Keluhan
Suara yang terdengar lemah
Menyapa inderaku
Wajahnya sedih
Tapi aku tidak tau harus berbuat apaDi saat ia bercerita panjang
Aku hanya diam
Mendengar dan memahami perasaannya
Tidak memberikan solusi sedikitpunApa aku salah?
Aku aku egois?
Ia selalu memberiku solusi
ketika aku mengeluh
Tapi aku tidak
Aku terlalu pusing dengan masalahku sendiri---
Hei, apa aku salah kalau enggak membantu orang-orang yang membutuhkan bantuanku?
Bukannya aku gak mau bantu, tapi kepalaku rasanya bahkan hampir mau pecah ketika memikirkan masalahku sendiri.Tertanda,
Olaf•●•
Sehun berjalan sendirian di koridor kelas. Tujuannya saat ini adalah perpustakaan yang ada di ujung koridor.
Berkat bantuan kaki-kakinya yang panjang, Sehun kini sudah tiba di perpustakaan. Namun, langkah kakinya terhenti ketika mendengar suara melengking dari Bu Popi, penjaga perpustakaan, yang memekakkan telinga.
"Saya janji, Bu. Saya akan mengembalikannya besok."
Bu Popi melipat kedua tangannya di depan dada. "Kalau kamu gak bisa?"
"Saya, deh, yang gantiin Ibu beresin buku-buku perpus selama sebulan," jawabnya asal. "Please, ya, Bu?"
"Deal. Kamu keluar sana."
"Makasih, Bu."
Cewek yang dimarahin Bu Popi, lantas berbalik dan memutuskan untuk segera keluar dari perpustakaan. Tapi, baru sampai di pintu, sebuah tangan menahan pergerakannya.
"Sehun?" gumamnya dengan mata membulat.
"Lo... ngilangin buku?" tanya Sehun to the point.
Cewek yang digenggam lengannya mengangguk kaku. Membuat Sehun tersenyum menang.
"Bareng gue ke toko buku, mau?"
"Huh?!" kaget cewek itu berlebihan.
Sehun hanya tersenyum lembut.
•●•
Jadi, cara nentuin puisi yang di atas tuh gini.
Puisi yang ada di sini itu bakal dibaca Sehun di hari berikutnya karena surat itu dibuat Wendy di hari yang sama kayak di chapter ini. Ngerti ga??😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Bahasa Indonesia
Short Story"Berkat pelajaran Bahasa Indonesia, gue jadi bisa dekat dengannya." -Wendy. "Kata-katanya manis, gue suka." -Sehun ⓒsexikkuma 2018 [180605] was in Longlist Wattys2018