Bacanya sambil dengerin lagu Ryeowook-Im Not Over You sama Day6-Hurt Road ya kalo bisa baca artinya dulu biar feelnya dapet :v
Previous
Chanyeol duduk diatas kap mobilnya senyum lebar tak kunjung pudar barang sedikit dari wajah itu sejak kedatangannya di tepi sungai Han empat puluh menit yang lalu. Janjinya memang pukul empat sore tapi orang ini begitu spesial jadi ia datang satu jam sebelumnya, tak lupa ia juga membawa buah tangan untuk diberikan pada orang itu. Perlu belasan tahun ia menunggu hari ini tiba, Chanyeol benar-benar merasa ada ribuan bunga kembali bertumbuhan dalam jiwanya saat pesan kepastian dari 'dia' ia dapatkan dua hari yang lalu wajahnya terlihat berseri-seri Chanyeol lebih 'fresh' dari hari-hari sebelumnya ia bahkan mencukur habis jambang serta kumis tipis yang kemarin mulai melebat sebelum datang kemari.
Chanyeol merasa eum? Kembali muda lagi? Rasanya seperti dirinya akan melamar 'dia' lagi.
Chanyeol terus menatap arloji dilengan, kenapa jam berlalu sangat lambat, umpatnya dalam hati. Kembali mengobservasi sekitar walau tahu si pembuat janji akan datang sesuai waktu yang ditentukan.
Sol sepatu itu menghentak hentak pelan diatas tanah, Chanyeol membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya saat ia bertemu wanitanya itu dengan rekahan senyum tercetak jelas diwajah tampannya, usia benar-benar tak menggerus ketampanan itu barang secuil.
"Kakak-" Chanyeol segera mencari sumber suara, intonasi bicara yang begitu ia hapal diluar kepala mendapati wanita dengan rambut sebahu menatap dengan pandangan yang sulit diartikan padanya.
Senyum Chanyeol kian melebar kala retina menangkap senyum tipis disudut bibir tipis wanita di sampingnya.
"Sayang!"
.
.
.
Chanyeol tidak tahu hati Seungwan meringis begitu mendengar sahutannya, jantungnya bertalu-talu. Chanyeol tidak sadar Seungwan mati-matian mencoba untuk tidak lari dari situasi ini.
Langkahnya benar-benar berat tapi jika tidak begini keadaan akan stuck disitu-situ saja.
Chanyeol berlari kecil untuk mencapai tempatnya berpijak, lelaki itu berdiri tepat didepannya. Oh Tuhan! Seungwan benar-benar ingin memaki Sehun sekarang juga karena sudah memaksanya kesini!
"Wan, apa kabar heum? K-kau pasti lelah melakukan perjalanan panjang kan? Ini untukmu sari ginseng, ibu sendiri yang membuatnya ku harap kau menyukainya." Chanyeol terlihat canggung ia terbata-bata menyelesaikan kalimat itu.
"A-ah ya terima kasih Kak."
"Wan ayo kita duduk disana." Telunjuk Chanyeol mengarah pada bangku panjang yang berhadapan langsung dengan sungai tanaman hias tumbuh disekitarannya, terlihat indah.
Seungwan mengangguk dibarengi senyum canggung tangannya mempersilahkan Chanyeol pergi lebih dulu, pria itu berjalan mendahului dengan Seungwan yang mengekor dibelakangnya.
Sesaat setelah keduanya mendudukan diri suasana hening menyelimuti, Seungwan tidak tahu harus memulai pembicaraan seperti apa. Pandangannya terus ia arahkan kebawah, sepatu dan tanah terlihat lebih menarik dibanding semua yang ada disini.
Tidak ada yang perlu kau takutkan ingat ada aku dibelakangmu kata-kata Sehun terus terngiang dikepalanya, benar kau tidak perlu cemas Seungwan ungkapkan semuanya sekarang kalau mau bebas dari situasi ini dengan cepat, ucap wanita itu dalam hati mencoba mensugesti dirinya sendiri. Tautan kesepuluh jemari miliknya kian mengerat sampai rasanya aliran darah seakan berhenti mengalir kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunset. || wendy chanyeol sehun ✔
FanfictionKeberadaan Seungwan bagaikan matahari kepergiannya seperti matahari tenggelam, terlihat indah dimata Chanyeol. Namun keindahannya hanya sesaat dan sekarang dalam kegelapan malam Chanyeol benar-benar merindukan hangat serta cahaya yang dulu selalu ad...