11 : Pensil Warna

311 82 6
                                    

Pensil Warna

Apa yang kau punya?
Pensil warna, jawabnya
Anak itu jadi ingin memilikinya
Jadi, ia meminjamnya

Anak itu membawanya pulang sebentar
Mengambil kertas kosong
Menggambar sebentar
Kemudian mewarnainya

Anak itu tersenyum lebar
Sangat lebar
Kertasnya berwarna
Walau di sekitarnya abu-abu

---

Hei, akhir pekan ini kudengar ada lomba melukis antar sekolah. Kabar baiknya, aku terpilih untuk jadi salah satu peserta.
Hahaha, aku senang sekali. Sudah lama aku nggak melukis.
Doakan aku, ya~

Tertanda,
Olaf

•●•

Sehun tertawa singkat mendengar lelucon Kai, temannya yang baru saja bisa bersekolah lagi setelah absen selama dua minggu karena terjangkit demam berdarah.

"Oh iya, by the way, hubungan lo dengan Joy gimana? Ada kemajuan?" tanya Kai.

Belum sempat Sehun menjawab, Chanyeol sudah lebih dulu menyahut, "Gak ada kemajuan samsek, Kai. Dia, mah, nggak berani pdkt terang-terangan."

Sehun menyikut tulang rusuk Chanyeol. "Apa sih, lo? Gue lagi proses juga."

Chanyeol dan Kai tertawa sekilas.

Chanyeol menjetikkan tangannya seolah mengingat sesuatu. Semua pandangan sekarang tertuju pada cowok bertelinga peri itu, menunggu apa yang mau disampaikannya.

"Kai, lo harus tau kalau Sehun sekarang sudah ada penggemar rahasia!" serunya, membuat Sehun memutar bola matanya malas.

"Kalau itu, bukan hal yang aneh lagi, kali. Gue udah tau," timpal Kai malas, kemudian mencomot bakwan yang ada di meja kantin.

"Ini beda, Kai! Penggemar rahasianya kali ini rela-rela kirimin Sehun surat tiap harinya."

"Yang bener?!"

•●•

Sori kalau puisi aku kek anak kecil wkwkw
Aku ini cumalah orang yang gada bakat samsek di puisi tapi sok-sokan mau bikin puisi:v

Pencet bintang dong geng:))

Kelas Bahasa IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang