Tiba-tiba...
Srattt!
Panah itu meleset mengenai pohon yang berada disamping mereka.
Rissa langsung bangun dan menatap tajam seseorang yang sedang menatap mereka, ia menyeringai dan hilang seketika.
"Siapa?" tanya Vino dan ikut berdiri.
Rissa menghela napas pelan. "Anak buah 'Dia'," ucapnya lalu kembali duduk, diikuti Vino.
"Dia siapa?" tanya Rey penasaran, Dan Rissa hanya menatap Rey datar.
"Bukan siapa-siapa," ucap Rissa dan kembali memainkan HP nya.
"Kita keliling yuk, siapa tau masih ada anak buah dia," ucap Vino menggunakan telepati ke Rissa.
"Yaudah, tapi bilang ke mereka apa? Kita langsung cabut aja ya..." ucap Rissa dalam telepati juga.
"Yaudah Kuy!" ucap Vino, lalu telepati mereka terputus.
Rissa melepas earphone yang Ada ditelinganya, Vino juga. Mereka berdiri dan pergi begitu saja.
"Mau kemana?" tanya Nessy.
Rissa melirik Nessy "keliling."
🌙🌙🌙
"Kita mau kemana dulu?" tanya Vino.
"Kita ke perpustakaan aja, bosen tau. Pengen tidur," ucap Rissa manja.
"Dasar manja," ucap Vino dan menyentil kening Rissa pelan.
"Ih apaansih!" ucap Rissa sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kayak bebek kamu kalo gitu," ucap Vino lalu tertawa pelan.
Mereka berdua tidak menyadari jika mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian.
'Gila, cantik banget. Dari Mage Academy lagi!'
'Iri deh sama mereka, cantik dan tampan!'
'Bangsawan ya?'
'Auranya pekat banget, jelas banget kalo mereka itu bangsawan.'
'Goals banget deh, jadi pengen.'
'Makannya gak usah sok jual mahal lu sama dia.'
'Ish! Gak mau kalo sama dia mah.'
Mereka berdua berkeliling untuk mencari perpustakaan, setelah lama berkeliling mereka menemukannya dan masuk.
Perpustakaan disini sangat besar, tapi masih lebih besar di Mage Academy.
Rissa memutuskan untuk duduk dibangku yang ada dilantai 2 di pojok.
Vino menurut saja daripada ribet.Rissa memutuskan untuk tidur, ia menaruh kepalanya dimeja dengan tangannya sebagai bantal.
Vino mencari buku, ia mengambil buku 'History of the Chosen power' Dan membawanya kemeja yang ditempati oleh Rissa.
Ia membukanya perlahan, takut membangunkan Rissa yang sudah terlelap.
Ia mencari tentang kekuatan element kertas. "Ketemu!" ucapnya pelan.
Vino mulai membacanya.
Element kertas
Element ini merupakan element yang di miliki oleh 'The chosen people'.
Element kertas merupakan element terkuat ke-4.
Cara kerjanya banyak. Untuk 'The chosen people' yang memiliki element kertas, ia mempunyai senjata yang disebut soul weapon.
Soul weapon untuk element kertas adalah Kŕatoß.
Kŕatoß merupakan katana panjang.
Kŕatoß bisa dikeluarkan jika sang pemilik element sudah menguasai element itu sendiri.
Vino membacanya dengan serius. "Vin? Baca apa?" tanya Rissa tiba-tiba.
"Ya ampun, ngagetin tau gak?" ucap Vino kesal, sedangkan Rissa hanya cengengesan.Rissa melihat judul buku yang dibaca Vino. "History of the Chosen power?" tanya Rissa sambil memainkan sebelah alisnya.
Vino mengangguk. "Aku penasaran," ucapnya, dan Rissa hanya ber'oh'ria.
"Liat bagian urutan kekuatannya dong!" ucap Rissa, Dan Vino mulai mencari halamannya.
"Ketemu!" serunya dan menaruh buku itu ditengah-tengah mereka berdua, agar mudah dibaca oleh mereka.
Urutan tingkatan kekuatan
1. Element Crystal
Element ini adalah element yang paling sulit untuk dikendalikan, karena harus menggunakan konsentrasi tingkat tinggi.2. Element Pengendalian Darah
Element ini juga sulit dikendalikan, tapi tidak sesulit element Crystal.3. Element Pelenyap
Element ini merupakan element yang sedikit berbahaya, sang pemilik akan memiliki sisi lain yang gelap. ia harus bisa mengendalikan sisi gelapnya ini.4. Element Kertas
Element ini merupakan element yang rumit untuk dikendalikan, dan juga menguras banyak tenaga.
5. Element Kaca
Element ini merupakan element yang membutuhkan sinar matahari atau cahaya. Jika tidak ada cahaya maka sang pemilik tidak akan bisa menggunakannya.Dor!
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mage Academy
FantasyClarissa menjalani hidupnya dengan bahagia bersama keluarga angkatnya, tapi dibalik kebahagiaan yang ia tampilkan, Sebenarnya memiliki kesedihan yang mendalam. Clarissa hidup berpisah dari keluarga kandungnya karena sebuah kekuatan, kekuatan yang h...