08. Tidak Percaya ☑

16.5K 960 16
                                    

Pagi ini Rissa bangun kesiangan karena terus memikirkan perihal kakaknya yang juga berada di tempat yang sama dengannya, untung saja dia tidak terlambat masuk kekelas.

Saat sampai di kelas, ia segera duduk disamping Leon karena bel akan berbunyi sebentar lagi.

1... 2... 3...

Kring! kring! Kring!

"Pas," batin Rissa.

Beberapa menit kemudian masuk lah seorang guru. "Selamat pagi anak-anak! Nama saya Sandro belavino, kalian bisa memanggil saya Mr. Sandro," jelasnya.

Ia memiliki telinga yang cukup panjang dan berbentuk runcing di ujungnya, bisa disimpulkan dari penampilannya bahwa ia adalah seorang Elf---Dan jangan lupakan wajah tampannya.

"Baik Mr!" jawab kami serempak.

"Kita akan belajar membuat sebuah ramuan. Tapi sebelum itu lepaskan dulu jubah kalian," ucapnya sambil berjalan keluar kelas.

Saat ia sudah berada di luar kelas, Rissa bisa mendengar semua siswi di kelas itu berteriak histeris.

"GANTENG BANGET!!"

Kurang lebih teriakkan mereka seperti itu, Rissa segera melepaskan jubahnya dan berlalu pergi dari kelas.

Rissa sudah berada di sebuah ruangan yang mirip dengan sebuah laboratorium, tapi bedanya disini ada beberapa kuali besar yang berdungsi untuk membuat sebuah ramuan.

Disini bukan hanya ada kelas King and Queen 1 tapi ada juga kelas King and Queen 2 dan 3.

Rissa POV

"Hah, kenapa harus digabung dengan kakak kelas sih?" batinku kesal.

"Kalian akan belajar bersama dengan kakak kelas kalian karena akan ada kompetisi membuat Ramuan antar academy. Saya ingin menyeleksi kalian hari ini!" ucapnya semangat.

"Baik Mr.Sandro!" jawab kami.

"Menyusahkan saja," batinku.

"Baiklah, kalian harus membuat ramuan Invisible. Mengerti?" tanyanya kepada kami semua.

"Mengerti Mr!" jawab kami semua serempak, termasuk kakak kelas kami.

"Gampang," batinku.

Aku mulai membuat ramuan Invisible. Setelah memakan waktu kurang lebih 5 menit, akhirnya ramuanku jadi juga.

Aku berjalan ke arah Mr. Sandro yang sedang memperlihatkan murid lainnya saat membuat ramuan. Ternyata aku yang pertama kali selesai membuat ramuannya.

"Permisi Mr," ucapku datar.

"Iya ada apa yang mulia?" tanyanya sopan lalu ia menatap botol yang berada dalam genggamanku. "Apa ramuan anda sudah jadi?" sambungnya.

Aku mengangguk bermaksud untuk mengiyakan pertanyaannya, lalu Mr. Sandro mencoba ramuan buatanku ke dirinya sendiri, ia langsung menghilang seketika.

Mage Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang