Wendy menatap papan tulis putih di depannya dengan berbinar. Berentet kata-kata yang sudah ditulis oleh sekretaris kebanggaan kelas adalah tulisan yang membuatnya seolah mendapat lampu terang di ruang gelap gulita. Ah tidak juga, harusnya dia berterima kasih pada Bu Ani yang mengajarkannya merangkai kata-kata puisi hari ini. Bukan pelajaran wajib memang, ini hanyalah pelajaran bantuan bagi para peserta yang akan dikirim untuk mengikuti lomba membuat puisi antar SMA. Ah, berarti seharusnya dia berterima kasih pada teman sekelasnya yang terpilih atau mencalonkan diri untuk mengikuti perlombaan itu.
Ya, intinya, Wendy sangat berterima kasih kepada sekretaris kelas, Bu Ani, dan Rose serta Seulgi yang sudah secara tidak langsung membagikan ilmu tentang bagaimana harus menulis puisi.
"Baiklah, pelajaran hari ini usai. Ibu harap, Seulgi dan Rose bisa membawa nama sekolah SMA Bina Bangsa menjadi pemenang dan bersaing lagi di tingkat nasional."
Semua berseru mengiyakan dalam bentuk doa, tak terkecuali Wendy. Ingat bukan jika Wendy-lah yang benar-benar merasa berhutang budi pada Seulgi dan Rose?
Setelah Bu Ani keluar dari kelas, suasana kelas menjadi tidak terkontrol. Anak-anak langsung berhamburan ke luar kelas, adapula yang langsung mengeluarkan kartu remi dari bawah laci meja, ada juga yang langsung berkumpul dengan kelompoknya sendiri untuk membicarakan aib-aib orang lain, dan ada juga yang memilih untuk menghabiskan waktu istirahat singkat ini untuk tidur di kelas.
Tapi, lain dengan Wendy. Setelah mengecek bahwa tidak ada yang memedulikan atensinya, Wendy mulai mengeluarkan sebuah buku yang tidak terlalu tebal dari dalam laci mejanya. Membuka perlahan, lalu terpampanglah kertas berwarna merah muda kosong. Wendy sengaja langsung membuka ke halaman tengah. Bisa menjadi petaka jika dirinya membuka buku berharganya itu sembarangan di dalam kelas.
Menulis beberapa untaian kata yang sudah dipelajarinya hari ini. Buruk, Wendy benar-benar tidak yakin apa yang ditulisnya ini masuk akal;
Selamat pagi.
Selamat beraktivitas.Kamu tahu? Ada satu hal yang entah mengapa membuatku penasaran setiap kali aku melihatmu.
Aku ingin mengenalmu lebih jauh, apa bisa?
Tapi, setelah memikirkan hal itu, aku justru tersadar kalau aku gak punya kesempatan untuk berkenalan lebih jauh denganmu.
Apa aku boleh bertanya sesuatu? Kuharap kamu gak keberatan kalau aku terus-terusan mengirimi surat seperti ini. Aku gak akan mengganggumu, apalagi urusan cintamu. Tapi, biarkan aku mengirimi surat setiap hari, ya? Kalau kamu gak mau balas pun, aku gak masalah. Asalkan, aku bisa terus mengirimimu surat singkat seperti ini.
Tertanda,
Olaf."Astaga! Apa yang gue lakukan, sih?!" Wendy mengacak rambutnya pelan. Tangannya meremas kertas yang digunakannya untuk menulis beberapa saat yang lalu. Memalukan, satu kata yang ingin sekali Wendy deskripsikan untuk tulisan yang baru dibuatnya.
"Gue berharap berlebihan! Gue gak akan mungkin bisa jadi seperti Seulgi ataupun Rose yang pinter merangkai kata. Lagian, gue cuma pinter mecahin rumus matematika!" rutuknya sekali lagi sebelum menjatuhkan kepalanya kembali ke meja kayu yang ada di depannya. "Ini mah bukan puisi, Wendy..." lirihnya.
Pandangannya kini beralih ke luar jendela. Melihat sebal ke arah anak-anak yang sedang bersantai dari sana, hingga bola matanya tidak sengaja menangkap sosok laki-laki yang selalu mengganggu pikirannya akhir-akhir ini.
Sehun, anak kelas X IPS 3, itulah yang Wendy dengar dari teman-teman sekelasnya. Entah memakai jurus apa, Sehun mendadak langsung populer di segala kalangan setelah hari pertama sekolah dimulai.
Tiba-tiba, bibir Wendy mengukir sebuah senyum. Tekadnya untuk mengirimkan surat kepada Sehun tidak akan berhenti sampai di sini saja. Dia yakin dia bisa!
Dengan semangat 45, Wendy mengangkat kepalanya. Menghadap buku yang tadi digunakannya dan menulis beberapa kata di atasnya.
Ya, semoga saja hasilnya tidak buruk.
•●•
Heyoooo~~
Moga aja ini bagus wkwk klo gak, mungkin bakal aku unpub:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Bahasa Indonesia
Short Story"Berkat pelajaran Bahasa Indonesia, gue jadi bisa dekat dengannya." -Wendy. "Kata-katanya manis, gue suka." -Sehun ⓒsexikkuma 2018 [180605] was in Longlist Wattys2018