19. Latihan

13K 715 11
                                    

Fiki POV

"Lah mereka berdua malah ninggalin? Kemana dah tu bocah berdua?" tanya gue bingung sama kelakuan tu bocah berdua, main ninggalin aja.

"Yaudahlah.. Marie! Latihan yok!" seru gue ke Marie.

"Kuy lah!" ucapnya sambil ngacungin jempol ke arah gue.

Gue langsung aja narik tangannya buat latihan disamping danau yang ada di taman ini.

"Eh! Lu udah bisa sampe tingkat berapa?" tanyanya.

"Gue udah sampe tingkat atas sih," ucap gue sedikit sombong haha.

"Ajarin dong, gue cuma sampe tingkat tengah doang.." ucapnya sambil narik-narik tangan gue.

"Oke!" ucap gue lalu kita mulai latihan.

Fiki POV end

Di tempat Lain.

"Kok bisa belati itu hilang?!" tanya sang Raja kepada pengawalnya.

"Ma-maaf yang m-mulia, sepertinya waktu pesta untuk tuan muda. A-ada penyusup yang masuk." pengawal itu berucap dengan gugup, tubunya juga gemetaran.

BRAKK!!

"SAYA TIDAK MAU TAHU! BELATI ITU HARUS DITEMUKAN SECEPATNYA!" serunya sambil memukul meja kerjanya hingga terbelah menjadi dua.

"Racun itu sangat susah untuk dibuat!" desisnya dengan tatapan tajam yang diberikan untuk pengawal itu.

"B-baik yang m-mulia.." ucap pengawal itu ketakutan, ia menunduk lalu pergi keluar.

🌙🌙🌙

Rissa POV

"Jadi sekarang kita mantau 'Dia' oke?" tanyaku.

Kita berdua--aku dan Vino--sudah berada di kamarku untuk melancarkan aksi kami.

"Gimana caranya? Menyusup lagi?" tanyanya sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Ck! Aku sudah menaruh kamera pengintai disana," ucapku kesal sama otak Vino yang lemot ini.

"Oh hehehe... Kan aku gak tahu.." ucapnya sambil nyengir.

"Yaudah liat nih diHPku!" ucapku kesal.

Aku mengerucutkan bibirku lalu menyodorkan handphoneku kepadanya. Ia mencium pipiku sekilas. "Jangan marah.." bisiknya.

Aku tersenyum tipis lalu kembali mencium pipinya. "Satu sama," ucapku, lalu kita berdua terkekeh.

Kita berdua kembali fokus melihat ke layar handphoneku yang memperlihatkan 'Dia' sedang marah-marah ke pengawalnya.

"Ngakak sumpah liat muka dia lagi marah," ucap Vino sambil nunjuk-nunjuk muka 'Dia' pas lagi marah.

"Iya hahaha!" ucapku sambil memegang perutku, gak tahan liat mukanya.

"Eh udah ah, sekarang latihan aja yuk!" ajaknya.

"Kuy lah!" jawabku semangat.

"Eh Ris, temenin aku beli handphone dong!" pintanya.

Aku tersenyum tipis lalu mengacak-acak rambutnya. "Yaudah, besok aja ya? Atau sekarang?" tanyaku.

"Besok aja deh, sekarang kita latihan dulu!" ucap Vino, ia menarik tanganku agar bangun.

"Latihannya dimana?" tanyanya.

"Di mansionku yang kemarin aja mau?" tanyaku.

"Ayo!" serunya semangat.

Mage Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang