Semmi x Heedo - Copyright

48 9 0
                                    

Heedo tampak terengah-engah saat masuk ruang sekre. Napasnya memburu, wajahnya memerah menahan marah setelah melihat seorang gadis menundukkan kepala di sudut ruang. Bahu gadis itu bergetar hebat. Heedo langsung mendekati gadis itu dan mencengkram bahunya.

"Siapa yang bikin lo kayak gini?" tanya Heedo.

"Sakit Do..." lirih gadis itu.

"Gue nanya, Sem! Siapa yang bikin lo begini?! Gerombolan Seungjin brengsek itu lagi kan?! Jawab Sem!"

Semmi tak menyahut. Ia hanya menggenggam lengan Heedo, memohon agar kekuatan cengkraman di bahunya berkurang.

"Gue nggak apa-apa, gue baik-baik aja..."

"Lo nggak pernah baik-baik aja kalo sampe kayak gini Sem!" Heedo makin melotot menyadari lengan blus Semmi yang robek. "lo diapain Sem?! Kasih tahu gue!"

Semmi justru menghambur ke pelukan Heedo. Ia jelas berusaha meredam tangisannya sendiri.

Dan ini juga satu-satunya cara yang tersisa untuk meredam emosi sahabatnya yang memuncak.

"Jangan Do, jangan..."

Heedo menyerah. Ia menarik napas dalam dan membuangnya kuat-kuat. Ia dapat merasakan air mata Semmi membasahi kemejanya.

Hampir sebulan Semmi diteror oleh Seungjin, anak band dari unit musik fakultas sebelah. Semua berawal dari kompetisi jingle yang diadakan universitas dalam rangka dies natalis. Band Seungjin berhasil menjadi pemenangnya dan menjadi artis pembuka acara puncak dies natalis, namun Semmi langsung memprotes keputusan tersebut.

Jingle yang dibuat band Seungjin bukan murni karya mereka. Itu lagu yang dibuat Heedo untuk Suji. Semmi sangat mengenali lagu itu karena ia orang pertama yang mendengarnya, bahkan sejak aransemen pertama. Kompetisi itu diadakan tepat di saat Heedo kehilangan ponselnya dan di sanalah lagu itu berada.

Hasilnya bisa ditebak. Reputasi Seungjin dan bandnya hancur. Cap plagiat disematkan pada mereka. Kesempatan menjadi artis pembuka lenyap begitu saja. Sudah dapat dipastikan Seungjin menaruh dendam pada Semmi.

Mulai dari keusilan remeh seperti menghancurkan isi loker Semmi sampai terang-terangan mencegat dan mengancam Semmi, semua dilakukan Seungjin atas dasar sakit hati.

Awalnya Semmi ingin menutupi semuanya dari Heedo. Pria itu tak berhak tahu semua kesulitan yang menimpa Semmi. Toh ini salah Semmi sendiri. Andai ia tak protes, pasti hidupnya tak akan penuh teror seperti ini.

Tapi Semmi lupa Heedo tak sebodoh itu untuk tak menyadari ada yang salah. Heedo hanya selalu terlambat datang untuk menolongnya. Masalah selalu menjadi runyam sebelum Heedo datang.

Andai tadi Jude tak memberitahunya, Heedo tak akan tahu Semmi menangis sendirian di dalam sekre.

"Kalo lo nggak mau gue semarah ini, harusnya lo mau ngelaporin ini Sem. Ini udah kelewat batas,"

"Nggak akan ada yang percaya. Gue juga bakal kalah karena lagu lo emang gak punya hak cipta, Do. Gue yang ngerusak nama baik mereka duluan,"

Heedo menghela napas lagi. Semmi dengan segala kepesimisannya adalah kombinasi yang hal paling dibenci Heedo.

"Terus ngapain lo protes kalo lo tahu lagu gue gak punya hak cipta?"

"Karena gue nggak bisa diem aja liat karya sahabat gue diakui orang lain tanpa ijin. Itu lagu yang lo bikin buat Suji, Do. Itu lagu spesial. Gue nggak rela,"

"Lo pikir gue rela liat lo diginiin?"

"Do..."

"Suji bahkan masih jadi pacar orang lain dan gue nggak pernah sepenuhnya serius ngejar dia. Nggak seharusnya lo berkorban sejauh ini Sem,"

Semmi mengeratkan pelukannya. Ia mendongak, sekilas menatap wajah Heedo yang masih memerah menahan amarah, lalu kembali membenamkan wajahnya dalam dada bidang pria itu.

Dan kalimat selanjutnya yang keluar dari bibir Semmi membuat Heedo bersumpah bahwa ia tak akan pernah menyakiti sahabatnya lagi.

"Lo bakal berkorban sejauh ini demi orang yang lo sayang, Do,"

~DONE~


diberitahukan kepada seluruh Matilda dan Semmi stan untuk tidak nyegat saya sepulang kuliah karena nasib mbak semmi di sini mirisnya dobel dobel😅

Ya gimana ya, muka mbak semmi tu muka orang paling baik hati diantara orang-orang berwajah baik hati, semacam yang mau lo apa-apain responnya cuma ketawa gitu, terus tiba2 menyendiri terus nangis sendiri, tapi bukan karena nggak mau berbagi kesedihan, melainkan nggak mau ngerepotin orang :')

Broken InsideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang