{40}EPILOG : Isi Kotak Hadiah Khansa

3.2K 377 98
                                    

|AUTHOR|

"Jaka sayang sama Khansa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaka sayang sama Khansa."



― ❁ ―



KHANSA hanya tersenyum lebar saat melihat Jaka yang membalas lambaian tangannya dengan semangat. Meski kini ia sudah berdiri tepat di depan pintu kereta, tapi rasanya seperti ada magnet yang menyuruh Khansa untuk tidak pergi dari sana. Memang raut wajahnya terlihat biasa-biasa saja. Tapi, jauh di dalam sana, Khansa justru sedang mati-matian menahan kesedihannya agar tidak meluap di saat yang tidak tepat itu.

ㅤApa daya, Khansa tidak mampu. Dia juga manusia yang bisa lemah kapan saja. Dengan gesit, ia segera berbalik, kembali melangkah dengan air mata yang sudah membendung sempurna di ujung pelupuk. Perlahan, kepalanya tertunduk, berusaha untuk tetap menyembunyikan wajah sedihnya di hadapan orang-orang. Sia-sia. Air matanya sukses mengalir begitu saja membasahi pipinya perlahan. Khansa menangis dalam diam, di saat ratusan penumpang sibuk mencari kursi mereka masing-masing.

ㅤBerhasil menemukan kursinya, Khansa buru-buru duduk, menenangkan diri. Tangannya bergerak mengusap air mata sejak barusan. Sejenak, ia mengarahkan pandangannya ke arah luar jendela kereta. Sudah tidak ada Jaka lagi yang berdiri di sana. Laki-laki itu sudah menghilang di tengah lautan penumpang yang berlalu lalang. Khansa menarik oksigen dalam-dalam, menghembuskannya pelan.

ㅤPerlahan, kereta mulai melaju. Air mata Khansa jatuh lagi begitu kereta sudah benar-benar meninggalkan stasiun. Dalam kereta itu hening, hanya terdengar isak tangisnya sesekali. Tapi, Khansa buru-buru meredamnya dengan saputangan. Beberapa penumpang sempat menatapnya bingung, penasaran kenapa perempuan itu bisa menangis. Tapi Khansa tetap mengabaikannya, lekas sibuk membuka kotak hadiah yang Jaka berikan barusan.

ㅤBentuknya lumayan besar, berwarna hitam, lengkap dengan hiasan berupa pita merah di atasnya. Khansa tanpa sadar tersenyum. Jaka memang benar-benar tahu warna favoritnya. Isinya lumayan berat, tapi Khansa juga tidak tahu benda apa yang ada di dalamnya. Penasaran, Khansa segera mengambil plastik pelapis yang menutupi hadiah pemberian Jaka itu.

ㅤKhansa sukses dibuat diam tak bergeming begitu melihat benda-benda yang menumpuk di dalam kotak hitam itu. Lebih-lebih saat melihat benda pertama yang ditaruh di tempat paling atas.

Alqur'an?

ㅤSebuah kitab Alqur'an berukuran kecil ditarih di tempat paling atas. Ukurannya memang tidak seberapa. Tapi cover dari penampilannya benar-benar menarik perhatian Khansa sekarang. Tampilannya memang warna-warni. Tapi tetap terlihat sederhana, dan sejuk untuk dipandang. Selain dari penampilan, ada hal lain yang sekarang sukses membuatnya terdiam mematung. Ada sebuah notes kecil yang tertempel di bagian belakang Alqur'an itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestinationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang