Matahari menampakan sinarnya secara perlahan, sinar itu menyelinap dari balik jendela kamar, lalu menyinari wajah seorang anak perempuan yang sedang terbaring diatas kasur.
Tidur nyenyaknya pun terganggu, ia membuka matanya secara perlahan akibat sinar matahari yang menyinari wajahnya.
"Sakit." ia merintih pelan. Lalu saat penglihatannya sudah sepenuhnya jelas, ia merasa asing dengan ruangan di sekelilingnya.
"Dimana aku?" batinnya.
Ia merasa asing dengan ruangan yang ia tempati saat ini, lalu ia mengedarkan pandangannya keseliling ruangan dan pandangannya berhenti tepat di depan pintu masuk kamar itu.
Ceklek!
"Kau sudah bangun?"
Seorang wanita muda berjalan menghampirinya yang sedang berbaring.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya sang wanita itu dengan nada lembut dan aura hangat khas seorang ibu.
"Siapa?" tanya Atha datar.
Dan saat itu juga ia langsung mencoba bangun tapi ditahan oleh tangan wanita itu.
"Berbaring saja dulu, kamu masih lemas," ucapnya khawatir sambil tersenyum tulus.
Atha menurut, tapi ia tidak membalas ucapan wanita itu karena ia diajarkan untuk jangan terlalu percaya dengan orang asing.
Wanita itu memberi Atha semangkuk bubur. "Makanlah," ucapnya sambil tersenyum.
Namun Atha terlihat ragu untuk mengambil mangkuk bubur itu, dan ekspresi ragu Atha tak luput dari pengelihatan sang wanita muda itu. Ia tersenyum lembut lalu memegang tangan Atha.
"Aku bukan orang jahat, kamu bisa percaya kepadaku."
Atha terlihat ragu, tapi ia melihat sesuatu di mata wanita itu. Lalu ia pun mengambil mangkuk bubur itu dan mulai memakan bubur yang berada di tangannya itu secara perlahan karena tenggorokannya terasa perih.
Atha melihat segelas air di atas nakas, tanpa pikir panjang ia langsung menyambar gelas itu dan meneguk nya sampai tandas.
Wanita itu berjalan keluar setelah memberi semangkuk bubur untuk Atha. Beberapa menit berlalu, datanglah wanita tadi bersama seorang pria dan dua orang anak-anak yang sekiranya seumuran dengan Atha.
"Perkenalkan namaku Marcella clover dan dia suamiku," ucap Marcella.
"Namaku Laighton Clover," ucap pria yang merupakan suami dari Marcella.
"Salam kenal." Atha berucap dengan sedikit kaku, ia belum terbiasa berinteraksi dengan orang asing.
Ia juga belum pernah berinteraksi dengan orang lain selain dengan kedua orangtuanya serta para pelayan dan prajurit yang berada di dalam istana.
Mereka berdua tersenyum lembut lalu menghampiri Atha. "Tidak usah takut atau merasa ragu nak, kami bisa menjamin kalau kami tidak akan menyakitimu," ucap Marcella sambil membelai surai Atha lembut.
Atha hanya diam, ia merasa nyaman kala tangan lembut milik Marcella membelai surainya itu.
"Sebenarnya apa yang terjadi denganmu? Kenapa kamu terbaring disana seorang diri? Dimana orangtuamu?" tanya Laighton berturut-turut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mage Academy
FantasyClarissa menjalani hidupnya dengan bahagia bersama keluarga angkatnya, tapi dibalik kebahagiaan yang ia tampilkan, Sebenarnya memiliki kesedihan yang mendalam. Clarissa hidup berpisah dari keluarga kandungnya karena sebuah kekuatan, kekuatan yang h...