Setelah selesai dengan urusan makan siang mereka, Atha dan Rayhan memutuskan untuk berlatih dihutan. Lebih tepatnya, berada di dekat air terjun yang ada di dalam hutan yang terletak di belakang rumah mereka, mereka juga mengajak Vanessha untuk ikut berlatih bersama.
"Vanessha, kamu mau ikut berlatih bersama tidak?" tanya Rayhan dari luar kamar.
"Tidak kak! Aku mau baca buku saja," balas gadis kecil itu.
"Oke!" jawab Rayhan, lalu ia berjalan mendekati Atha.
"Yuk Feyz!" sambungnya.
Atha hanya mengangguk pelan lalu mengikuti Rayhan dari belakang, saat sudah sampai di tempat yang dituju olehnya dan Rayhan, mereka berdua hanya diam.
Rayhan pun berusaha mencairkan suasana diantara mereka, karena bagaimanapun mereka adalah saudara.
"Ehem!"
Atha menoleh kearah Rayhan dengan tatapan datar, Rayhan menghembuskan napas pelan saat melihat wajah tanpa ekspresi itu.
"Aku.. Minta maaf. Aku minta maaf sudah mengikutimu, padahal kamu sudah melarangku," ucap Rayhan.
Atha kembali menatap kearah lain, ia menghembuskan napas pelan sejenak lalu kembali menatap Rayhan.
"Juga." Atha menatap Rayhan dengan segaris senyum.
"Rasanya sulit sekali.. Berinteraksi," keluh Atha.
Sudut bibir Rayhan tertarik keatas, ia tersenyum lebar. "Aku akan membantumu, jadi... Sekarang kau sudah tidak marah?" tanya Rayhan hati-hati.
Atha menatap Rayhan lama. "Tidak pernah," ucapnya pelan. "Hanya sedikit kesal."
Rayhan tersenyum lagi, ia mengusap puncuk kepala Atha lembut. "Sekarang kita berbaikan?" tanya Rayhan.
Atha berusaha tersenyum, "Iya."
"Terimakasih Feyz," ucap Rayhan lembut. Akhirnya hubungan mereka berdua membaik.
Rayhan dan Atha hanya berdiam diri. Bergelut dengan pemikiran mereka masing-masing sampai suara Rayhan memecah keheningan tersebut.
"Feyz apa saja kekuatanmu selain kekuatan bulan?" tanya Rayhan penasaran.
"Semua elemen dan kekuatan lainnya. Semua mantra biasa maupun terlarang," jawab Atha santai sambil berjalan menuju air terjun.
Ia sudah memutuskan untuk tidak terlalu datar kepada Rayhan, dan juga keluarga mereka yang lainnya. Ia akan belajar untuk berinteraksi dengan orang lebih banyak lagi.
Rayhan terdiam mendengar penjelasan Atha seolah tak percaya, Atha hanya tersenyum samar. Rayhan langsung mendekati Atha dan duduk disampingnya.
Rayhan POV
"Feyz apa saja kekuatanmu selain kekuatan bulan?" tanyaku penasaran.
"Semua elemen dan kekuatan lainnya. Semua mantra biasa maupun terlarang," jawabnya santai sambil berjalan menuju air terjun.
Aku terdiam mendengar jawabannya barusan. Jawaban dengan nada santai seolah hal yang baru saja dia ucapkan adalah hal yang biasa saja.
"Wow, dia sungguh kuat. Mungkin dia menguasai seluruh elemen karena dia seorang putri, lebih tepatnya putri kerajaan Fleghteeir. Kerajaan bulan sekaligus kerajaan terkuat yang ada di Whitesky Land," batinku kagum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mage Academy
FantasyClarissa menjalani hidupnya dengan bahagia bersama keluarga angkatnya, tapi dibalik kebahagiaan yang ia tampilkan, Sebenarnya memiliki kesedihan yang mendalam. Clarissa hidup berpisah dari keluarga kandungnya karena sebuah kekuatan, kekuatan yang h...