Rayoon x D.Ana - Jealous

339 21 8
                                    

"Dan..."

Gadis berseragam itu tak menyahut. Ia memandang lurus ke arah papan tulis walaupun tak ada apapun di sana. Entah sudah berapa kali ia dipanggil, namun sekadar menoleh saja tidak.

Ah, harusnya Rayoon tahu, Dana selalu begini kalau tak sengaja bertemu orang itu dan kekasihnya.

"Dana," panggil Rayoon sekali lagi dengan hasil sama persis.

Rayoon menyerah. Ia memilih duduk di samping Dana. Persetan dengan ponselnya yang terus bergetar tanda panggilan masuk.

"Benji sama Jihyo udah sebulan pacaran, Dan. Lo gak bisa selamanya murung begini," tegur Rayoon.

"Gue bisa apa? Lo tau kan Benji udah mepetin gue dari kapan? Dari kita MOS, Yoon. Dari jaman kita MOS dia mepetin gue. Sekarang dia tiba-tiba pacaran sama orang lain, lo kira segampang itu buat hepi lagi?" Dana menyahut parau.

Ya, memang hanya Benji, si murid populer dari kelas sebelah yang berhasil membuat Dana berubah menjadi murung akhir-akhir ini. Rayoon tak pernah suka kehadiran Benji, tapi ia lebih tak suka lagi melihat Dana yang selalu menangis setelah pulang sekolah.

"Lo mau tau apa yang lebih bikin sakit hati dari yang lo alamin sekarang?"

Dana menoleh. Wajahnya yang sembab dan rambut panjangnya yang tak lagi rapi membuat napas Rayoon tercekat. Jemarinya reflek merapikan rambut Dana sebisanya sambil tersenyum lembut.

"Nggak jadi, yang lo rasain sekarang emang paling sakit. Ayo gue anter pulang, kayanya tadi Semmi sama Heejin udah pulang duluan,"

Dana pun mengangguk. Ia segera berdiri dan mengambil tasnya yang tergantung di kursi. Dana hampir menggendong tasnya sebelum Rayoon mengambilnya dan melemparkan saputangan pada Dana.

"Apa..."

"Itu air mata meler di mana-mana, bersihin," potong Rayoon sebelum Dana sempat mengomel. "Buruan, gue ada rapat OSIS bentar lagi," lanjutnya.

"Yaudah gue pulang sendiri..."

"Gue anter lo pulang, titik,"

Rayoon langsung melenggang keluar kelas sambil menggendong tas Dana. Sempat ia menoleh ke belakang dan lega melihat Dana benar-benar beranjak dari kursi dan mengikuti langkahnya. Rayoon hanya bisa tersenyum kecut sambil mengutuk dirinya sendiri.

Harusnya tadi ia tak berbohong pada Dana.

Hal yang lebih sakit dari melihat orang yang kau sukai bermesraan dengan orang lain adalah berjuang sendirian.

Dan Rayoon sedang mengalaminya.

Ia berjuang sendirian memastikan Dana tak berlarut-larut dalam kesedihannya.

Rayoon tak mau gadis pujaannya terlalu lama menitikkan air mata.

~DONE~


How was it? Nyelekit?😂

Broken InsideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang