3 : Hari Berikutnya

448 89 9
                                    

Hari Berikutnya

Kalau hari berikutnya datang
Aku ingin melihatmu
Tidak masalah walau dari jauh

Kalau hari berikutnya datang
Aku ingin mengenalmu
Tidak masalah walau dari orang lain

Kalau hari berikutnya datang
Aku ingin berbicara padamu
Tidak masalah walau dari sebatas surat

Kalau harinya sudah tiba
Aku akan muncul di depanmu
Mengenalmu, mengajakmu bicara, juga tertawa bersamamu

---

Bagaimana kabarmu?
Kau makan dengan baik, bukan?
Ah, ya, kamu suka puisiku? Kuharap iya
Aku akan terus mengirimimu surat.
Kalau kamu gak suka, silahkan tutup lubang yang ada di lokermu.
Tapi, bukan berarti aku akan berhenti nulis surat
Aku bakal tetap menulis surat, tapi gak aku kirim ke kamu.

Tertanda,
Olaf

•●•

Sehun mengernyit heran ketika lagi-lagi menemukan amplop putih dengan polkadot hitam di dalam lokernya. Ini aneh. Dia pikir, surat yang datang itu hanya akan ada di dalam lokernya satu hari itu saja. Tapi, nyatanya tidak. Ini hari keduanya mendapatkan surat dari dalam lokernya.

"Woy, Sehun."

Sehun menoleh ke belakang dan menemukan Chanyeol yang dipenuhi peluh di wajahnya sedang mengernyit bingung.

"Wih, surat dari siapa, nih?" tanya Chanyeol sambil menunjuk surat yang dipegang Sehun.

Sehun mengangkat kedua bahunya, menandakan kalau dia juga bingung dengan surat yang dia dapat lagi. "Gak tau. Tiba-tiba aja muncul di loker gue."

•●•

Kelas Bahasa IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang