapa kudapan karena aku tahu Park Chanyeol pasti tidak akan bisa kalau diajak keluar lama-lama." Tangan Junmyeon sibuk menata kotak bekal diatas meja.

"Terima Kasih Junmyeon-ah. Em omong omong kau tidak ada jadwal? Tumben sekali datang kekantorku."

"Ya hari ini aku libur tubuhku juga butuh istirahat Yeol. Memangnya dirimu eh?"

"Ah~" Chanyeol hanya mengangguk-anggukkan kepala nya sebagai tanggapan lantas meraih sumpit yang Junmyeon sodorkan.

"Omong-omong bagaimana Toronto? Em kau bertemu dengannya?" Junmyeon terlihat hati-hati air wajah Chanyeol berubah murung sumpitnya terhenti diudara untuk beberapa sekon lantas meletakkan kembali dua besi itu pada tempatnya semula dan Junmyeon merutuki kebodohannya setelah apa yang terjadi.

"Sehun-" jeda sesaat Chanyeol menatap Junmyeon dengan tatapan terluka yang lebih pendek dapat memahami itu mereka sudah berteman sejak lama ia mengenal Chanyeol lebih dari orang lain. "Kau tidak bilang jika Seungwan sudah bersama Sehun." Cicitnya, sedangkan Junmyeon membulatkan matanya.

"Sehun? Sejak kapan Yeol? Terakhir kali aku kesana mereka tidak terikat dalam hal apapun."

"Aku sudah menduga itu manusia itu pasti berbohong. Aku akan membawa Seungwan kembali bagaimanapun caranya."

"Tidak- Tidak Yeol! Kau lupa janjimu?! kau kesana untuk apa?! Untuk bertemu Renjun bukan? Berhentilah untuk mengejarnya hargai keputusan Seungwan."

Apa katanya? Berhenti? Bagaimana bisa Chanyeol berhenti sedangkan Sehun benar-benar merendahkannya malam itu, Sehun menantangnya jadi mana bisa ia melepaskan Seungwan begitu saja.

"Berhenti? Tidak Junmyeon! Sehun benar-benar melukai harga diriku malam itu. Kau tahu apa yang dia katakan?! Dia bilang Seungwan miliknya, dia secara terang-terangan menantangku untuk memenangkan hati Seungwan-"

Junmyeon terperangah dibuatnya tidak mengerti seperti apa jalan pikiran orang didepannya ini. "Jadi kau ingin kembali bersama Seungwan karena kau direndahkan? Begitu?! Oh Tuhan Park Chanyeol cobalah sesekali hargai perasaan orang lain, kau pikir jika kau berada diposisi Seungwan kau akan menerima orang seperti dirimu yang tiba datang setelah belasan tahun terlebih dimasa lalu kau sudah menggoreskan sebuah luka untuknya?!"

"Aku mencintainya Junmyeon, aku mencintainya! Kau tidak tahu setiap saat rasanya begitu sesak tanpa dia disisiku! LAGI PULA ITU SEMUA KARENA KALIAN YANG TIDAK PERNAH SEDIKITPUN MEMBERITAHUKU TENTANG KEBERADAAN SEUNGWAN!" Chanyeol mengusak rambutnya frustasi pikirannya kacau dalam benaknya hanya terlitas bagaimana cara agar Seungwan kembali dalam dekapannya.

"Tidak Yeol ini salah! Inilah mengapa kami tidak membiarkanmu menjamah keberadaan Seungwan selama belasan tahun terakhir. Pikirkan perasaan Seungwan jangan hanya selalu memaksakan kehendakmu." Junmyeon berhenti sejenak ia tahu Seungwan pasti melewati banyak perdebatan batin untuk mencapai keputusannya sekarang.

sunset. || wendy chanyeol sehun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang