Epilog

415 71 10
                                    

Wendy berjalan sambil bersenandung kecil menuju perpustakaan sekolah. Bibirnya tidak henti menyunggingkan senyum.

Sesampainya di sana, Wendy langsung mengambil buku dan membawanya untuk dibaca di tempat favoritnya selama bersekolah di sini.

"Weneccy Dyrasia?"

Wendy yang baru saja membaca satu kata di buku itu langsung terhenti ketika suara Suga terdengar ke telinganya. Cewek itu menoleh ke atas, lalu tersenyum ramah. "Oh, Suga- hai!"

Suga menarik kursi di sebelah Wendy, lalu melemparkan tatapan heran pada cewek itu. "Lo... kelihatan beda. Ada sesuatu?"

Wendy menunduk menahan malu. Cewek itu jelas terlihat sangat salah tingkah saat ini. "Ada, tapi..."

"Ini soal Sehun?"

Mata Wendy melebar. "Lo tau dari mana?"

Suga tertawa hambar. Gosip kelas ternyata benar, ya.

Suga merebahkan punggungnya di kursi. Kedua tangannya terlipat di depan dada. Matanya menatap kosong ke arah jam dinding yang ada di depannya. "Mudah ditebak. Memangnya apa lagi yang buat lo sesenang ini?"

Wendy menyampirkan poninya yang menjuntai ke bawah untuk disembunyikan di belakang telinga kanannya. Mengulum senyum di bibir, sebelum menjawab, "Lo benar, Suga."

Suga menyeringai tipis. "Cerita ke gue. Kali ini si tampan itu kenapa?"

Wendy memukul lengan Suga, bercanda. "Menggelikan, tau."

Suga menoleh sambil tersenyum menggoda. "Bukannya lo duluan yang minta gue buat nyebut dia si tampan?"

"Iya, itu dulu. Sekarang, mah, enggak."

Suga terkekeh pelan. "Oke, terserah. Ceritain kenapa?"

Wendy mulai menceritakan semua kejadian yang dia alami kemarin sore. Semuanya lancar dikeluarkan oleh mulut kecilnya, seolah semua rentetan kejadian itu telah dihapal di luar kepala.

"Wah, gue turut bahagia kalau gitu," respon Suga ketika Wendy selesai berceloteh panjang lebar.

Senyuman Wendy makin mengembang kala mendengar respon Suga. Suga memanglah teman curhatnya yang paling top!

"Makasih, Suga! Gue nggak pernah ngira kalau lo orang yang asik. Dibalik semua raut muka datar lo yang ngeselin, ternyata lo juga bisa seasik ini."

"Asik apanya? Gue nggak ada asik-asiknya perasaan," sahut Suga sambil tertawa kecil. Wendy terlalu berlebihan memujinya.

"Eii~" Wendy memicingkan matanya. "Lo itu asik, tau. Gue nggak pernah takut rahasia gue bocor kalau cerita ke lo. Asik, 'kan?"

Suga hanya tersenyum lemah. Baiklah, kalau ujung-ujungnya Wendy harus bahagia sama cowok pilihannya.

Wendy tersenyum lebar. Ikut menyadarkan punggungnya pada kursi putih yang didudukinya. Matanya menatap langit-langit perpustakaan. "Berkat pelajaran Bahasa Indonesia, gue jadi bisa dekat dengannya." Bibirnya berkata pelan sebelum menghela napas lega. "Bahkan hubungan gue dengan dia sekarang sudah jelas. Bukan lagi penggemar rahasia dan si tampan, tapi sepasang manusia yang sudah terikat."

Suga hanya diam dengan bibir datar. Tidak ada emosi apapun di wajah putihnya.

Telinganya tidaklah tuli untuk mendengar kalau Wendy benar-benar senang dengan hubungan resminya dengan Sehun, tapi hatinya seolah tuli untuk mendengar kalau jelas-jelas Wendy tidak akan pernah tahu isi hatinya.

Tidak akan pernah.

'Iya, biarin aja kayak gini sampai akhirnya gue ada cela untuk membuat Wendy bahagia dengan berada di dalam pelukan gue, bukan lagi orang lain.'

•●•

Huweeeee ternyata aku jahat ya:" bang agus dibuat patah hati :"

Ini epilog gada momen Sehun ama Wendy? Iya, emang sengaja maunya bikin fokus dulu ke Suga yang munculnya cem setan di hampir setiap chapter kwkwkwk

Doain aja bakal ada bonchap nanti hehehe


Etapi tapi mau tanya aku
Udah ada story baru, wenhun lagi, di draft. Kalo aku publish gimana? Tapi... mnurut aku temanya rada absurd wkwkwkw

Ettt tapi, aku mau tanya dulu
Yang jahat yang baik, ada yang berminat buatin cover untuk story baru itu:v?? Aku males banget ngedit:v ntar chat lewat dm yaa (kaliajakalianmaubantuinkkumaini)


Ettt tapi, aku mau tanya duluYang jahat yang baik, ada yang berminat buatin cover untuk story baru itu:v?? Aku males banget ngedit:v ntar chat lewat dm yaa (kaliajakalianmaubantuinkkumaini)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oke, sekian. Kkuma mau mamam duluuuu~~ uda kurus tuh perutnya:(

Byeee~~

Kelas Bahasa IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang