|KHANSA|
"Memulai percakapan dengan orang baru itu nggak mudah. Tapi, yang ini berbeda."
― ❁ ―
ㅤㅤㅤ"TERNYATA lo anak Cendrawasih juga." Kontan, gerakan tanganku yang baru saja ingin memutar musik di ponsel lantas terhenti saat laki-laki itu tiba-tiba saja memulai percakapan. Aku melepas kedua earphone, terdiam untuk beberapa saat untuk menatap driver itu dari kaca spion walau separuh wajahnya tertutup oleh masker. Sadar, ia juga melirikku sekilas. "Lo seriusan nggak kenal sama gue, ya?"
ㅤAku menggeleng pelan, sedikit linglung. "Nggak. Gue nggak tahu." Dengan lugu dan wajah polos, aku menjawab. Kulihat lagi pantulan wajah laki-laki itu dari spion sekilas, hingga akhirnya terdengar sebuah helaan napas pendek. "Gue... nggak begitu tahu temen seangkatan, sih."
ㅤ"Pantesan." Laki-laki itu menggumam pelan, terdiam beberapa detik.
ㅤDan setelah itu, keheningan sempat menyelimuti kami. Ah, jujur, aku tidak tahu bagaimana memulai percakapan dengan seseorang yang baru saja kukenal. Hal ini terbilang wajar mengingat aku juga tipe orang yang cukup pendiam. Yah, walau nggak pendiam-pendiam amat.
ㅤTapi untungnya, Jaka―driver ojek online-ku ini berhasil mencairkan suasana. Dia pandai membuka topik obrolan dari berbagai arah. Termasuk membahas topik tentang tempat tujuanku hari ini.
ㅤ"Lo ada kelas tambahan di sekolah ya hari ini? Sorry, gue telat dateng tadi. Lo terlambat nggak?"
ㅤAku terkekeh kecil, lantas memasukkan ponsel beserta earphone yang tidak jadi kupakai itu ke dalam tas. "Santai," balasku, menarik napas sebentar. "Nggak. Gue nggak ikut kelas tambahan, btw. Hari ini gue ke sekolah karena ada shooting untuk tugas short film."
ㅤ"Oh gue kira," Jaka hanya menjawab singkat, setelah itu terdiam lagi. Sibuk menyetir motor, memfokuskan pandangan ke jalanan di depan. "Oh iya." Jaka menyahut lagi setelah beberapa menit suasana hening menyelimuti kami.
ㅤAku menautkan alis, "Ada apa?"
ㅤKulihat, Jaka melirikku sekilas di kaca spion. "Jaka Algifari, 11 MIPA 6."
ㅤKontan, aku terdiam bingung. Tatapanku sedikit bertanya-tanya saat melihat pantulan wajah Jaka di spion motor. Hei, jangan katakan jika ia baru saja memperkenalkan diri? The heck. Are you serious, dude?
ㅤ"Lo satu sekolah sama gue dan nggak mungkin kita harus bersikap kayak orang asing ketika dipertemukan dengan cara begini." Jaka menyeletuk, membuat aku langsung bungkam. Ia menarik napas sebentar. "Dan nama lo―"
ㅤ"Khansa Arumi, 11 MIPA 4. Cukup panggil Khansa." Akhirnya, aku memberanikan diri untuk memotong perkataannya. Dengan senyuman miring, aku melirik Jaka dari kaca spion. "Nice to meet you, Jaka."
ㅤPercakapan itu memang terbilang singkat. Aku dan Jaka hanya cukup saling berkenalan dengan mengetahui nama dan kelas masing-masing, tanpa sebuah topik percakapan lagi. Kami berdua larut lagi dalam keheningan, hingga tanpa sadar, aku berangan untuk memulai obrolan kecil lagi dengan makhluk itu. Sial. []
🌼 🍃 🌼
a.n
Jadi ceritanya aku bingung sama nama cast nya guys.
Vote dong
Jungkook x Yeri
Jaka x Khansa
Aidan x Yeri/Khansa (?)
Bantu pilihhhhhh!!!:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Destination
Fiksi PenggemarㅤApa bagian tersulit dalam kehidupan? Bagi Jaka dan Khansa ada satu. ㅤMenentukan tujuan hidup dan hati.