Author POV
Tok! Tok! Tok!
"Masuk!" sahut suara di dalam.
Ceklek!
Rissa masuk dengan muka datar andalannya ke dalam ruang kepala sekolah. "Tuan putri sudah datang, silahkan duduk," ucap Mr. Bryan ramah.
Rissa hanya tersenyum tipis lalu duduk. "Ada apa?" tanyanya datar.
"Kita biasanya mengadakan pertukaran pelajar setiap tahun, dan...Saya mau tuan putri yang mewakili academy ini, apa tuan putri keberatan?" tanya Mr. Bryan ramah.
"Berapa yang dikirim?" tanya Rissa datar.
"Sekitar 5 orang tuan putri," ucap Mr. Bryan.
Rissa seperti sedang berpikir. "Siapa saja?" tanyanya.
"Yang saya pikirkan baru anda, Steviano dan Dareen," ucap Mr. Bryan ragu.
Rissa tersenyum tipis. "Saya mau, kalau begitu saya pergi jika tidak ada hal yang perlu kita bicarakan lagi," ucap Rissa.
"Baiklah yang mulia," ucap Mr. Bryan senang.
Rissa langsung menghilang dengan kekuatan teleportasinya.
🌙🌙🌙
Keesokan harinya...
"Udah semua?" tanya Rissa, Vino mengangguk.
"Ayo pergi!" seru Vino.
Rissa tersenyum senang, mereka berpegangan tangan lalu menghilang dengan kekuatan teleportasi milik Rissa.
"Kalian udah siap?" tanya Mr. Bryan tegas.
Rissa, Vino, Dareen dan dua anak lainnya mengangguk. Mereka akan mengikuti pertukaran pelajar dengan Fleghriz Academy yang berada di Fleghteeir kingdom, kerajaannya Rissa.
Mereka semua segera masuk ke dalam mobil yang akan membawa mereka ke Fleghriz Academy.
Suasana didalam mobil itu sangat sunyi, atmosfer di dalamnya juga terasa berat. Sangat terasa canggung bagi dua murid yang Rissa tidak tahu namanya karena mereka belum berkenalan.
Rissa dan Vino memutuskan untuk tidur, Dareen memainkan handphonenya sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone, sedangkan dua murid lainnya hanya diam sambil melihat pemandangan diluar.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, mereka akhirnya sampai di Fleghriz academy.
Rissa keluar disusul dengan yang lainnya. "Kemana dulu?" tanya Vino datar.
"Kepsek," ucap Rissa dingin.
Rissa berjalan menuju ruangan kepala sekolah diikuti yang lainnya, sepanjang perjalanan mereka diperhatikan oleh semua murid.
'Gila itu dari Mage academy ya?'
'Pertukaran pelajar bukan?'
'Sumpah ganteng bangett!'
'Eh itu yang di depan, mereka kan yang waktu itu dansanya bagus banget pas dipesta!'
'Iya, pacaran ya?'
Rissa dan lainnya hanya mengacuhkan semua ocehan itu dan pergi menuju ruangan kepala sekolah.
Tok! Tok! Tok!"Masuk!" sahut suara di dalam.
Ceklek!
Rissa, Vino, Dareen dan dua murid lainnya berdiri didepan meja kepala sekolah, tapi mereka tidak bisa melihat mukanya karena dia memunggunyi Rissa dan yang lainnya.
"Kalian murid yang akan mengikuti pertukaran pelajar?" tanyanya datar."Ya," ucap Rissa dingin.
Dia terlihat sedikit tersentak. "Apakah ada yang bangsawan?" tanyanya lagi masih datar.
"Ya," ucap Rissa lagi tapi lebih dingin.
"Bangsawan dari?" tanyanya.
"Fleghteeir," ucap Rissa dingin, ia terlihat jengah.
"Ia terlalu bertele-tele," batin Rissa.
Ia membalikkan badannya lalu menunduk "Maaf kan saya, tapi siapa yang merupakan bangsawan dari kerajaan Fleghteeir?" tanyanya.
"Saya," ucap Rissa yang masih dingin.
"Ma-maafkan saya yang mulia," ucapnya gugup.
Rissa hanya acuh. "Marga bangsawan anda apa yang mulia?" tanyanya.
Rissa menyingkirkan poninya tanpa banyak basa-basi lagi, memperlihatkan simbol yang hanya dimiliki oleh keluarganya.
Ia mulai berkeringat. "Tu-tuan putri, ma-maafkan saya yang sudah berlaku tak sopan," ucapnya gugup.
"Tegak!" ucap Rissa tegas.
Kepala sekolah itupun menegakkan badannya. "Nama?" tanya Rissa datar.
"Nama saya Ed," ucapnya gugup.
"Kamar?" tanya Rissa lagi.
"Ka-kalian semua berada disatu kamar kecuali tuan putri," ucapnya.
Rissa terlihat tidak setuju. "Tidak, saya ingin satu kamar dengan Vino," ucapnya dingin.
"Baiklah yang mulia, silahkan ikuti guru yang sudah menunggu di depan pintu. Mereka akan menunjukkan arah untuk pergi ke kamar kalian," ucapnya.
Rissa langsung membalikkan badannya tanpa berkata apa-apa, mereka ber-4 langsung mengikuti Rissa tanpa berkata apa-apa.
🌙🌙🌙
"Kesel banget deh!" gerutu Rissa.
"Kenapa hm?" tanya Vino, mereka berdua sudah berada di kamar yang akan mereka tempati selama pertukaran pelajar.
Bisa dibilang apartement, ada dua kamar yang bersebrangan. 2 kamar mandi, dapur, ruang santai, perpustakaan kecil dsb.
"Aku kesel banget karena... Ah pokoknya lagi kesell!!" gerutu Rissa.
Vino hanya menghela napas panjang. "Eh Co..." ucap Rissa.
"Hmm," dehem Vino.
"Mau main sebentar gak? Bosen tau," ucap Rissa.
Vino berpikir sejenak. "Kuy!" serunya.
Rissa mengambil jubahnya lalu memakainya beserta tudung besarnya, begitupun Vino.
"Let's go!!" seru Vino semangat, mereka menghilang seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mage Academy
FantasyClarissa menjalani hidupnya dengan bahagia bersama keluarga angkatnya, tapi dibalik kebahagiaan yang ia tampilkan, Sebenarnya memiliki kesedihan yang mendalam. Clarissa hidup berpisah dari keluarga kandungnya karena sebuah kekuatan, kekuatan yang h...