9

2.8K 389 31
                                    

18 YEARS LATER
Toronto, Ontario, Canada

Sorak sorai penonton begitu riuh memenuhi aula, remaja berkontur wajah asia dengan surai coklat terlihat menaiki panggung dengan gagahnya seulas senyum tidak lepas dari dari bibir tipisnya.

Siswa dengan nilai ujian tertinggi itu begitu bahagia, merasa puas karena usahanya tidak berakhir sia-sia, ia berhasil mempertahankan gelarnya selama tiga tahun berturut-turut.

"Pertama-tama aku ingin mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan. Untuk ibuku yang sudah membesarkanku, terima kasih karena sudah mendidikku dengan sabar, jangan pernah bosan menegurku ma. I love you."

"Untuk paman Sehun terima kasih banyak atas semua sesuatu yang sudah kau berikan, terima kasih karena sudah menjadi ayahku. Aku sayang samchon, omong-omong jangan lupa janjimu kemarin hehe."

"Dan untuk semua guru yang dengan sabar mengajari ku dan teman-teman selama tiga tahun ini, aku mewakili mereka ingin mengucapkan terimakasih yang dalam." Remaja itu tersenyum hangat teman-teman nya terlihat mengacungkan jempol, sedangkan wanita yang berstatus sebagai ibu dari remaja bersurai coklat itu terharu dikursinya.

Sehun tersenyum hangat memberi pertanda ok menggunakan tangannya. "Dia sudah dewasa sekarang, perasaan baru kemarin aku melihatmu berjuang untuk melahirkannya."

"Kau benar, dulu aku ingin melihat dia tumbuh tapi disaat seperti ini aku sungguh menyesal, aku merindukan Renjun kecil yang selalu merengek dalam pangkuanku. Menangis dalam dekapanku." Jawab Seungwan yang tak lain adalah ibu dari remaja bersurai coklat bernama Son Renjun yang tengah memberikan pidato kelulusannya dipodium.

Delapan belas tahun berlalu begitu cepat banyak hal yang terjadi dalam kurun waktu tersebut, Sehun menepati janjinya untuk membawa Seungwan pergi jauh dari negerinya -tentu setelah kehamilan Seungwan sudah lebih kuat untuk dapat bepergian menggunakan pesawat. Mereka memilih tempat yang Seungwan ucapkan malam itu atau lebih tepatnya Toronto sebagai tempat menetap.

Setelah kejadian malam itu Seungwan langsung mengurus perceraiannya. Sedangakan Chanyeol sibuk mengurus pernikahannya bersama Sooyoung. Sekedar informasi keluarga Chanyeol menentang pernikahan itu. Seungwan hampir stress karenanya. Banyak hal yang terjadi dan parahnya hampir tidak ada satupun kejadian yang menyenangkan untuk Seungwan.

Ia mendapat kabar kalau Chanyeol dipukul habis-habisan oleh ayahnya tentu saja, ayah mana yang tidak sakit hati saat tahu anak perempuannya dikhianati. Bersyukur, kalau saja nyonya Son tidak melerai mungkin Chanyeol tidak akan pulang kerumahnya melainkan rumah sakit. Lelaki itu datang kerumah ayahnya dengan maksud untuk meminta maaf.

Hanya itu informasi yang Seungwan dapatkan terakhir kali sebelum akhirnya pindah ke Toronto dan membeli sebuah rumah minimalis dipinggir kota.

Wanita itu mengubah namanya menjadi Wendy Son dan dengan segala kemurahan Tuhan Seungwan dapat kembali menata hidupnya tepatnya setelah jagoan kecilnya -buah hasil dari pernikahannya bersama Chanyeol- hadir kedunia, Son Renjun. Hidupnya menjadi lebih terarah dan mulai detik itu Seungwan kembali berfikir tentang masa depan, hidupnya bukan lagi miliknya sendiri.

Sekuat mungkin Seungwan berusaha untuk menjadi ibu dan ayah untuk Renjun di saat yang bersamaan. Sejak dini ia sudah memberikan pengertian pada anaknya itu tentang bagaimana kondisi keluarga mereka.

Ia merasa beruntung masih mempunyai keluarga yang begitu menyanyanginya, selama ini kakaknya bisa datang kapanpun disaat ia membutuhkan bantuan. Jarak Korea dan Canada tidak serta merta membuat eksistensi pertemuan mereka menipis. Sahabat-sahabatnya seperti keluarga Seulgi dan Junmyeon juga sering berkunjung.

Juga terkadang saat Sehun tidak ada jadwal lelaki itu memilih untuk menginap di rumahnya bahkan sampai sekarang.

Setahun setelah kepindahan Seungwan, Sehun juga membeli sebuah rumah tepat diseberang rumah wanita itu.

sunset. || wendy chanyeol sehun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang