Hari sudah berganti. Saat pagi-pagi buta Rayhan melihat Atha pergi keluar sambil memakai jubahnya yang menutupi seluruh tubuhnya, ia mengernyit bingung melihat tingkah laku gadis kecil itu yang terlihat mencurigakan dimatanya.
"Mau apa dia pagi-pagi keluar?" gumamnya.
Karena dilanda rasa penasaran yang tidak bisa dibendung lagi, iapun memutuskan mengikuti Atha setelah selesai bersiap-siap.
🌙🌙🌙
Atha duduk di kursi yang menghadap keluar jendela, jam menunjukkan pukul 3 dini hari dan ia tetap setia membuka matanya dari jam 1 malam.
Ia termenung, bimbang dengan apa yang harus ia pilih. "Apa aku ke kerajaan saja? Tapi bagaimana jika 'Dia' bisa mengetahui keberadaanku?" batin Atha bimbang.Akhirnya setelah bergelut dengan pikirannya itu, ia memutuskan untuk mengunjungi kerajaannya. Ia melihat kearah jam yang menunjukkan pukul 4 pagi.
Ia beranjak pergi dari tempatnya lalu mulai berjalan kearah kamar Marcella dengan langkah pelan.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk!" ucap seseorang dari dalam kamar.
Ceklek!
"Ada apa sayang?" tanya Marcella lembut.
"Atha mau latihan diluar, boleh?" tanyanya datar.
Marcella tersenyum lalu berjalan mendekati Atha dan dengan lembut mengelus kepala Atha. "Tentu sayang, hati-hati ya.." ucapnya lembut.
Atha mengangguk, lalu gadis kecil itu berjalan keluar dari kamar Marcella. "Mungkin aku harus memakai jubah agar tidak ketahuan nantinya," batinnya.
Ia mengambil jubahnya yang digantung di samping lemari miliknya, lalu memakainya sampai seluruh tubuhnya tertutupi oleh jubah lebar itu.
Atha keluar dengan mengendap-ngendap agar tidak ketahuan oleh Rayhan dan Vanessha yang sedang tidur di kamar sebelah.
"Disini dingin sekali," batin Atha. Ia mengeratkan pegangannya pada jubahnya, berusaha untuk mengurangi rasa dingin yang menusuk kulitnya.
Ia berjalan keluar dari pagar rumah dengan sangat hati-hati, tapi ia tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang memperhatikan gerak-geriknya sedaritadi, dan orang itu adalah Rayhan yang sekarang sedang mengikutinya.
"Sepertinya ada yang mengikutiku, aku akan mempercepat langkahku saja," batin Atha.
Saat sudah sampai di perbatasan antara hutan dan desa yang ia tinggali sekarang, ia berhenti sejenak untuk mengistirahatkan dirinya.
"Dor!"
Atha terkejut, reflek ia menolehkan kepalanya kebelakang dengan ekspresi yang sangat lucu dan jangan lupakan wajahnya yang sedikit memucat.
Karena ia berpikir bahwa seorang yang mengikutinya daritadi adalah seorang penjahat atau utusan 'dia'.
"Hahahahaha!" Rayhan tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mage Academy
FantasyClarissa menjalani hidupnya dengan bahagia bersama keluarga angkatnya, tapi dibalik kebahagiaan yang ia tampilkan, Sebenarnya memiliki kesedihan yang mendalam. Clarissa hidup berpisah dari keluarga kandungnya karena sebuah kekuatan, kekuatan yang h...