28. Merasakan

10.7K 658 7
                                    

Dor!

Terdengar gelak tawa dibelakang Rissa dan Vino.

"Bwahahaha! Kaget gak? Kaget kan?" tanya Fiki yang masih tertawa.

Sedangkan Rissa dan Vino, mereka memutar tubuh mereka menghadap sipelaku sambil memasang wajah andalan mereka datar.

Fiki mengerucutkan bibirnya. "Yah kok gak ketawa? Kesel ah, Aqu tuh gak bisya diginiin.." ucapnya dramatis.

"Jijik tau gak!" ucap Marie, lalu mereka semua tertawa kecuali Rissa dan Vino, sedangkan Fiki dia tambah mengerucutkan bibirnya.

"Ngapain kalian?" tanya Rissa sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Emang gak boleh? Kita juga mau keliling kali," ucap Nessy.

Rissa menghela napas pelan. "Boleh, tapi jangan berisik. Liat sekeliling noh!" ucap Rissa lalu kembali membaca buku, diikuti Vino.

Mereka semua alias Nessy, Rey, Marie, Janneta, Rian, Nao, Leon, Fiki, Sarah, Farah, Dara, Nathan, Vian, dan Raldi melihat keseliling mereka.

Tampak semua murid terdiam dan menganga, Nessy yang bingung dengan situasi hanya memasang tampang bloonnya. "Pada kenapa sih?" tanyanya.

"Hm, Terpesona?" celetuk Marie asal.

"Au!" ucap Janneta sambil menaikkan bahunya acuh.

Mereka semua ikut duduk disamping Rissa dan Vino.

"Jangan lupa, 2 jam lagi Battle War dimulai. Kita gak latihan?" tanya Rian.
"Gak ah males," ucap Rey acuh.

"Kalian lagi baca apa Tha? Vin?" tanya Rey sedangkan yang ditanya malah...... Diem.

"Gondok gue lama-lama ama lu berdua, dasar couple Ice!" ucap Nessy, lalu ia menurut mulutnya dan merutuki dirinya yang asal ceplos itu.

Rissa tertarik dengan yang dikatakan Nessy dan mendongakkan kepalanya sambil menaikkan sebelah alisnya, "Couple Ice?" tanyanya.

"Ehm.. Eh, i-itu... Ehm bu-bukan apa-apa kok.." ucap Nessy terbata-bata, dan ia dihadiahi pelototan dari Marie Dan Janneta.

Rissa memicingkan matanya kearah Nessy.

"Hm?" dehem Rissa.

"Eh, itu... Anak-anak di academy kasih julukan buat kalian berdua."

"Julukannya couple ice, karena kalian
Berdua pacaran dan irit bicara sama dingin," ucap Nessy.

Rissa menghela napas pelan. "Kita berdua gak pacaran," ucapnya datar.

Rey, Rian, Nao, Fiki, dan Leon melihat kearah Rissa dan Vino. "Serius? Tapi kalian selalu berdua dan panggilannya aku-kamu?" tanya Mereka berbarengan.

Rissa dan Vino menggelengkan kepala dan kembali membaca buku.

"Kalian baca buku apaansih?" tanya Marie.

Rey mengangkat sedikit buku yang mereka berdua baca. "History of the Chosen Power," bacanya.

"Chosen Power?" ucap Sarah mulai tertarik.

"Aku denger mereka semua hebat-hebat loh.." sambungnya.

"Eh, katanya di academy ini ada 1 orang loh!" ucap Dara antusias.

"Iya ada," gumam Rissa karena dia merasakan aura The Chosen People disini.

"Hah? Kok lu tau?" tanya Dara.

"Emang gue ngomong apa?" elak Rissa.

"Tadi lu ngegumam, 'Iya ada' nah gue tanya, kok lu tau?" tanya Dara lagi.

Rissa tetap memasang muka datar. "Salah denger kali," ucap Rissa lalu membaca buku lagi, tapi ia merasakan aura kegelapan.

Ia segera menelepati Vino. "Vin, Ada yang gak beres. Kamu ngerasain gak?"

"Iya aku ngerasain, kamu juga?" tanya Vino.

"Iya, Yaudah kita cek yuk!" ucap Rissa.
"Kuy!" seru Vino lalu telepatinya terputus.

Rissa dan Vino segera pergi dari perpustakaan dan mengabaikan panggilan-panggilan dari teman-teman mereka.

Setelah mereka sampai di halaman belakang Academy.

"Ini gak mungkin... " ucap Vino.

"Ya ampun, bisa gak sehari aja aku tenang," ucap Rissa menghela napas.

Booom!

TBC

Mage Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang