Scene yang tidak ada di dalam cerita.
Ratu Navira terlihat sedang berjuang melawan rasa sakit yang sedang ia rasakan.
"Sedikit lagi."
"AAAAAAAAKHHH!"
"Oekk... Oekk... Oekk..."
Teriakkan Ratu Navira terdengar diikuti tangisan bayi. Dokter itu langsung memberikan bayi itu kepada pelayan untuk di bersihkan.
"Satu lagi yang mulia Ratu."
Ratu Navira kembali berjuang, ia berusaha agar anaknya dapat melihat indahnya sinar mataharu.
"AAAAAAAAKHHH!"
"Oekk... Oekk... Oekk..."
Raru Navira tersenyum lega, pelayan kembali membersihkan bayi yang baru saja dilahirkan oleh Ratu Navira.
Raja langsung masuk ke dalam kamar dengan tergesa-gesa, ia baru saja melaksanakan rapat dengan raja dari kerajaan sebelah.Dan ia langsung mendapatkan kabar bahwa ratu akan melahirkan, jadi rapatnya diundur.
Ratu Navira tersenyum ke arah suaminya itu. "Yang mulia..." ucapnya lemah.
Kemudian para pelayan memberikan ketiga bayi yang baru saja dilahirkan oleh Ratu Navira.
"Ini..."
"Kembar tiga yang mulia.." ucap sang dokter sambil tersenyum.
Kemudian Raja mengambil salah satu bayi itu, ia menggendong putri kecilnya.
Bayi yang baru saja dilahirkan oleh Ratu Navira adalah dua putra dan satu putri.
Ratu tersenyum melihat suaminya yang tidak bisa menyembunyikan ekspresi senangnya.
Raja mendekati ratu yang terkulai lemas di atas kasur, ia mengecup kening Ratu Navira dengan lembut.
"Terimakasih."
Ratu Navira tersenyum, ia mengangguk pelan.
Tapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, secara tiba-tiba angin bertiup kencang.
Siluet dua orang pria terlihat mendekati mereka dan mengambil dua bayi laki-laki yang berada dalam gendongan pelayan itu.
Sedangkan pelayan itu sudah pingsan akibat tusukan belati di perutnya, raja langsung berlari mengejar kedua pria yang mengambil putranya itu.
Rahangnya mulai mengeras, ia marah. Putranya yang baru saja lahir diculik! Ia tidak akan tinggal diam.
Tapi percuma saja, kedua pria itu hilang dari pandangan sang Raja. Raja pun menggeram marah.
Ia merasa gagal menjadi seorang Ayah bagi anak-anaknya. Ia langsung berjalan menuju ruangan istrinya.
Ratu Navira meminta penjelasan saat raja kembali masuk ke dalam ruangannya, raja menggelengkan kepalanya.
Ratu Navira menangis, ia kehilangan kedua putranya yang baru saja beberapa menit yang lalu ia lahirkan dengan susah payah.
Raja langsung memeluk ratu, tangis ratu semakin menjadi mengundang sang putri yang sedang tertidur menjadi terbangun.
Sang putri menangis dengan kencang, Ratu Navira pun menimangnya. Ia memberikan asi pertamanya untuk putrinya.
Putrinya langsung diam, Ratu Navira tersenyum bahagia dan bercampur sedih. Bahagia karena ia sudah menyusui putrinya dan sedih karena kehilangan kedua putranya.
"Clarissa Naferaa Athala Candenza, itu namanya.." ucap sang Raja sambil tersenyum.
"Tidak memberi marga kita?" tanya sang Ratu.
Raja terkekeh pelan, "Clarissa Naferaa Athala Cadenza Feyn Nanzel Avrn."
"Itu untuk putriku.." ucap Raja.
"Untuk putra pertamaku, Stevanio Albert Feyn Nanzel Avrn dan untuk putra keduaku Steviano Albert Feyn Nanzel Avrn."
Sang Ratu hanya bisa tersenyum, ia sudah pasrah akan takdir pahit yang menimpanya.
"Kita akan bertemu lagi di masa depan nak.." batin Ratu Navira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mage Academy
FantasyClarissa menjalani hidupnya dengan bahagia bersama keluarga angkatnya, tapi dibalik kebahagiaan yang ia tampilkan, Sebenarnya memiliki kesedihan yang mendalam. Clarissa hidup berpisah dari keluarga kandungnya karena sebuah kekuatan, kekuatan yang h...