Bonus 2(a)

372 65 3
                                    

Wendy dan Sehun kini berada di mall yang berada di tengah kota. Mereka sengaja menghabiskan waktu lenggang hari ini dengan berjalan-jalan sekaligus eye-shopping. Bertukar kata manis, juga menemani kegiatan mereka hari ini.

"Sehun, menurutmu kalau aku pakai baju itu, cocok gak?" tanya Wendy sambil menunjuk manequin yang ada di salah satu toko baju yang ada di mall itu.

Sehun terlihat berpikir. Tangannya yang tidak dipakai untuk menggenggam tangan pacar mungilnya, dia tempelkan di dagu. "Mungkinㅡ coba aja," jawabnya kemudian.

"Hah? Nyoba?"

"Iya. Apa salahnya? Ayo, masuk." Sehun menarik tangan kurus Wendy untuk masuk ke dalam toko yang dimaksud oleh pacarnya tadi.

Sesampainya di dalam, seorang cewek yang bekerja di sana langsung menghampiri Sehun dan Wendy. "Ada yang bisa saya bantu?"

"Ah, ini, pacar saya mau coba baju yang ituㅡ" Sehun menunjuk mannequin yang memakai baju keinginan Wendy tadi, "ㅡbisa tolong ambilin?"

Sesuai perintah, pelayan yang ada di sana mengangguk satu kali, lalu berjalan cepat menuju mannequin yang dimaksud.

"Sehun... nggak perlu dicoba. Pasti gak akan cocok, kok. 'Kan kaki aku pendek," sungut Wendy, alis matanya menyatu ke atas.

Sehun tersenyum. "Belum dicoba, mana bisa tau. Lagipula, pacar aku yang satu ini cantik. Pasti cocok sama baju apapun."

Pipi Wendy memerah samar. "Apaan sih..." cicitnya malu.

Tidak butuh waktu lama, baju yang diingikan Wendy kini sudah berpindahtangan ke Sehun.

"Dicoba dulu, Wen."

Wendy awalnya ragu. Mana bisa dia memakai baju bagus itu dengan tubuh pendeknya ini? Wendy benar-benar minder. Tapi, pada akhirnya, dia hanya bisa mengangguk pasrah mengiyakan saran Sehun yang terdengar seperti paksaan.

"Oke."

Selagi menunggu Wendy di dalam kamar pas, Sehun hanya duduk sambil memainkan ponselnya. Membuka chat group kelas yang isinya tidak pentingㅡhanya berisi tentang anak-anak kelas yang saling melempar pertanyaan tentang liburan minggu ini.

"Oh, Sehun? Kebetulan banget bisa ketemu lo hari ini."

Suara ini...

Sehun mengadah dan langsung menemukan sosok cewek yang pernah mengisi hatinya dulu.

"Sejeong..."

"Iya, hai." Cewek yang bernama Sejeong itu tersenyum cantik, lalu duduk di sebelah Sehun. "Tumben ke sini? Bareng pacar?"

Sehun terdiam untuk beberapa saat. Bohong kalau lelaki Oh ini tidak merindukan sosok mantan pertamanya ini. Bukan berarti Sehun gagal move on, hanya sajaㅡ ayolah, Sejeong adalah cinta pertamanya. Mau seberapabanyak cewek yang mengisi hatinya nanti, dia masih menyisakan tempat kecil untuk Sejeong.

Sehun mengangguk kaku. Matanya masih menatap Sejeong tanpa berkedip. Sejeong tidak berubah, masih sama.

"Wah, enaknya punya pacar. Gue mah, apa masih sendiri," keluh Sejeong dibuat-buat, lalu tertawa.

"Lo... nggak niat cari pacar memangnya?"

"Belum ada yang pas, sih," jawab Sejeong. "Eh, bantu cariin buat gue. Satu. Yang cakep sama perhatian," lanjutnya sambil tertawa jenaka.

Ini yang Sehun suka dari Sejeong. Walaupun hubungan mereka berdua sudah kandas, cewek itu tetap menganggap Sehun seperti temannya sendiri.

"Temen gue, mana ada yang mau sama lo yang receh begini," jawab Sehun, ikut tertawa.

"Diiih, enak aja. Justru yang receh kayak gue yang diincar sama cowok-cowok di luar sana."

Sehun hanya tersenyum sambil memandangi garis wajah Sejeong yang sedang tersenyum.

"Sehun?"

"Wendy?"

"Oh, hai! Pacarnya Sehun, ya?"

•●•


Hahahaha dateng" aku langsung kasih yang panas ya😅😅

Maaf ya lama update. Ini story juga sudah selesai sih sebenarnya. Ya tapi intinya maaf udah buat nunggu kalian semua. Akhir" ini, aku lagi sibuk sama urusan yang lain ehehe

BTW AKU GAK SABAR NUNGGU TANGGAL 2 NOVEMBER!!!

TEASER HARI INI SIAPA?!

Kelas Bahasa IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang